Zara Buka Suara Soal Kontroversi Foto Iklan yang Diduga Pro Genosida!

Baru-baru ini, brand fashion internasional, Zara menuai kontroversi setelah kampanye terbarunya diduga pro genosida dan menuai kritik pedas terkait situasi warga Palestina. Respons terhadap kontroversi ini membuat boikot produk Zara tersebar di seluruh dunia.

Zara merespons melalui akun Instagram resminya, mencoba mengklarifikasi kebingungan di kalangan konsumen. Mereka menjelaskan bahwa foto-foto dalam kampanye tersebut diambil di studio patung pada bulan Juli dan baru menjalani sesi pemotretan pada September.

Zara Konfirmasi Bahwa Konteksnya Seni

“Kampanye yang dibuat pada bulan Juli dan difoto pada bulan September, menampilkan serangkaian gambar patung yang belum selesai di studio pematung, dan dibuat dengan tujuan untuk menampilkan pakaian kerajinan dalam konteks seni,” ungkap Zara dalam klarifikasinya pada Selasa (12/12/2023).

Zara menyampaikan bahwa pihaknya tidak memiliki niat untuk menyakiti perasaan atau mengaitkan kampanye ini dengan aksi genosida. Mereka menyatakan rasa menyesal dan menjelaskan bahwa tidak terduga beberapa pelanggan merasa tersinggung, yang kemudian menyebabkan penghapusan gambar-gambar tersebut.

Zara Akui Kesalah Fahaman dan Meminta Maaf

Zara meminta maaf atas kesalahpahaman tersebut dan kami menegaskan kembali rasa hormat yang mendalam terhadap semua orang,” tambah pihak Zara.

Namun, respons Zara tidak sepenuhnya meredakan kontroversi. Klarifikasi ini justru memicu lebih banyak komentar negatif dari netizen. Dengan lebih dari 38.000 akun yang membanjiri postingan klarifikasi tersebut, terlihat bahwa banyak konsumen merasa kecewa dan tidak percaya terhadap penjelasan yang diberikan oleh Zara.

Kontroversi ini menjadi peringatan bagi brand besar untuk lebih memperhatikan konteks dan sensitivitas dalam kampanye pemasaran mereka, mengingat dampak besar yang dapat terjadi dalam era media sosial saat ini.