Pertimbangan Penting Sebelum Memasang Kawat Gigi

Pertimbangan Penting Sebelum Memasang Kawat Gigi

Hai Sobat Barrier Magazine !!! gimana nih kabarnya hari ini, semoga sehat dan baik-baik saja ya. Semoga hati dan fikiran masih tetap sejalan ya, hehe..

Okeyy kali ini kita akan membahas tentang hal-hal yang harus dan sangat di pertimbangkan sebelum kamu memasang kawati gigi atau orang biasa sebut behel dan juga beberapa tips untuk merawat kawat gigi.

Mungkin Dahulu memakai behel adalah cara untuk merapikan susunan gigi, beberapa tahun belakangan muncul berbagai inovasi behel, yang kemudian menggeser fungsi utamanya. Kini behel menjadi tren dan tidak lagi hanya digunakan untuk keperluan medis, tetapi juga sebagai penghias senyum. Munculnya behel dengan model dan aneka warna membuat banyak orang yang ingin memasangnya, padahal memiliki susunan gigi yang sudah rapi.

Namun, sebelum memutuskan untuk memakai behel, ada baiknya kamu pahami terlebih dahulu beberapa hal berikut

1. Sebelum datang ke dokter ortodonti, kamu wajib punya alasan yang kuat kenapa ingin memakai kawat gigi

Selain untuk alasan kesehatan, bukan berarti kamu tidak boleh memakai kawat gigi karena alasan untuk estetika dan penampilan saja, boleh kok! Tapi kamu harus mempertimbangkan sisi kesehatanmu juga. Sebelum memasang kawat gigi, dokter spesialis ortodonti-mu biasanya akan memberikan sesi konsultasi mendalam dan pemeriksaan awal untuk melihat kondisi gigimu. Apakah kamu membutuhkan perawatan kawat gigi, seberat apa masalah gigimu, apa saja yang harus dipersiapkan sebelum pemasangan kawat dan semacamnya.

Ada kalanya gigimu sudah rapi dan tidak perlu dipasangi kawat gigi lagi, atau malah sebaiknya tidak diberikan perawatan ortodonti. Di saat seperti ini kamu harus ingat dan mengutamakan kesehatan jangka panjang dari gigi dan mulutmu, jangan keras kepala hanya demi penampilan dan kemudian menyesal selamanya. Oh iya, kawat gigi juga dapat digunakan oleh segala umur selama masih punya gigi yang kuat dan sehat, jadi tidak ada batasan usia tertentu untuk dapat menggunakannya.

2. Jangan mudah tergiur harga yang lebih murah. Datang ke dokter spesialis jelas lebih aman daripada memilih pergi ke tukang gigi

Ini nih yang sering jadi salah kaprah dalam hal pemasangan kawat gigi. Perawatan kawat gigi membutuhkan ilmu dan keahlian khusus yang tidak dimiliki oleh dokter non-spesialis ortodonti. Bukan perkara asal tempel kawat di gigi begitu saja, tapi juga ada pertimbangan aspek-aspek kesehatan lain. Banyak teknik-teknik perawatan ortodonti dan keahlian khusus mengenai perawatan kawat gigi yang hanya diketahui secara mendalam oleh para ortodontist. Bahan-bahan dan alat-alat yang dipakai para dokter spesialis ini juga sudah pasti berdasarkan standar yang terbaik.

Para dokter spesialis kawat gigi menghabiskan waktu setidaknya 3 tahun sendiri untuk menyempurnakan ilmu mereka, tentu berbeda kompetensinya dengan dokter gigi yang non-spesialis ortodonti. Kalau pasang kawat di dokter gigi non-spesialis kawat gigi saja bisa beresiko besar, apalagi di tukang gigi yang sama sekali tidak pernah mengenyam pendidikan soal kesehatan gigi? Nggak jelas abis, masa depan gigimu bisa jadi suram! Alih-alih gigi rapi, malah jadi rusak berantakan dan bakal keluar duit lebih banyak lagi buat memperbaikinya. Ingat gigi permanen jika sudah rusak atau tanggal tidak akan tumbuh penggantinya loh.

3. Pasang kawat gigi nggak bisa instan, kamu harus siap dengan proses pemasangan yang panjang!

Sudah yakin kamu memang perlu kawat gigi? Sudah menemukan dokter spesialis yang cocok? Sekarang siapkan mentalmu untuk menjalani proses pemasangan yang lumayan panjang. Pertama, gigi kamu harus diperiksa dulu oleh dokter yang bersangkutan, gigimu akan dicetak. Setelah itu kamu harus melakukan foto roentgen panoramik agar dokter dapat mengetahui kondisi gigimu secara lebih jelas.

