Profil Paul Van Doren Pendiri Vans yang Meninggal Di Usia 90 Tahun

Profil Paul Van Doren Pendiri Vans yang Meninggal Di Usia 90 Tahun

“Dengan berat hati Vans mengumumkan meninggalnya salah satu pendiri kami, Paul Van Doren. Paul bukan hanya seorang pengusaha; dia adalah seorang inovator. Kami mengirimkan cinta dan kekuatan kami kepada keluarga Van Doren dan anggota Keluarga Vans yang tak terhitung jumlahnya yang telah menghidupkan warisan Paul,” tulis akun Twitter resmi Vans.

Mengutip situs Los Angeles Times, pihak keluarga tidak mengungkap penyebab kematian Doren. Namun menurut Vans, Doren dikelilingi oleh keluarga di saat terakhirnya.

Paul Van Doren merupakan sosok inovatif yang berani bereksperimen. Berkat keberanian dan bakatnya, dia berhasil membangun dan melebarkan bisnis Vans ke ranah global.

Profil Paul Van Doren

Paul Van Doren merupakan pria kelahiran 12 Juni 1930 di Boston, Amerika. Sebelum mendirikan bisnis sepatu, Paul Van Doren sempat bekerja sebagai sebagai pelayan sekitar tahun 1940 di Randolph Manufacturing.

Umur 14 tahun, dia sudah memulai balapan kuda dalam beberapa race lokal dan mendapatkan nickname : “Dutch The Clutch” karena stylenya yang aneh dalam berkuda. Ibunya kesal melihat kerjanya hanya bermain kuda dan sama sekali tidak menghasilkan uang, akhirnya Paul dipaksa untuk bekerja di pabrik sepatu sebagai seorang buruh pembuat sepatu dan penyapu lantai pabrik.

Pada 16 maret 1966, Paul Van Doren dan tiga orang temannya membuat perusahaan baru bernama Van Doren Rubber Co .

(sekarang dikenal Vans) . Vans adalah produsen sepatu,pakaian,dan aksesoris untuk olahraga skateboard , snowboard , BMX , dan selancar.

Pada awalnya, Paul Van Doren bekerja di pabrik sepatu bermerek Randy’s sebagai buruh pembuat sepatu dan penyapu lantai . setelah 20 tahun bekerja disana, ia sudah beberapa kali naik jabatan karena ketekunannya . Sampai akhirnya, Paul manjabat sebagai Vice President di Randy’s.

Akhirnya, ia memutuskan untuk keluar dari perusahaan sepatu tersebut dan pindah ke Southern California . Disana Paul dan temannya mendirikan perusahaan sepatu baru pada 1966 (merupakan cikal bakal Vans)

Paul mengawali perusahaannya dengan membuka sebuah toko dan pabrik dalam satu sistem . Toko ini dibuka pada tanggal 1 Maret 1966 dan hanya memajang contoh-contoh sepatu . Paul baru akan membuat sepatu jika ada yang memesan sepatu . Setah mendapat order Paul segera masuk pabrik dan langsung membuat order yang di pesan . Di hari pertama toko ini hanya di kunjungi oleh 16 orang .

Vans semakin populer saat membuat sepatu untuk sekolah-sekolah, tim-tim olahraga, dan cheerleader di seluruh California Selatan . Pada masa ini juga, Vans meluncurkan Vans #44 atau lebih di kenal dengan nama Vans Authentic . Penjualan pertama sepatu ini cukup sukses karena produk ini habis terjual .

Pada 1975, Tony Alva dan Stacy Peralta (skater ternama saat itu) mendesain Vans #95 atau dikenal dengan Vans Era dan di beri label “Off The Wall” . Era ini ada puncak kejayaan Vans karena sepatu Vans menjadi pilihan utama bagi para skater dan para BMX .

Di akhir 1970-an . Vans membuat sepatu slip-on checkerboard warna putih berbahan kanvas dan warna hitam berbahan karet . Di saat yang sama, Universal Studios Hollywood meminta pasokan sepatu untuk kebutuhan membuat film . Vans kemudian mengirim stock Checkerboard slip-on dengan jumlah cukup besar . Sejak saat itulah, Vans kebanjiran order dari seluruh Amerika sehingga menjadikan sepatu paling laku di dunia sampai saat ini .

Bagaimana perkembangan Vans di Indonesia ?

