Tips Aman Membawa Bayi Saat Bepergian Jauh Menggunakan Mobil Pribadi

Tips Aman Membawa Bayi Saat Bepergian Jauh Menggunakan Mobil Pribadi

Hai Sobat Barrier Magazine !!! gimana nih kabarnya hari ini, semoga sehat dan baik-baik saja ya. Semoga hati dan fikiran masih tetap sejalan ya, hehe..

Okeyy kali ini kita akan membahas tentang tips aman saat bepergian jauh menggunakan mobil dengan si kecil.

Bagi Sahabat yang baru saja punya momongan, mengajak si kecil untuk berkendara pastinya sering menimbulkan kekhawatiran. Apalagi ketika harus bertemu dengan kemacetan. Kemudian si kecil menangis tidak diam-diam di dalam mobil. Apa yang harus dilakukan?

Saat melakukan perjalanan jauh, sebaiknya bawa bayi yang berusia lebih dari enam bulan. Ini penting karena struktur tulang dan ototnya sudah lebih kuat untuk menopang kepala. Bila terjadi goncangan, bayi pun tetap aman dan nyaman di dalam mobil.

Tips Aman Membawa Bayi di Dalam Mobil

Tidak hanya itu, masih ada empat tips lain supaya perjalanan kamu dan buah hati jadi lebih menyenangkan. Apa saja? Simak bahasan berikut:

1. Pilih moda transportasi yang nyaman

Jika memutuskan melakukan perjalanan dengan pesawat, Bunda bisa bertanya kepada pihak maskapai penerbangan terkait fasilitas apa saja yang tersedia untuk bayi. Misalnya, makanan bayi atau tempat mengganti popok.

Ada baiknya juga bila orang tua mencari tempat duduk di dekat toilet, sehingga memudahkan untuk mengganti popok.

Saat pesawat lepas landas atau mendarat, orang tua bisa menyusui Si Kecil, memberinya camilan, atau menutup telinga bayi dengan penutup telinga agar ia tidak merasakan sakit pada telinganya akibat perubahan tekanan udara dalam pesawat.

Bepergian menggunakan kereta bersama Si Kecil merupakan moda transportasi yang terbilang ideal karena memiliki ruang yang lebih leluasa untuk bergerak dibandingkan dengan pesawat.

Sementara itu, jika orang tua melakukan perjalanan dengan mobil, pastikan Si Kecil duduk di kursi khusus bayi yang terpasang dengan aman dalam mobil dan jangan lupa untuk mengaitkan sabuk pengaman.

2. Buat jadwal perjalanan yang fleksibel

Bila memutuskan untuk membawa Si Kecil, orang tua sebaiknya bepergian secara pribadi atau dengan keluarga dan tidak pergi bersama rombongan tur.

Hal ini dikarenakan orang tua bisa lebih leluasa mengatur jadwal dan kegiatan bila bepergian sendiri atau dengan keluarga, tidak seperti jadwal perjalanan lewat tur yang cukup padat.

Setelah tiba di tempat tujuan, pastikan untuk beristirahat lebih dahulu sekaligus memberikan waktu kepada Si Kecil untuk menyesuaikan diri berada di lingkungan yang baru.

3. Siapkan perlengkapan bayi sesuai kebutuhan

Perlengkapan bayi perlu disiapkan dengan matang. Selain kebutuhan utama bayi, seperti pakaian bayi, botol susu, atau makanan bayi dan peralatannya, orang tua juga harus menyiapkan peralatan kesehatan dan obat-obatan pribadi, seperti termometer, pelembap kulit, serta obat pereda nyeri dan demam.

Selama bepergian, orang tua juga perlu memastikan agar Si Kecil cukup makan dan minum agar ia tidak lemas karena dehidrasi.

Hal yang perlu orang tua ingat, tidak semua perlengkapan bayi perlu dibawa. Jika terlalu repot membawa stroller atau kereta bayi sendiri, orang tua dapat menyewa stroller, tempat tidur portabel, atau perlengkapan bayi lainnya saat tiba di tempat tujuan.

4. Ciptakan suasana yang nyaman untuk bayi

Meski berada jauh dari rumah, usahakan untuk menciptakan suasana yang terasa seperti di rumah agar Si Kecil betah berada di tempat yang baru. Orang tua bisa membawa selimut dan boneka kesayangan atau mainan favorit Si Kecil.

Selain itu, usahakan untuk tetap menyusui Si Kecil seperti biasa. Hal ini dapat membantunya merasa aman dan nyaman, serta mengurangi rasa cemas yang mungkin Si Kecil rasakan saat berada di tempat yang asing.

5. Cari teman bepergian yang dapat ikut menjaga bayi

Orang tua tentu akan merasa kelelahan saat bepergian sendiri bersama Si Kecil. Apalagi jika Si Kecil rewel selama perjalanan. Agar orang tua tidak kerepotan dan kelelahan saat bepergian dengan Si Kecil, orang tua bisa mengajak pasangan, saudara dekat, atau baby sitter agar bisa bergantian menjaga Si Kecil dalam perjalanan.

6. Siapkan kursi khusus anak dan spion tambahan

Ketika berkendara bareng si kecil, orang tua disarankan selalu menggunakan kursi mobil khusus untuk anak-anak, sesuai dengan usia mereka. Para orang tua sebaiknya juga memasang kaca spion tambahan untuk mengawasi aktivitas anak di barisan kursi mobil bagian belakang. Dengan begitu, orang tua yang sedang menyetir mobil tidak harus membalikkan kepala untuk memantau si kecil. Tips tersebut disarankan, terutama bagi orang tua yang menyetir mobil tanpa ditemani oleh orang dewasa di sampingnya. Spion ekstra mudah didapat di toko-toko aksesori mobil, online maupun offline.

7. Siapkan hiburan musik atau video di mobil

Selain itu, para orang tua sebaiknya menyiapkan hiburan musik yang bisa membikin anak-anak tak mudah bosan selama dalam perjalanan. Jika video atau musik untuk anak-anak berpotensi dapat menganggu konsentrasi saat berkendara, siapkan headphone untuk di kecil.

8. Menepi setiap 2-3 jam sekali

Ketika berkendara bersama anak-anak, para orang tua dianjurkan pula untuk menepi, setidaknya setiap 2-3 jam sekali. Rata-rata, anak umur 13 tahun ke bawah biasanya buang air sebanyak 13 kali sehari. Oleh karena itu, menemi di rest area pada setia 2-3 jam sekali akan memberikan kesempatan bagi anak untuk buang air, sekaligus melepas penat di perjalanan. Jika, perjalanan jarak jauh selama beberapa jam dilakukan tanpa berhenti, anak-anak akan mudah rewel karena bosan. Hal itu tentua bisa mengganggu konsentrasi orang dewasa saat mengemudi.

9. Jangan tinggalkan anak sendirian di mobil

Selain itu, hal lain yang harus diingat oleh para orang tua ialah jangan sampai meninggalkan anak di dalam mobil dalam kondisi sedang panas. Secara umum, suhu mobil bisa naik di kisaran 10-15 derajat celcius setiap 15 menit. Sementara suhu tubuh anak dapat meningkat 3-5 kali lebih cepat dibanding orang dewasa karena cadangan air dalam tubuh mereka yang lebih rendah. Meninggalkan anak dalam mobil yang panas dan mesin menyala, meski dengan membuka jendela, dapat membuat mereka mengalami pusing, disorientasi dan kulit memerah. Bahkan, di sejumlah kasus, anak dapat mengalami dampak fatal. Jika terpaksa meninggalkan anak dalam mobil dalam waktu tidak terlalu lama, pastikan AC mobil menyala dan orang tua tidak pergi lebih dari 5 menit. Jangan lupa untuk membuka jendela sedikit bila di dalam mobil sedang ada penumpang yang tertidur.

10. Bawa banyak pakaian ganti sesuai suhu

Jika menuju tempat yang bercuaca panas, bawa banyak persediaan pakaian yang dapat menyerap keringat. Perlu diketahui, keringat dapat mengiritasi kulit anak dan menyebabkan biang keringat atau ruam keringat. Para orang tua sebaiknya juga mengganti pakaian si kecil secara berkala saat menempuh perjalanan jauh.

11. Hati-hati pilih tempat makan

Saat melakukan perjalanan jarak jauh bersama anak, para orang tua sebaiknya berhati-hati ketika memilih tempat makan. Hindari tempat dengan kualitas sanitasi dan kebersihan yang buruk. Para orang tuan juga disarankan memilih warung makan yang banyak dikunjungi orang. Sebab, hal itu bisa mengindikasikan bahwa makanan yang dijual cepat berganti sehingga tetap segar. Tempat yang menjual makanan secara prasmanan di tempat terbuka, sebaiknya dihindari karena kerap tak higienis. Pastikan botol dan kaleng belum dibuka sebelum memberikannya kepada anak-anak dan gunakan sedotan. Lebih baik, hindarkan anak dari minuman dingin dan salad saat perjalanan.

12. Bawa perlengkapan obat-obatan

Obat-obatan penting dibawa saat perjalanan jarak jauh berama anak. Orang tua perlu membawa bekal obat antihistamin non-resep, untuk berjaga-jaga jika anak mendadak mengalami batuk atau pilek karena alergi. Para orang tua sebaiknya membawa pula krim kulit antialergi. Obat masuk angin, termasuk minyak kayu putih atau minyak telon, juga penting untuk dibawa pada saat perjalanan.

13. Bawa persediaan air minum

Anak-anak rentan mengalami dehidrasi, terutama ketika mereka tidak minum dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, membawa banyak persediaan air minum di perjalanan merupakan suatu keharusan. Orang tua dianjurkan memeriksa urin anak-anak secara rutin. Jika lebih gelap dari biasanya, atau berbau tajam, lakukan apa pun agar mereka minum air lebih banyak. Jika membawa bayi yang sedang disusui dengan ASI eksklusif, si ibu harus minum air putih lebih banyak di perjalanan.

Itu dia beberapa tips / rekomendasi yang sudah kami rangkum. Jika tips atau rekomendasi diatas sangat membantu, ada baiknya bila membagikannya juga artikel ini ke teman-teman Anda yaa.

Selamat mencoba & semoga berhasil !

Sampai Jumpa di artikel Tips & Trick dan rekomendasi kami selanjutnya..

Salam Hangat…


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *