KPU Buka Suara Soal 204 Juta Data Diretas Hacker!

Kabar tentang kebocoran data di Darkweb datang dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Kabarnya, situs resmi KPU diretas, dan data pemilih sebanyak 204 juta dilaporkan dijual di Darkweb.

KPU Nggak Tinggal Diam

Betty Epsilon Idroos, Komisioner KPU, nggak tinggal diam. Beliau bilang lagi nyelidiki bareng-bareng polisi dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). “Kami masih on proses melakukan penelusuran dengan mabes cyber bareskrim dan BSSN,” ujar Betty kepada CNNIndonesia.com.

Nama pereta diketahui bernama Jimbo, ia berhasil menggondol data sebanyak itu dan dijual senilai US$74 ribu atau Rp1,2 miliar. Data yang diincar Jimbo bukan yang simple. Mulai dari NIK, nomor KK, nomor KTP, nama lengkap, tanggal lahir, alamat lengkap, dan masih banyak lagi!

Pratama Persadha, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, bilang Jimbo juga bagi-bagi contoh data. Nggak tanggung-tanggung, 500 data contoh itu diunggah di situs darkweb BreachForums. Buat yang penasaran, data pribadi yang bocor udah nyampe nomor TPS, lho.

Bukan Kali Pertama KPU Kebobolan

Ternyata ini bukan kali pertama, lho! Tahun lalu, hacker bernama Bjorka berhasil ngebobol 105 juta data dari KPU. Kayaknya, ini jadi PR serius buat KPU dan tim siber Indonesia nih. Semoga cepet ketemu solusinya.

Stay tuned terus di sini buat update selanjutnya, guys!


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *