Hal Yang Harus Diketahui Sebelum Berlibur Ke Jepang

Hal Yang Harus Diketahui Sebelum Berlibur Ke Jepang

Hai Sobat Barrier Magazine !!! gimana nih kabarnya hari ini, semoga sehat dan baik-baik saja ya. Semoga hati dan fikiran masih tetap sejalan ya, hehe..

Okeyy kali ini kita akan membahas tentang hal yang harus diketahui sebelum berlibur kejepang.

Pertama kali mendengar Jepang rasanya langsung teringat dengan masyarakatnya yang punya kebiasaan selalu tepat waktu dan disiplin. Selain itu, mereka juga selalu menjaga kebersihan loh. Benar-benar patut ditiru nih, sobat tiket!

Beberapa etika saat di Jepang harus kamu ketahui agar tidak salah tingkah atau malah berurusan dengan yang berwajib.

Negara dengan empat musim ini, selalu punya cara sendiri untuk menarik wisatawan internasional. Kuliner yang lezat, pemandangan alam yang indah, sampai lalu-lalang pejalan kaki di mana-mana menjadi ciri khas.

Yuk simak beberapa hal yang harus dikerahui sebelum berlibur ke jepang

1. Bisa Berkomunikasi dengan Bahasa Inggris Dasar (Lebih Praktis Jika Paham Bahasa Jepang)

Sistem transportasi Jepang seperti nama stasiun atau nama jalur kereta memiliki notasi dalam bahasa Inggris. Hal ini akan mempermudah pergerakan wisatawan asing yang bisa berbahasa Inggris.

Restoran terkenal, kafe dengan banyak cabang, serta toko makanan dan minuman yang terletak di tempat wisata biasanya memiliki daftar menu dalam bahasa Inggris sehingga wisatawan asing bisa memesan dengan mudah. Namun, apabila staf tidak bisa berbahasa Inggris, Anda bisa memesan dengan menunjuk makanan yang ingin dipesan pada daftar menu berbahasa Inggris tersebut.

Sebagian besar orang Jepang tidak mahir berbahasa Inggris sehingga Anda hanya bisa berkomunikasi dengan bahasa Inggris dasar. Semakin jauh dari area wisata utama sepeti Tokyo, Osaka, dan Kyoto, semakin jarang pula Anda akan menemukan orang Jepang yang bisa berbahasa Inggris.

Mungkin Anda akan bertemu dengan orang Jepang yang ramah dan memaklumi keadaan Anda saat perjalanan, tapi tidak ada salahnya untuk mengingat bahasa Jepang dasar seperti sapaan atau cara menanyakan arah, bukan? Persiapkan juga alat penerjemah seperti kamus untuk mempermudah Anda. Saat berbicara dengan bahasa Inggris, pastikanlah berbicara secara lambat dan jelas.

2. Menyediakan Uang Yen dalam Bentuk Tunai

Kartu debit dan kartu kredit bisa digunakan di toko-toko besar. Meskipun begitu, transaksi secara tunai masih menjadi cara utama dalam bertransaksi di Jepang. Banyak toko-toko kecil milik pribadi yang tidak menerima pembayaran dengan kartu. Oleh karena itu, Anda perlu menyiapkan uang yen dalam bentuk tunai.

Tiket shinkansen bisa dibayar dengan kartu. Namun, Anda memerlukan uang tunai untuk mengisi kartu IC atau membeli tiket transportasi umum seperti kereta, kereta bawah tanah, bus, dan lain-lain.

Jika uang tunai yang dibawa hampir habis, Anda tidak perlu khawatir. Anda bisa menarik uang tunai yen melalui ATM yang berada di minimarket 7-Eleven, Lawson, dan FamilyMart dengan menggunakan kartu debit internasional.

3. Mempersiapkan Koneksi Internet Terlebih Dahulu

Saat ini, berbagai area di Jepang sudah menyediakan beberapa fasilitas Wi-Fi gratis. Namun, MATCHA menyarankan agar Anda tetap mempersiapkan Wi-Fi router untuk telepon genggam atau kartu SIM terlebih dahulu sebelum berkunjung ke Jepang. Silakan pilih metode yang mudah digunakan untuk perjalanan Anda.

