Finlandia kembali menduduki puncak klasemen World Happiness Report, mengukuhkan posisinya sebagai negara paling bahagia di dunia selama tujuh tahun berturut-turut
Di saat yang sama, tetangga-tetangganya di kawasan utara, Swedia, Denmark, dan Islandia, juga menunjukkan performa gemilang dengan menempati posisi 10 besar.
Tren Penurunan kebahagiaan di Negara Barat
Namun, kebahagiaan tidak merata di seluruh dunia. Laporan ini menunjukkan tren penurunan kebahagiaan, terutama di kalangan anak muda di negara-negara Barat.
Hal ini menyebabkan beberapa negara, seperti Amerika Serikat dan Jerman, terlempar dari daftar 20 besar untuk pertama kalinya sejak laporan ini diluncurkan lebih dari satu dekade lalu.
Kosta Rika dan Kuwait berhasil mengisi kekosongan tersebut dengan menempati posisi 12 dan 13. Sementara itu, negara-negara Eropa Timur seperti Serbia, Bulgaria, dan Latvia menunjukkan peningkatan signifikan dalam hal kebahagiaan warganya.
Afaganistan Tetap di Posisi Terbawah
Di sisi lain, Afganistan, yang dilanda krisis kemanusiaan sejak Taliban kembali berkuasa pada tahun 2020, masih terpaku di posisi terbawah.
Survei yang dilakukan di 143 negara ini meminta responden untuk mengevaluasi kehidupan mereka dengan skala 0 hingga 10. Faktor-faktor seperti PDB per kapita, dukungan sosial, harapan hidup sehat, kebebasan, kemurahan hati, dan tingkat korupsi menjadi pertimbangan dalam penilaian ini.
Laporan ini dirilis bertepatan dengan Hari Kebahagiaan Internasional yang jatuh pada tanggal 20 Maret.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa masa kebahagiaan paling tinggi terjadi saat kanak-kanak dan remaja awal.
Kebahagiaan kemudian menurun seiring bertambahnya usia dan mencapai titik terendah di paruh baya. Setelah pensiun, tingkat kebahagiaan umumnya kembali naik.