11 Fenomena Langit yang Terjadi di 2022, Ada Hujan Meteor !

11 Fenomena Langit yang Terjadi di 2022, Ada Hujan Meteor !

Fenomena Langit merupakan peristiwa astronomi yang melibatkan benda langit seperti selestial, gerhana bulan dan matahari, transit dan okultasi, dan persitiwa langit lainnya.

Nah memasuki bulan Mei 2022 ini, ada beberpa peristiwa fenomena langit yang akan dan sudah terjadi.

Penasaran apa aja fenomena langit tersebut ? Berikut ini adalah 11 Fenomena Langit yang Terjadi di 2022 !

11. Puncak Hujan Meteor Geminid

14-15 Desember nanti, masyarakat Indonesia bakal menyaksikan puncak hujan meteor Geminid. Hujan meteor ini memiliki titik radian yang berasal dari konstelasi Gemini, dengan intensitas hujan sebesar 120 meteor per jam.

Kalian bisa menyaksikan hujan meteor ini tanpa alat bantu optik, namun jika ingin mengabadikannya dalam bentuk foto, harus memakai alat bantu.

Geminid ini bisa kalian saksikan dari arah timur laut hingga barat laut mulai dari pukul 20.30 hinga 25 menit sebelum Matahari terbit.

10. Gerhana Bulan Total

Gerhana bulan total diperkirakan akan terjadi pada 8 November 2022 dengan durasi umbra selama 3 jam 39 meni 50 detik serta durasi total 1 jam 24 menit 58 detik.

Memiliki lebar total sebesar 1,3589 serta jarak pusat umbra ke pusat Bulan sebesar 0,2570.

Saat terjadi gerhana bulan total, seluruh permukaan bulan akan memasuki bayangan inti atau disebut umbra Bumi. Hal ini terjadi karena konfigurasi antara Bulan, Bumi dan Matahari membentuk sebuah garis lurus.

9. Puncak Hujan Meteor Perseid

Tepatnya pada 13-14 Agustus 2022, akan terjadi hujan meteor Parseid.

Kalau kalian belum tahu, Parseid adalah hujan meteor yang titik radiannya berasal dari konstelasi Perseus dan memiliki intensitas hujan sebesar 100 meteor per jam.

Parseid bisa kalian saksikan hingga 25 menit sebelum Matahari terbit saat titik radiannya berkulminasi di arah utara.

8. Okultasi Uranus oleh Bulan

Uranus akan mengalami okultasi oleh Bulan pada 24 Juni 2022 secara global pada pukul 19.57 UT hingga 00.33 UT.

Okultasi terjadi dengan durasi terlama saat terjadi di Kota Manokwari selama 1 jam 19 menit 32 detik dimulai pukul 05.23 WIT. Lalu untuk durasi tersingkatnya terjadi mulai pukul 04.30 WIT di Kota Balikpapan selama 16 menit 47 detik.

7. Bulan Purnama Super

Fase Bulan purnama yang terjadi beriringan saat Bulan berada di titik terdekatnya dari Bumi atau disebut Pirage (Bulan Purnama Super).

Fenomena ini akan terlihat lebih besar daripada biasanya pada 14 Juni 2022, dan puncaknya akan terjadi pada pukul 18.51 Wita, dan 20.51 WIT, dengan jarak 357.658 Km dari Bumi.

Puncaknya kedua akan terjadi pada 14 Juli 2022 pukul 01.37 WIB, 02.37 Wita dengan jarak 357.416 km.

6. Mars dan Jupiter Berhimpitan

Mars dan Jupiter saling mendekat di langit timur hanya terpisah 38 menit busur.

Sebelumnya, Mars dan Jupiter telah berpisahr dari Bulan pada tanggal 29 Mei. Siapkan teleskop kalian untuk menyaksikan kedua pelanet ini saling bertemu nanti.

5. Okultasi Venus oleh Bulan

Fenomena ini akan terjadi pada 27 Mei 2022, daerah yang bisa menyaksikan Okultasi ini, diantaranya Sumatera, Jawa, Bali, NTB, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara hingga sebagian provinsi di Papua Barat.

Sebagai informasi, okultasi ini merupakan peristiwa terhalangnya benda langit yang tampak lebih kecil oleh benda langit lain yang tampak lebih besar saat diamati dari Bumi.

4. Saturnus bertemu dengan Bulan

Saturnus akan kembali lagi ke langit malam pada 22 Mei mendatang, Saturnus akan terlihat berjarak 7 derajat berkonjungsi dengan Bulan.

Untuk menyaksikan fenomena ini, kalian harus menggunakan teleskop dengan kemampuan pembesaran minimal 250 kali.

3. Puncak Konjungsi Venus – Jupiter

Mendekati hari raya Idul Fitri lalu juga ada fenomena bernama Konjungsi Venus dan Jupiter dengan sudut pisah 14 menit busur yang bisa disaksikan dari arah timur pukul 03.30 waktu setempat.

Konjungsi Kuintet Saturnus-Mars-Venus-Jupiter-Bulan

Fenomena ini telah terjadi pada 24-29 April 2022 lalu dan menampakkan 5 benda langit sekaligus yang tampak segaris.

2. Puncak Konjungsi Mars-Saturnus

Awal Ramadhan 1443 H lalu juga terjadi fenomena langit konjungsi Mars-Saturnus, tepatnya pada 5 April 2022.

1. Puncak Hujan Meteor Quadrantid

Hujan meteor Quadrantid merupakan hujan meteor yang titik radiannya berasal dari konstelasi Quadrans Muralis dengan intensitas maksimum hujan meteor sebesar 200 meteor per jam.

Fenomena ini terjadi pada 23 Desember 2021 hingga 4 Januari 2022 lalu dan dapat disaksikan dari arah timur laut sejak pukul 04.00 waktu setempat hingga 25 menit sebelum Matahari terbit.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *