Tahun 2023 Jadi Tahun Terpanas dalam Sejarah Sejak Masa Pra-Industri, Menurut WMO!

Badan Cuaca Dunia di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), World Meteorological Organization (WMO), mengumumkan bahwa tahun 2023 resmi menjadi tahun terpanas dalam sejarah sejak masa pra-industri. Rekor suhu terpanas sejak tahun 1850 dicatatkan oleh enam kumpulan data internasional yang dikonsolidasikan oleh WMO.

Juli dan Agustus 2023 Jadi Dua Bulan Terpanas

Menurut WMO, suhu global rata-rata tahunan pada tahun 2023 adalah 1,45 ± 0,12 °C di atas suhu pra-industri (1850-1900). Bulan Juni hingga Desember 2023 mencatatkan rekor suhu global setiap bulannya, dengan Juli dan Agustus menjadi dua bulan terpanas yang pernah tercatat.

Sekretaris Jenderal WMO, Prof Celeste Saulo, menekankan bahwa perubahan iklim adalah tantangan besar bagi umat manusia dan memerlukan tindakan cepat.

Saulo juga mencatat peralihan dari La Niña ke El Niño pada pertengahan tahun 2023, yang berdampak pada kenaikan suhu dibandingkan tahun sebelumnya.

Sebagian Besar Disebabkan oleh Aktivitas Manusia

Meskipun El Niño terjadi secara alami, perubahan iklim jangka panjang semakin meningkat, sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia. Prof Saulo mengingatkan bahwa krisis iklim memperburuk krisis kesenjangan dan mempengaruhi semua aspek pembangunan berkelanjutan.

WMO menggunakan enam kumpulan data internasional untuk mencapai penilaian suhu yang kredibel. Tahun 2023 menduduki peringkat sebagai tahun terpanas di keenam kumpulan data, dan suhu rata-rata sepuluh tahun terakhir pada 2014-2023 adalah 1,20 ± 0,12°C di atas rata-rata tahun 1850-1900.

PBB melalui Sekretaris Jenderal António Guterres menggarisbawahi bahwa tindakan segera diperlukan untuk mengatasi kenaikan suhu global. Laporan final Keadaan Iklim Global 2023 dari WMO yang akan diterbitkan pada Maret 2024 diharapkan memberikan rincian dampak sosio-ekonomi yang melibatkan ketahanan pangan, pengungsian, dan kesehatan.