Ini Dia Beban Berat yang Ditanggung Oleh Anak Pertama

Ini Dia Beban Berat yang Ditanggung Oleh Anak Pertama

Hai Sobat Barrier Magazine !!! gimana nih kabarnya hari ini, semoga sehat dan baik-baik saja ya. Semoga hati dan fikiran masih tetap sejalan ya, hehe..

Okeyy kali ini kita akan membahas tentang hal-hal yang menjadi beban untuk anak pertama nih.

Anak pertama atau anak sulung memiliki suka dan duka yang berkesan. Perlakuan yang didapat dari orangtua juga biasanya lebih besar karena perasaan memiliki buah hati untuk pertama kalinya gak bisa terbendung.

Dikenal sebagai anak yang paling menerima banyak kasih sayang mau pun materi dari orangtua, ternyata anak pertama memikul beban berat.

Jarang ditunjukkan di depan orang banyak, berikut ini adalah beberapa beban berat yang hanya dirasakan oleh anak pertama, ini baru beberapa ya, dari sekian banyaknya beban yang di tanggung oleh anak pertama.

Yukk Markicek !!!

1. Jadi tempat curhat adik dan juga orangtua, menuntut kamu harus selalu ada untuk mereka dan menjadi pendengar yang baik

Saat adikmu merasa sedikit segan untuk cerita dengan orangtua, akhirnya kamulah yang jadi pelabuhan curahan hatinya. Sosokmu sebagai perempuan membuat adikmu merasa santai menceritakan apapun. Naluri sebagai anak yang dianggap lebih dewasa pun menuntutmu memberi masukan yang bisa lebih bijaksana. Setidaknya menenangkan adikmu ini.

Tapi bukan cuma adik yang nyaman bercerita denganmu. Kadang ibu dan ayahmu memilih kamu sebagai tempat untuk mencurahkan segala pikiran serta perasaan mereka. Membuatmu merasa harus selalu ada untuk keluarga dalam segala kondisi dan situasi.

2. Saat adikmu salah, kamu sendiri selalu siap untuk ikut disalahkan juga

Sedari kecil hingga sebesar ini kamu memang selalu jadi pihak yang akan ikut disalahkan. Apalagi kalau memang kamu punya andil di dalamnya, siap-siap saja dirimu menanggung semua kesalahan. Kadang kamu sendiri selalu menjadi tameng untuk menutupi kesalahan adikmu, seperti membantu meluruskan kesalahannya di depan orangtua. Sebab kamu sendiri selalu merasa sikap atau tingkah adik-adikmu ini jadi tanggung jawab juga.

3. Di dalam rumah, sebentar-sebentar nama kamu lah yang sering dipanggil mereka

Di dalam rumah, nama kamu lah yang laris dipanggil-panggil oleh ayah, ibu, dan adikmu. Seolah hampir setiap hal bertumpu di dirimu. Minta tolong ke kamu, menanyakan sesuatu ke kamu, jadi perantara ucapan antara orangtua dan adikmu ya juga kamu. Dari hal seperti ini yang akhirnya membuatmu merasa punya tanggung jawab ke keluargamu.

4. Sebagai anak cewek pertama dalam keluarga, kamu pun jadi lebih peka. Membuatmu harus siap jika dimintai pendapat

Kamu terbiasa dimintai pendapat oleh Ibu dan Ayah, saat mereka ingin membeli barang atau menghadapi sikap adikmu. Begitu pula adikmu yang juga lebih nyaman meminta pendapat kepadamu. Mulai dari ekstrakulikuler apa yang sekiranya cocok untuk dia, sampai meminta penilaianmu tentang seseorang yang sedang mendekatinya. Membuat kamu semakin peka dengan segala hal yang ada di dalam keluarga.

5. Jadi orang kepercayaan Ayah dan Ibumu untuk mengawasi dan menjaga adik-adikmu

Selain sering jadi perantara ucapan antara orangtua dan adikmu. Kamu sendiri dipercaya oleh Ayah dan Ibumu untuk menjadi teropong yang selalu bisa mengawasi adik-adikmu. Kamu yang pertama ditanya saat adikmu belum pulang dan tak ada kabar. Kamu yang akan ditanya ketika adikmu pergi dengan siapa dan ke mana. Apalagi kalau adikmu ini cewek juga, kadang kamu diminta untuk menemaninya pergi.