Beberapa tahun belakangan ini, jumlah tempat umum yang menyediakan fasilitas Wi-Fi gratis semakin meningkat. Anda bisa menggunakan Wi-Fi gratis dengan aman di konbini, Starbucks, atau Tully’s Coffee.

4. Memperhatikan Tata Krama saat Naik Kereta

Kereta di Jepang beroperasi tepat waktu. Selain itu, stasiun dan bagian dalam gerbong bersih, fasilitasnya pun mudah digunakan. Saat naik kereta, Anda akan merasakan betapa tenang dan nyamannya suasana di dalam gerbong. Hal ini bisa terjadi berkat para penumpang yang memperhatikan tata krama dalam menggunakan kereta.

Saat naik kereta, penumpang dilarang melakukan dan menerima panggilan telepon genggam, berbicara dengan suara lantang, makan, dan menyetel musik tanpa headphone. Lalu, hal-hal yang mengganggu kenyamanan penumpang lain seperti menempati 2 kursi untuk seorang diri dan lainnya juga harus diperhatikan.

Di dalam gerbong terdapat kursi prioritas yang ditujukan untuk orang lanjut usia, orang dengan cacat fisik, dan ibu hamil. Apabila Anda menempati kursi prioritas, pastikan untuk menawarkan kursi tersebut pada orang-orang yang lebih membutuhkan, ya.

5. Memanfaatkan JAPAN RAIL PASS dan Berbagai Tiket Diskon Kereta Lainnya

Bagi yang ingin bepergian selama di Jepang, Anda bisa menggunakan tiket JAPAN RAIL PASS yang diterbitkan oleh JR Group. Dengan tiket ini, Anda bisa sepuasnya menggunakan kereta, bus kota, maupun kapal feri milik perusahaan JR mulai dari Hokkaido hingga Kyushu. (Akan dikenakan biaya tambahan untuk rute yang tidak tercakup tiket)

6. Menggunakan Loker Koin di Stasiun

Salah satu hal yang asyik dilakukan saat berwisata adalah belanja. Namun, jika kedua tangan penuh dengan barang bawaan, Anda tidak akan bisa berbelanja dengan nyaman, bukan? Di saat seperti itu, mari gunakan loker koin. Loker koin bisa ditemukan di stasiun, department store, dan berbagai tempat lainnya. Biaya yang dibutuhkan untuk sekali menggunakan loker koin adalah sekitar 300—500 yen.

Harap diperhatikan bahwa pada akhir pekan atau hari libur nasional, akan susah menemukan loker koin yang kosong di stasiun-stasiun yang digunakan oleh banyak orang seperti Stasiun Tokyo dan Stasiun Shibuya.

7. Berjalan di Sisi Kiri Jalan

Arus pejalan kaki di Jepang sangatlah teratur. Pastikan untuk berada di sisi kiri saat Anda menggunakan trotoar, tangga, dan eskalator. Namun, eskalator di Osaka merupakan pengecualian karena Anda harus menggunakan sisi kanan eskalator.

8. Mengunjungi Minimarket

Sesuai namanya, convenience store (minimarket, biasa disebut dengan nama “konbini”) merupakan fasilitas yang praktis. Sebagian besar minimarket buka selama 24 jam. Lalu, Anda bisa berbelanja di sini baik di hari libur maupun tengah malam!

9. Menggunakan Alas Kaki yang Mudah Dilepas dan Dipakai

Saat hendak masuk ke kuil dan beberapa bangunan lainnya di Jepang, terkadang Anda diminta untuk melepas alas kaki Anda. Oleh karena itu, akan lebih praktis jika Anda menggunakan alas kaki yang mudah dilepas dan dipasang. Alas kaki yang praktis dan cocok digunakan dalam segala cuaca seperti sepatu slip on sangatlah direkomendasikan.

Di sebagian besar tempat, terdapat instruksi mengenai penggunaan alas kaki di dalam ruangan yang ditulis dalam bahasa Jepang maupun bahasa Inggris. Namun, umumnya Anda harus melepas alas kaki saat berada di ruangan bergaya Jepang dengan tikar tatami.

10. Tidak Perlu Memberi Tip

Jepang terkenal akan pelayanannya yang sangat sopan baik di minimarket maupun ryokan (penginapan khas Jepang) yang sudah lama berdiri. Untuk mendapatkan keramahan yang luar biasa ini, Anda tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan.

Biaya layanan biasanya sudah termasuk ke dalam biaya akomodasi atau biaya makan dan minum sehingga Anda tidak perlu memberi tip kepada staf restoran maupun hotel. Kemungkinan besar, staf akan menolak saat Anda mencoba memberikan tip.

Akan tetapi, di restoran-restoran kelas atas, biaya layanan sebesar 10% biasanya akan ditambahkan ke harga makanan.

11. Sampah Tidak Berserakan Meski Tersedia Sedikit Tempat Sampah

Saat berada di Jepang, Anda akan menemukan bahwa hanya tersedia sedikit tempat sampah di dalam kota. Meskipun begitu, jumlah sampah yang bisa ditemukan pun sedikit.

Sedikitnya jumlah tempat sampah yang tersedia ini mungkin akan membuat Anda bingung saat ingin membuang bungkus camilan yang sudah habis dimakan dalam perjalanan. Solusinya adalah dengan makan di toko tempat membeli camilan tersebut. Tidak ada masalah jika Anda membuang bungkus camilan tersebut di tempat sampah toko atau memberikannya kepada staf toko, bukan? Jika melewatkan kesempatan tersebut, Anda juga bisa membawa pulang sampah Anda dan membuangnya di tempat sampah yang berada di dekat tempat tinggal Anda.

Sebelum dibuang, sampah di Jepang harus dipilah sesuai jenisnya terlebih dahulu. Jadi, pastikan untuk membuang botol plastik, kaleng, atau kertas di tempat sampah yang tepat.

7-Eleven, Lawson, dan FamilyMart merupakan 3 minimarket waralaba terbesar di Jepang. Produk yang tersedia bervariasi tergantung tokonya. Namun, umumnya minimarket menyediakan makanan yang bisa dihangatkan maupun makanan beku, makanan pencuci mulut, kopi hangat, sabun, sampo, stoking, dan pakaian dalam.

Harga makanan di minimarket lebih murah dibandingkan dengan harga makanan di restoran atau kafe. Oleh karena itu, silakan berkunjung ke minimarket apabila Anda ingin menghemat biaya perjalanan Anda. Beberapa minimarket juga menyediakan ruang untuk makan sehingga pengunjung bisa langsung menikmati makanan yang baru dibeli.

12. Aman Berwisata Sendirian

Rendahnya tingkat kriminalitas membuat Jepang dianggap sebagai negara yang aman. Pemandangan anak SD yang naik kereta sendiri tanpa ditemani orang dewasa pun bukan hal yang jarang ditemukan. Bahkan, jika ada barang yang tertinggal di kereta atau restoran, orang yang menemukannya akan berusaha mengejar dan mengembalikannya ke pemilik barang tersebut.

Kemungkinan untuk terlibat dalam tindak kriminalitas berat di Jepang sangatlah kecil. Oleh karena itu, Anda bisa berwisata sendirian dengan tenang. Namun, sama seperti saat berwisata di negara lain, Anda tetap perlu mengingat nomor telepon darurat seperti 110 (polisi), 119 (ambulan), dan lainnya. Tidak ada salahnya untuk berjaga-jaga demi keselamatan

13. Berjalan-jalan ke Daerah Pedesaan

Tokyo, Osaka, dan Kyoto merupakan daerah yang sering menjadi tujuan wisata. Namun, jika mencoba melangkah ke daerah-daerah lain yang kurang dikenal, Anda akan menemukan beragam hal yang mengejutkan. Anda akan disambut dengan berbagai pemandangan khas seperti arsitektur bangunan, deretan kota kuno, ladang bunga yang luas, dan sebagainya yang tidak bisa ditemukan di tempat lain.

Jangan lupa juga untuk mencicipi makanan, jajanan, dan sake lokal buatan daerah yang Anda kunjungi tersebut. Lalu, meskipun jumlah papan penanda berbahasa Inggris dan orang yang bisa berbicara dengan bahasa Inggris sedikit, penduduk lokal daerah sangat ramah dan akan memaklumi Anda.

14. Tidak Boleh Sembarangan Memetik Bunga Sakura

Beruntung jika Anda bisa berkunjung ke tempat terbaik melihat sakura di Jepang. Bunga cantik ini memang memiliki daya tarik tersendiri. Namun, jangan sampai Anda memetik bunga sakura, karena hal tersebut sangat dilarang di Jepang.

Bunga sakura memiliki umur yang pendek dan hanya mekar selama kira-kira dua minggu saja. Orang jepang sangat menghargai setiap bunga yang mekar. Jika ingin, Anda bisa mengambil bunga sakura yang sudah berguguran di tanah.

15. Etika Menggunakan Sumpit

Ada aturan menggunakan sumpit yang tidak boleh dilanggar selama Anda berada di Jepang. Saat makan dengan sumpit, Anda tidak boleh menggosok sumpit sebelum digunakan, mengetuk sumpit, atau menunjuk seseorang dengan sumpit.

Anda juga tidak boleh melakukan hal yang aneh-aneh dengan sumpit. Contohnya meletakkan sumpit tegak lurus dengan nasi atau mengoper makanan dari sumpit ke sumpit, karena hal tersebut dilakukan saat ritual pemakaman di Jepang dan dianggap membawa sial.

16. Jangan Makan dan Minum Sambil Jalan

Hal yang perlu di ketahui sebelum berlibur ke Jepang lainnya adalah tidak boleh makan dan minum sambil berjalan. Hal ini di anggap tidak etis oleh masyarakat Jepang.

Karena mereka sangat sadar dengan kebersihan di jalan. Makan sambil berjalan sangat memicu mengotori jalanan. Jadi jika ingin makan atau minum maka carilah tempat duduk yang sudah di sediakan.

17. Mencicipi Beragam Kuliner Khas Jepang

Pada tahun 2013, washoku (masakan Jepang) terdaftar sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO. Selain itu, Jepang juga disebut sebagai negara gastronomi karena memiliki jumlah restoran dengan penghargaan bintang Michelin Guide terbanyak di dunia (per akhir November 2018).

Orang Jepang memiliki kesadaran yang tinggi akan makanan. Oleh karena itu, berbagai kuliner lezat bisa dijumpai tidak hanya di restoran kelas atas, tapi juga di yatai maupun di restoran kecil milik pribadi.

Meskipun tidak semua restoran memiliki daftar menu dalam bahasa Inggris, beberapa restoran mencantumkan gambar di daftar menunya sehingga Anda tidak perlu khawatir saat akan memesan makanan. Silakan berkunjung ke berbagai restoran dan mencicipi beragam menu yang tersedia.

Bagi yang memiliki pantangan, silakan mencari informasi terlebih dahulu apakah restoran yang akan Anda tuju menyediakan hidangan halal, vegetarian, bebas gluten, atau tidak.

18. Semua Musim adalah Musim Terbaik untuk Wisata

Musim semi menjadi musim yang populer dikunjungi wisatawan asing karena keindahan pemandangan bunga sakura-nya. Namun, Anda tidak perlu merasa sedih jika tidak bisa berkunjung ke Jepang saat musim semi karena iklim dan lanskap Jepang akan berubah seiring dengan musim.

Saat musim panas, Anda dapat melihat hijaunya pepohonan di berbagai daerah. Kemudian, rute pendakian Gunung Fuji juga akan dibuka saat musim ini. Lalu, saat musim gugur, Anda bisa menikmati indahnya perubahan warna daun di daerah pegunungan menjadi kemerahan. Saat musim dingin, Anda akan disuguhkan dengan pemandangan langit cerah yang membentang. Selain itu, Anda juga bisa asyik bermain ski di wilayah Nagano atau Hokkaido.

Tidak hanya pemandangan, berbagai jenis pengalaman seperti mencicipi makanan musiman, mengunjungi festival musiman, dan sebagainya bisa didapatkan tanpa henti selama setahun penuh. Cuaca dan suhu udara akan berubah tergantung musim. Jadi, pastikan Anda menyiapkan pakaian yang cocok dengan musim saat Anda berkunjung ke Jepang.

Itu dia beberapa tips / rekomendasi yang sudah kami rangkum. Jika tips atau rekomendasi diatas sangat membantu, ada baiknya bila membagikannya juga artikel ini ke teman-teman Anda yaa.

Selamat mencoba & semoga berhasil !

Sampai Jumpa di artikel Tips & Trick dan rekomendasi kami selanjutnya..

Salam Hangat…


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *