Sebuah penemuan menarik dilakukan oleh tim National University of Singapore (NUS) bekerja sama dengan peneliti dari Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Daisy Wowor. Mereka menemukan sebuah spesies kepiting yang menarik, diberi nama Lepidothelphusa menneri, di Gunung Kelam, Kalimantan Barat.
Tempatnya Dibalik Dedaunan dan Akar
Daisy menjelaskan bahwa kepiting kecil ini cenderung bersembunyi di balik dedaunan jatuh dan akar-akar tumbuhan di tepi anak sungai yang berkerikil dan berbatu. Untuk menemukannya, diperlukan pengamatan yang cermat.
Kepiting ini memiliki tubuh kecil, dengan ukuran sekitar 10 mm x 8.8 mm, dan bukanlah jenis yang sering memanjat. Mereka lebih sering ditemukan di tepi anak sungai yang dangkal dengan substrat berkerikil dan berbatu. Kepiting ini senang bersembunyi di balik dedaunan dan akar.
Pola Tiga Warna
Dari segi warna, Lepidothelphusa menneri memiliki cangkang punggung (karapas) dengan pola tiga warna. Warna kuning cerah atau oranye terlihat di area mata dan kepala, coklat tua hingga hitam keunguan di bagian tengah tubuh, dan abu-abu muda hingga biru terang di bagian belakang tubuh.
Tidak hanya memiliki pola warna yang menarik, kepiting tiga warna ini juga memiliki ciri khas yaitu satu capit yang lebih besar dari yang lainnya. Capit kanan Lepidothelphusa menneri lebih kecil dari capit kirinya. Ini adalah ciri morfologis murni, bukan hasil dari capit yang pernah patah dan tumbuh kembali.
Nama Peneliti Diabadikan Dalam Nama Kepiting
Penemuan kepiting tiga warna di Kalimantan pertama kali diketahui oleh peneliti Jochen K Menner. Menner kemudian membantu dalam pengumpulan spesimen penelitian dengan bantuan penduduk setempat di Sintang, Kalimantan Barat. Sebagai penghormatan, nama Menner diabadikan dalam nama spesies baru ini, Lepidothelphusa menneri.
Penemuan ini sangat menarik dan diterbitkan dalam jurnal Zootaxa Nomor 5397 Volume 2 tanggal 4 Januari 2024. Sebelumnya, kepiting dari genus Lepidothelphusa hanya ditemukan di Sarawak, Malaysia pada tahun 1920.
Sayangnya, meskipun penemuan ini menggembirakan, kepiting tiga warna Lepidothelphusa menneri menjadi incaran para kolektor lokal untuk dijual ke pasar luar negeri seperti Singapura, China, dan Eropa