Di Indonesia, khususnya di Kota Jakarta, sepatu Vans tidak hanya di pakai oleh para skater, tetapi oleh personil band dan sneaker freak (orang yang hobi mengoleksi sepatu) . Disini, sepatu ini termasuk barang langka karena tidak memiliki toko resmi . Namun, ada beberapa toko yg menjual produk Vans, mulai sepatu , pakaian , dan aksesoris dengan harga yg lebih mahal karena harus memesan dari luar negeri .

Dari awal kemunculannya sampai sekarang, Vans tidak pernah ketinggaln trend . Walaupun modelnya selalu klasik, Vans menjadi barang yg selalu di buru . Klasik adalah daya tarik sepatu ini . Jadi, apakah anda tertarik untuk ber-Vans ??

Vans merupakan pelopor sepatu skate

sederhana tapi gaya sepertinya menjadi kriteria yang selalu di terapkan jiwa-jiwa muda dalam kehidupannya sehari-hari . Hal-hal simpel, tidak terlalu “merepotkan” lebih menarik perhatian serta minat mereka, termasuk dalam hal berbusana . Berdandan atau bergaya secara berlebihan justru dianggap tidak wajar jika diterapkan dalam gaya sehari-hari .

Pemilihan model pakaian atau sepatu yang sederhana mencerminkan kepribadian mereka yang rata-rata lebih menyukai bergaya “apa adanya” . Barang-barang penunjaang gaya yang sederhana selalu dipilih untuk menemani aktifitas mereka sehari-hari . Sepatu sneaker atau model kets selalu menghiasi kaki-kaki muda mereka . Sepatu Vans pun menjadi salah satu merek sepatu yang cukup banyak diminati oleh kaum muda .

Sejarah Terbentuknya Vans

Vans adalah perusahaan sepatu yang berasal dari Amerika . Perusahaan ini di mulai pada beberapa puluh tahun lalu . Di Broadway , Anaheim , California, Paul Van Doren bersama tiga temannya membuka sebuah toko . Toko pertama mereka di buat pada 16 Maret 1966 .

Toko tersebut menjual produksi sepatu unik hasil karya mereka sendiri . Mereka memproduksi sekaligus memasarkan sepatunya secara swadaya . Konsumen pertama mereka sebanyak 12 orang . Pelanggan tersebut membeli sepatu Vans Dek, sekarang sepatu model ini dikenal dengan tipe Authentic . Paul Van Doren memproduksi sepatunya setiapa hari dan selalu siap di sore hari .

Beberapa tahun kemudian, perusahaan rumahan tersebut berkembang dan banyak menghasilkan bnyak model-model septu baru . Pada 1970-an, Vans memproduksi sepatu dengan kanvas bergambar dan karet di bagian bawah sepatunya . Inovasi tersebut rupanya berbuah manis bagi mereka .

Perusahaan sepatu itu kemudian menandatangani kontrak dengan pihak Departement Pertahanan As dan Us Air Force . Para pemain skateboard juga lebih menyukai mengunakan sepatu ini ketika bermain skateboard . Permukaan karet pada alas sepatu memudahkan mereka untuk berolahraga . pengunaan sepatu Vans pun hampir merata di seluruh wilayah California Selatan . Di akhir 1970-an, perusahaan ini telah memiliki 70 toko di california .

Sepuluh tahun kemudian, Vans telah berubah menjadi perusahaan besar . Sepatu yang diproduksi pun berkembang . Mereka tidak hanya memproduksi sepatu untuk olahraga skateboarding, tetapi juga untuk wakeboarding , cross motor , dan berselancar .

Meskipun penjualannya mencapai angka yang cukup baik, nyatanya Vans tidak berhasil mengatasi permasalahan keuangan intern mereka . Pada 1983, Vans tidak dapat mengatasi hutang mereka sehingga perusahaan itu terpaksa berganti status menjadi “Perusahaan Bangkrut”

Kebangkrutan Vans tidak berlangsung lama . Lima tahun kemudian, 1988, Vans menjual beberapa sahamnya pada perusahaan investment banking . semenjak itu, Vans kembali ” menghentak” dunia fashion dunia .

Nah, vans memang awalnya terkenal dengan sepatu sneakersnya. Namun, pada sekarang ini vans sudah mengeluarkan produk pakaiannya yang tersedia untuk pria, wanita bahkan anak – anak. Pakaiannya pun bukan hanya kaos tapi ada juga jaket, sweater dan hoodie. Keren gak, tuh? Bagi kalian yang memang penasaran dengan produk yang dijual vans, bisa langsung cek websitenya di www.vans.com.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *