Narkoba Zombie Marak di Afrika, Dirumorkan Dibuat Dari Tulang Manusia!

Narkotika berbahaya yang dikenal sebagai “kush” telah menciptakan kekacauan di berbagai negara, termasuk Afrika Barat, dengan efek membahayakan nyawa penggunanya. Terlepas dari kepopulerannya, obat ini telah menyebabkan kerugian besar dalam masyarakat, termasuk Sierra Leone.

Dilaporkan The Daily Telegraph bahwa sekitar 1 juta orang di Afrika Barat telah kecanduan narkoba ini, yang sering kali berujung pada kematian puluhan orang setiap minggunya, serta ribuan lainnya harus dirawat di rumah sakit.

Remaja 18 hingga 25 Tahun Menjadi Korban

Kush, campuran berbagai zat termasuk ganja, fentanil, tramadol, dan formaldehyde, dikonsumsi terutama oleh pria berusia 18 hingga 25 tahun. Namun, klaim bahwa obat tersebut mengandung tulang manusia belum terbukti kebenarannya.

Para ahli menduga popularitas kush di wilayah tersebut terkait dengan faktor sosial seperti pengangguran, kemiskinan, dan kurangnya harapan hidup. Namun, dampak negatifnya terhadap kesehatan sangat serius, terutama karena kandungan fentanil dan tramadol yang dapat menyebabkan kecanduan dan bahkan kematian.

Diperparah Oleh Kurangnya Rehabilitasi Narkoba

Menurut profesor Harry Sumnall dari Liverpool John Moores University, risiko kush diperparah oleh kurangnya layanan rehabilitasi narkoba di masyarakat dan keragaman campuran zat dalam obat tersebut, yang sulit dikendalikan.

Sementara klaim bahwa Narkoba Zombie kush ini mengandung tulang manusia sangat diragukan, karena tidak ada bukti yang mendukungnya. Analisis ilmiah adalah satu-satunya cara untuk mengkonfirmasi kebenaran klaim tersebut.

Kush dapat ditemukan di Sierra Leone dan negara-negara tetangga lainnya seperti Guinea dan Liberia. Meskipun ada upaya untuk memerangi peredaran narkoba ini, upaya rehabilitasi dan pencegahan perlu ditingkatkan untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang ditimbulkannya.