Kebanyakan pemasangan kawat gigi membutuhkan pencabutan gigi untuk membuat ruang bagi gigi yang akan digeser, jadi siap-siap saja ya! Setelah pencabutan gigi-gigi tersebut, kamu masih harus menunggu sekitar satu minggu agar gusimu sembuh dulu sebelum dipasangi kawat gigi. Pemasangan pesawat ortodonti sendiri bisa memakan waktu sampai 2 jam, di mana mulut kamu bakal ‘dipaksa’ untuk terbuka selama waktu pemasangan itu juga. Fiuh! tapi kalau sudah bertekad kuat tentu saja serangkaian proses ini nggak ada apa-apanya buatmu ‘kan?

4. Bukan cuma proses pemasangan yang panjang, setelahnya kamu pun harus siap menanggung berbagai penderitaan

Rasa ngilu dan sakit setelah pemakaian itu sudah hampir pasti! Kamu bakal kesulitan untuk makan-makanan padat selama beberapa minggu setelah pemakaian kawat gigi. Sebab gigi dan gusi kamu sedang digerakkan untuk menyesuaikan diri dengan kondisinya yang baru. Mungkin, rasanya seolah semua gigimu mau rontok.

Eits, belum selesai sampai disitu! Dengan adanya keberadaan benda asing yang merupakan pesawat ortodonti tadi dalam mulut kamu, maka mau tidak mau akan terjadi pergesekan antara bahan metal tersebut dengan bibir atau bagian dalam mulutmu. Pergesekan ini biasanya menimbulkan sariawan yang menambah ketidaknyamanan saat makan atau berbicara. Tapi tahan-tahanin aja deh, kalau kamu memang udah niat untuk merapikan gigimu agar sehat dan cantik.

5. Dedikasikan dirimu untuk memberi perhatian ekstra. Soal kebersihan mulut dan kawat gigimu harus selalu dijaga

Ketika pakai kawat gigi, perhatian yang kamu berikan untuk merawat dan membersihkan gigimu harus lebih besar karena kondisi gigimu sekarang lebih rentan. Kamu nggak boleh lagi malas gosok gigi. Bahkan kamu nggak bisa lagi hanya gosok gigi sehari dua kali. Setiap setelah makan selalu gosok gigimu karena sisa-sisa makanan sekarang lebih mudah tertinggal dan tersangkut di antara gigi dan kawat di dalam mulutmu.

Tusuk gigi juga akan menjadi salah satu teman baik terbarumu, karena bakal sering sekali terdapat makanan yang nyangkut di kawat gigimu. Jangan menyepelekan perilah kebersihan gigimu ya, apabila lalai bisa-bisa gigimu malah rusak, berubah warna dan jadi nampak jelek setelah kawat giginya dilepas. Karena plak dan kuman yang bersarang di sela-sela kawat kamu dibiarkan selama bertahun-tahun.

6. Ucapkan “selamat tinggal” pada makanan-makanan kesukaan yang kini jadi haram untuk disantap

Ada lagi hal yang harus kamu relakan ketika kamu sudah berniat untuk berkawat gigi, yaitu kebebasan untuk makan makanan apapun yang kamu suka. Nggak sedikit dari daftar pantangan ini yang merupakan makanan favorit banyak orang. Contoh makanan yang sebaiknya kamu hindari saat menggunakan kawat gigi adalah jagung, apel, kacang, daging, keripik, coklat, hingga minuman bersoda. Nah, gimana? Masih semangat mau pasang kawat gigi, atau udah nggak kuat kalau harus puasa makan coklat?

7. Soal biaya perawatan kawat gigimu juga harus dipikirkan, jadi sudahkah kamu menyiapkan dananya?

Selain biaya pemasangan awal yang berkisar mulai dari 5 juta sampai puluhan juta rupiah—tergantung pada tarif jasa dokter, fasilitas dan jenis pesawat ortodonti yang dipakai—masih ada biaya kontrol perawatan setiap 3 atau 4 minggu sekali yang harganya bervariasi pada setiap praktek dokter ortodonti.

Yup, kamu harus rajin ngapel ke dokter gigimu juga setiap minimal sebulan sekali. Malas kontrol bisa menghambat progress rapinya gigi kamu dan bahkan dapat memperburuk kondisinya. Kontrol ke dokter juga membantu kamu buat menjaga kesehatan gigi yang sedang dirawat, karena biasanya gigi akan dibersihkan dengan lebih saksama oleh sang dokter untuk menghilangkan plak dan karang gigi yang rawan menyerang gigi berkawat.

8. Bukan cuma dengan pacar, kamu pun harus siap menjalin komitmen kuat dan hubungan jangka panjang dengan kawat gigimu

Pakai kawat gigi juga nggak bisa sebulan dua bulan saja. Kamu nggak bisa bilang bosen lalu melepas kawat gigimu begitu saja. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan bisa jadi kamu harus pakai kawat gigi selama bertahun-tahun. Lamanya perawatan tergantung beberapa faktor seperti tingkat kesulitan masalah pada gigi kamu, jenis kawat yang digunakan, seberapa rajin kamu mengontrol gigimu dan sebagainya.

Setelah pemakaian kawat gigi cekat selama beberapa tahun itu, kamu pun masih harus menggunakan retainer selama paling sedikit 6 bulan. Hal ini dimaksudkan untuk menstabilkan posisi baru gigi dan gusi dan juga mencegah agar gigi tidak kembali ke posisi yang semula atau relapse. Retainer juga perlu dipakai sewaktu-waktu di kemudian hari, setelah perawatan kawat gigi selesai. Karena lambat laun jika tidak dijaga gigimu bisa kembali berantakan seperti sewaktu belum dirawat.

Cara merawat gigi yang dipasangi behel

Komponen-komponen yang dipasang di gigi seperti kawat, karet, maupun bracket, dapat menjadi tempat berkumpulnya plak. Oleh karena itu, bagi para pengguna kawat gigi, kebersihan rongga mulut sangatlah penting untuk dijaga.

Berikut ini cara yang bisa dilakukan, agar kawat gigi yang Anda gunakan tidak berubah warna, bentuk, maupun merusak gigi.

1. Gunakan benang gigi (dental floss)

Kawat gigi membuat beberapa bagian gigi menjadi sulit dijangkau sikat gigi.

Guna menyiasati hal ini, gunakanlah benang gigi untuk membersihkan sisa makanan pada tempat-tempat yang sulit dijangkau.

Bersihkanlah sela-sela gigi atau di celah-celah kecil antara gigi dan kawat.

2. Sesuaikan cara menyikat gigi

Pengguna kawat gigi disarankan untuk menyikat gigi menggunakan sikat berbulu lembut.

Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride, dan sikatlah gigi dengan gerakan memutar kecil.

Sikatlah gigi setidaknya selama 2 menit saat pagi hari dan setelah makan, agar sisa makanan serta plak tidak menumpuk di sela-sela kawat.

Sikat gigi secara perlahan dan jangan gosok kencang-kencang sebagai cara merawat behel agar tidak cepat rusak.

3. Jaga asupan makanan

Komplikasi penggunaan kawat gigi yang paling umum adalah gigi berlubang.

Maka dari itu, Anda disarankan untuk menghindari camilan maupun minuman yang banyak mengandung gula.

Perbanyak asupan rendah gula dan hindari makanan yang keras serta renyah, karena dapat merusak kawat gigi.

4. Kumur dengan obat kumur (mouthwash)

Jika menyikat gigi sehabis makan siang dirasa sulit, Anda bisa menggunakan larutan kumur berbahan flouride yang bebas alkohol.

Konsultasikan dengan dokter, agar Anda mendapatkan instruksi dan rekomendasi yang tepat.

5. Rutin kontrol ke dokter gigi

Meski sudah melakukan berbagai cara untuk merawat behel, gigi, bisa saja hal-hal tidak terduga seperti lepasnya bracket, karet, maupun kawat yang terasa menusuk ke gusi, terjadi sewaktu-waktu

Maka itu, Anda disarankan untuk rutin memeriksakan gigi ke dokter, dan menjaga kawat gigi maupun rongga mulut tetap sehat.

Itu dia beberapa tips / rekomendasi yang sudah kami rangkum. Jika tips atau rekomendasi diatas sangat membantu, ada baiknya bila membagikannya juga artikel ini ke teman-teman kamu yaa.

Selamat mencoba & semoga berhasil !

Sampai Jumpa di artikel Tips & Trick dan rekomendasi kami selanjutnya..

Salam Hangat…


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *