Perselisihan Dokter Di Korsel Berlanjut, Solusi Mulai Ditemukan!

Perselisihan Dokter Di Korsel Berlanjut, Solusi Mulai Ditemukan!

Ketegangan antara pemerintah Korea Selatan dan ribuan dokter yang mogok terus berlanjut, meningkatkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap layanan kesehatan. Menurut laporan dari The Guardian, hampir 12.000 dokter dari 100 rumah sakit pendidikan telah mengambil tindakan mogok, menyebabkan pembatalan operasi, peningkatan waktu tunggu, dan penundaan pengobatan, bahkan bagi pasien yang membutuhkan perawatan darurat.

Penangguhan Izin Medis Bagi Dokter yang Terlibat Dalam Mogok Kerja

Para dokter telah melakukan unjuk rasa di dekat kantor kepresidenan di Seoul, menentang kebijakan medis pemerintah. Kementerian Kesehatan Korea Selatan telah mengambil langkah-langkah untuk menangguhkan izin medis hampir 4.900 dokter yang terlibat dalam mogok kerja.

Meskipun Kementerian telah mengumumkan bahwa mereka akan menugaskan 20 ahli bedah militer dan 138 dokter kesehatan masyarakat untuk mengatasi kekurangan staf di beberapa rumah sakit, perselisihan ini tetap berlanjut. Para dokter mogok menolak rencana pemerintah untuk merekrut 2.000 siswa tambahan setiap tahun, dengan alasan bahwa hal itu akan berdampak buruk pada kualitas layanan kesehatan. Sebaliknya, mereka menyerukan peningkatan gaji dan kondisi kerja.

Peningkatan Gaji Mulai Direncanakan

Sementara pemerintah Korea Selatan mencoba untuk menyelesaikan perselisihan ini dengan mengumumkan peningkatan gaji dan kondisi bagi tenaga medis yang masih dalam masa pelatihan, serta melakukan peninjauan terhadap shift kerja yang panjang, namun upaya tersebut tidak berhasil menenangkan para dokter.

Kritik juga mengalir terhadap rencana rekrutmen tambahan, dengan tuduhan bahwa presiden negara tersebut, Yoon Suk Yeol, menggunakan reformasi medis untuk kepentingan politik partai People Power pada pemilihan dewan nasional bulan depan.

Direktur divisi kesehatan dan kebijakan medis di Kementerian Kesehatan Korea Selatan, Chun Byung-wang, menyatakan bahwa pemerintah tetap terbuka untuk bernegosiasi dengan komunitas medis dan akan mempertimbangkan situasi dokter peserta pelatihan yang memilih kembali bekerja.