6. Kamu sendiri sudah hafal dengan kalimat, “Mbaknya harus jadi contoh yang baik dong buat adiknya….”

Intinya kalimat menjadi contoh yang baik untuk adik-adikmu sudah biasa kamu dengar. Karena sedari kecil kamu memang dididik untuk siap menjadi teladan dalam segala hal, mulai dari sikap sehari-hari sampai urusan prestasi di sekolah. Meski kamu tak sempurna, setidaknya dirimu harus selalu berusaha berhati-hati sekali di setiap tindakan.

7. Saat ibu jatuh sakit atau sedang pergi, kamu jadi andalan adik-adikmu untuk bantu menyiapkan keperluan mereka

Sebagai anak perempuan dan paling tua, membuat Ibu tak pernah ragu mempercayakan urusan rumah ke kamu. Apalagi saat ibu jatuh sakit atau sedang tak di rumah, peran ibu benar-benar kamu gantikan. Mulai dari beres-beres rumah, sampai bantu membuatkan bekal untuk adikmu yang masih kecil, atau sekadar membangunkan adikmu supaya tak kesiangan.

8. Menjadi anak perempuan pertama mengharuskanmu untuk selalu perhatian, meski tinggal jauh dari mereka

Dan tanggung jawabmu sebagai anak pertama pun akan tetap berjalan sekalipun kamu tinggal jauh dari rumah. Kamu akan selalu jadi orang pertama yang dihubungi oleh Ibu, Ayah, atau adikmu saat mereka memang membutuhkan sosokmu. Kadang tanggung jawab yang sudah tertanam pun membuatmu tak pernah lupa untuk menghubungi mereka terlebih dahulu. Sekadar bertanya kabar, berbagi cerita dan canda, sampai mengingatkan orangtua untuk menjaga kesehatan atau adikmu supaya segera menyelesaikan kuliahnya.

Menjadi anak perempuan pertama dalam keluarga memang tak pernah mudah. Tapi kamu lebih bersyukur lagi, karena bisa jadi kepercayaan untuk mereka semua.

9. Menanggung harapan besar dari keluarga

Sebagai anak pertama di keluarga pasti orangtua punya harapan besar terhadap kehidupan yang akan dijalani sang anak. Mulai dari urusan sekolah, pekerjaan hingga kebiasaan-kebiasaan kecil yang dilakoni sehari-hari. Anak pertama seolah menerima mandat terbesar untuk bisa mewujudkan semua yang dicita-citakan oleh orangtua.

10. Memikirkan kebahagiaan adik-adik

Meskipun kondisi keuangan orangtua masih tergolong stabil dan mencukupi, tetapi sang anak pertama menyimpan sedikit beban tentang kebahagiaan adik-adiknya. Contoh sepele ketika kakak berusaha membelikan barang dari tabungan pribadinya sendiri, dengan begitu lebih banyak uang yang harus ia kumpulkan dibanding untuk dirinya sendiri.

11. Ketakutan gagal yang lebih besar

Karena semua tekanan ada di pundaknya, anak pertama sering merasa memiliki ketakutan berlebih terhadap apa yang mereka sedang kerjakan. Bayangan rasa kecewa orangtua dan malu di hadapan adik-adiknya sedikit banyak menekan dirinya untuk bekerja lebih keras hingga sukses.

12. Harus banyak mengalah demi berbagai hal

Seperti yang ada di penjelasan sebelumnya, menjadi anak pertama berarti harus menekan ego diri sendiri. Anak pertama harus banyak mengalah demi berbagai hal. Seperti mengalah mengesampingkan impiannya yang bertentangan dengan orangtua, mendahulukan adik-adik yang masa depannya masih panjang, hingga tuntutan lain yang memaksanya mau gak mau melakukan sesuatu.

Nahh buat kamu yang jadi anak pertama, semoga tetap kuat dan selalu diberi kesabaran dalam menghadapi segala hal ya. Tetap menjadi teladan yang baik untuk adik-adikmu.

Semoga kamu bisa menggapai segala hal yang kamu impikan untuk kebahagiaan kamu dan keluargamu.

Kalau ada beban berat anak pertama yang belum kami sebutkan diatas, boleh dong di tulis di komentar.

Sampai jumpa di artikel kami selanjutnya yaa.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *