Moto Guzzi V7II Racer.

Moge beraura klasik kental. Produk asal Italia ini memiliki tubuh khas cafe racer, khas kuda besi balap jalanan yang populer di era 60an. Harganya Rp 400 jutaan.

Jok cuma cukup untuk penunggang saja, penumpang tidak punya tempat. Lampu depan bulat, pelek jari-jari, tangki bensin mengilap dan ekor menggembung layaknya tawon menjadi identitas. Keistimewaan lain, mesinnya berkonfigurasi V melintang, berbeda dari motor lain dan sangat menarik perhatian.

Jantung mekanis ini berkapasitas 744 cc yang punya karakter unik. Getarannya cukup kuat, mengingatkan pada motor jadul. Performa V7II Racer tidak perlu diragukan, bisa memuntahkan torsi puncak 60 Nm pada 2.800 rpm dan tenaga maksimal 47,5 PS pada 6.200 rpm. Sistem transmisi 6-percepatan manual.

Meski tergolong moge, bukan berarti V7II Racer tidak bisa ditunggangi pemula. Bobot 200 kg, posisi duduk rendah dan mudah dikendalikan, memastikannya mudah dikendarai oleh siapa saja. Tapi dengan catatan, tetap berhati-hati terhadap potensi performa mesin besarnya.
Dari sisi keselamatan, Moto Guzzi sudah menyematkan rem anti-lock braking system dan traction control. Walau begitu, teknologi lawas tetap ada untuk menyesuaikan tema klasik. Sebut saja sistem pencahyaaan bohlam dan panel instrumen analog.

Dari dua versi Moto Guzzi V7 II yang mampir ke indonesia terdapat perbedaan begitu mencolok pada bagian kaki-kaki terutama Velg. Untuk ukuran si sama dimana bagian depan 18 inch yang dibalut ban berukuran besar 100/90 dan belakang mengguanakn ukuran velg 17 inch + ban 130/80. Tetapi model velg, Moto Guzzi Racer gunakan model jeruji, sementara si versi stone gunakan velg racing. Sedangkan bagian lain seperti chasis, keduanya sama-sama di dukung adanya model rangka double cradle tubular frame in ALS steel with detachable elements, yang begitu kokoh untuk menopang segala komponen yang ada pada tubuhnya.

Lalu di bagian suspensi, keduanya sama-sama dilengkapi die cast light alloy swing arm with 2 shock absorbers with adjustable spring preload di bagian belakang, dan suspensi model teleskpik berdiameter 40mm di bagian depan, dengan suspensi tersebut, Moto Guzzi V7 II siap mengaspal jalanan yang ada di negri kita ini, serta akan memastikan pengguna tetap nyaman setiap saat. Kemudian di sisi keamanan, selain tanamkan double disc brake plus kaliper dari brembo di lini depan maupun belakang, Moto Guzzi juga lengkapinya dengan Traction control dan Dual Channel Continental ABS, yang akan menjamin pengguna bisa melakukan pengereman secara maksimal.

Tidak banyak fitur modern terbenam di sini. Panel instrumen masih analog, bertipe kembar. Sistem pencahayaan juga bohlam, belum tersentuh LED. Mungkin Moto Guzzi ingin menjaga rasa tradisional dari V7II Racer tetap terjaga.

Meski begitu, dalam keselamatan, fiturnya cukup mumpuni. Sebut saja rem cakram di kedua roda, rem depannya bahkan pakai milik Brembo. Moto Guzzi pun sudah membekali ABS. Ada pula traction control, berguna untuk mengontrol cengkeraman ban ke aspal agar menyenangkan dipakai di berbagai medan jalan.

Moto Guzzi V7II Racer sangat menarik perhatian. Tangki bensin krom, rangka merah dan jok single seater pasti membuatnya berbeda dibanding motor lain yang ada di jalan. Sayangnya pabrikan asal Italia ini, tidak memberikan pilihan warna lain untuk konsumen.
Meski tersaji dalam dua versi yang masuk ke tanah air, tetapi sebenarnya soal dimensi ukuran tubuh dari keduanya sama-sama disajikan dengan panjang 2.303mm, lebar 1115mm dan tinggi tempat duduk 790mm. Jadi soal tinggi rendahnya, menurut kami sangatlah cocok untuk ukuran orang indonesia kebanyakan. Sementara mengenai bobot, rentan perbedaannya sangatlah tipis, karena varian Stone memiliki berat 189kg, lalu untuk versi racer seberat 190kg.

Selanjutnya jarak antara bagian body terendah terhadap tanah / ground clearance berukuran 179mm, dengan demikian jika sobat berkendara dengan Moto Guzzi V7 II tak perlu lagi takut akan polisi tidur maupun jalanan berlubang yang sering kita jumpai di tanah air.

Terlepas dari dimensi tubuh Moto Guzzi V7 II, mengenai kenyamanan, jelas lebih nyaman Moto Guzzi V7 II tipe stone, dikarenakan pada versi ini pihak pengembang sendiri membekalinya dengan handel bar dan membuat posisi riding tegap serta dapat berboncengan. Akan tetapi varian racer, oleh Moto Guzzi didesain dengan satu tempat duduk saja, dan model kemudi yang digunakan olehnya adalah stang jepit, jadinya mau tidak mau para pengguna diharuskan membungkuk layaknya berada pada lintasan balap. Selain memiliki perbedaan, adapula persamaan, yakni terdapat pada bagian desain, yang mana keduanya memadukan unsur klasik dan kenyamanan modern dengan di tujang teknologi terkini untuk menghasilkan sensasi berkendara berbeda dari pada yang lain.

Nahh sobat, yang udah pada penasaran dengan spesifikasi dari Motor Moto Guzzi V7 II simak nih, kami sudah merangkum spesifikasinya secara umum :

Mesin
– Displacement : 744 cc
– Bore : 80 mm
– Travel : 74 mm
– Distribution : 2 valves with light alloy pushrods and rockers
– Max Power : 35 kW (46,9 HP) at 6250 rpm
– Maximum torque : 59 Nm at 3000 rpm
– Exhaust system : 3-way catalytic converter with double lambda probe
– Cooling : Air

Dimensi
– Wheelbase : 1449 mm
– Trail : 117 mm
– Headstock angle : 27°50ʼ
– Saddle height : 790 mm
– Length : 2,203 mm
– Height : 1115 mm
– Minimum ground clearance : 179 mm
– Fuel tank capacity : 21 litres (including 4 litre reserve)
– Kerb weight : 189 kg

Suspensi / Kaki-Kaki
– Front suspension : 40 mm hydraulic telescopic fork
– Travel : 130 mm
– Rear suspension : die cast light alloy swing arm with 2 shock absorbers with adjustable spring preload
– Wheel travel : 111 mm (shock absorber travel 85 mm) (Stone/Special) 96 mm
– Front brake : 320 mm stainless steel floating discs, Brembo callipers with 4 differently sized opposed pistons
– Rear brake : 260 mm, stainless steel disc, floating calliper with 2 pistons
– Front wheel : 18″” in lightweight alloy (Stone), spoked (Special-Racer)100/90
– Rear wheel : 17″” in lightweight alloy (Stone), spoked (Special-Racer)130/80

Nahh untuk soal harga, Motor Moto Guzzi V7 II ini di banderol dengan harga di kisaran Rp. 419 Jutaan, tergantung dengan Harga OTR Wilayah masing-masing.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *