Pertanyaan Horor Saat Lebaran dan Cara Menjawabnya

Pertanyaan Horor Saat Lebaran dan Cara Menjawabnya

Pada saat Lebaran, ada satu agenda penting yang tidak akan pernah terlewatkan yaitu silaturahmi keluarga besar. Saat momen tersebut, semua anggota keluarga akan berkumpul dan saling bermaaf-maafan.

Selain berbagi uang THR dengan saudara, ada juga hal yang kerap membuat kita deg-degan tiap Lebaran. Kamu akan dihadapkan dengan berbagai pertanyaan ‘horor’ yang terkadang bikin kita malas untuk menjawab.

Kaum jomblo terutama, mereka adalah barisan utama yang paling merasakan efek dari pertanyaan-pertanyaan horor tersebut. Kaum kedua adalah mereka para pengangguran, selanjutnya adalah yang belum lulus kuliah, serta orang-orang tertentu yang sedang menantikan kehadiran momongan dan lain sebagainya.

Memang tidak ada yang salah dengan pertanyaan-pertanyaan yang terlontar dari mulut mereka. Akan tetapi apa daya, ketika hati sedang rapuh, tertusuk jarum pun bagaikan dihunus sebilah pedang, bukan? Pasti rasanya sakit minta ampun. Walaupun tahun ini sebagian orang harus merayakan silaturahmi melalui media online, namun tidak menutup kemungkinan pertanyaan itu akan tetap menghantuimu.

Yuk Markicek Pertanyaan Horor yang Menakutkan itu hehe

1. Kapan Nikah?

Pertanyaan ini adalah pertanyaan paling menyakitkan jika sampai di telinga seseorang yang belum kunjung menikah. Dari lebaran ke lebaran, belum juga memiliki gandengan. Kamu yang sering iseng bertanya hal demikian, stop ya, jangan membuat mereka yang belum menikah sedih hatinya.

Sementara itu, bagi kamu yang kebetulan mendapatkan pertanyaan tersebut, hal pertama yang harus dilakukan adalah, meyakinkan diri bahwa setiap makhluk diciptakan Tuhan secara berpasang-pasangan. Kedua, ketika ditanya kapan nikah, kamu tinggal jawab saja bahwa kamu sedang memperbaiki diri untuk jodoh terbaikmu.

2. Mana Calon Pasangannya?

Pertanyaan horor saat lebaran yang ini sedikit lebih ringan. Karena biasanya dilontarkan kepada orang yang sedang atau baru saja lulus kuliah. Hanya saja, jika ditanyakan setiap lebaran, pertanyaan semacam ini cukup menjengkelkan juga.

Bagi kamu yang melihat saudara atau teman yang ketika lebaran belum menggandeng pasangan, tahan lisanmu ya. Jangan lagi bertanya soal itu. Sekali lagi, kita belajar menjaga perasaan orang lain. Memilih topik yang sedang hits adalah solusi terbaik, sebagai basa-basi bersama teman atau saudaramu yang masih muda itu.

Lalu, apa kira-kira jawaban yang tepat untuk membuat penanya yang tidak bosan bertanya itu kalah telak? Kamu bisa menjawab bahwa calon kamu tidak diizinkan membersamamu di hari raya karena kamu belum menjadi pasangan halal.

Katakan, bahwa dia masih memiliki keluarga yang jauh lebih penting daripada mengunjungi keluargamu yang belum menjadi siapa-siapa. Katakan, bahwa kamu hanya akan membawa pasangan halalmu ke tengah-tengah keluarga besar. Gampang kan?

3. Lha Si Itu Yang Kemaren Mana? (Nanyain Mantan)

Sudah pernah membawa pasangan ke keluarga tapi kemudian putus di tengah jalan? Jangan kaget kalau tiba-tiba nama mantan pasanganmu ditanyakan oleh anggota keluarga di momen silaturahmi lebaran. Pertanyaan ini pasti bikin sakit hati dan teringat lagi ke momen manis yang sudah dilewati.

Tapi hey, kamu harus terus bisa berjalan maju kan? Tanggapi saja pertanyaan ini dengan kelakar:

“ Udah habis masa berlakunya Tante, udah kadaluwarsa”

Jawablah sesantai mungkin. Padahal dalam hatimu…..sakit.

4. Sudah Punya Momongan Belum?

Pertanyaan ini biasanya dilontarkan kepada orang yang sudah menikah. Namun, belum terlihat membawa anak ketika kumpul lebaran.

Menyakitan memang, ketika ditanya tentang momongan. Karena memiliki anak tidak semudah menikahi seseorang. Menikah, dan memiliki pasangan bisa diatur dan disiasati. Kamu tinggal siapkan mahar, dan datangi orang tua gadis yang kamu sukai nyatakan maksudmu untuk menikahinya, Insyaallah nikah pun jadi bila sang wali setuju. Namun masalah keturunan, hanya Allah yang Maha mengetahui dan Maha berkehendak.

Menanti momongan pun bukanlah hal yang sederhana. Banyak sekali beban yang dialami pasangan menikah setelah lama menikah tapi belum juga dikaruniai keturunan. Kecemasan pun muncul. Mulai dari kekhawatiran tentang masalah kesuburan, perasaan takut kehilangan pasangan, perasaan kurang dihargai di dalam keluarga besar, dan lain sebagainya.

Jangan sesekali menanyakan hal itu kepada mereka ya, jaga perasaannya. Sebaiknya, tidak perlu banyak bertanya. Pilih topik yang lebih menarik perhatian untuk mengalihkan fokus pembicaraan. Daripada menyakiti hati orang yang belum dikaruniai momongan. Terutama pada mereka kaum perempuan.

Dan bagi kamu yang sampai saat ini belum dipercaya Allah untuk memiliki keturunan, jangan risau. Allah selalu memiliki waktu terbaik untuk membahagiakan hamba-Nya. Tetap sabar dan berdoa adalah kunci utama yang membantu dan akan mempermudah ikhtiarmu. Hindari memikirkan pertanyaan-pertanyaan seperti itu, karena hanya akan mengakibatkan stres yang akan berpengaruh terhadap kesuburanmu.

Katakan kepada meraka, bahwa kamu sudah sangat siap menggendong bayi, minta doanya supaya Allah menyegerakan memberimu keturunan.

5. Kerja di mana?

Pertanyaan ini biasanya dilontarkan kepada saudara yang sudah ada di usia 22 tahun ke atas. Mereka akan bertanya kepadamu, ‘kerja di mana?’ akhirnya kamu harus memberikan jawaban terbaikmu untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Bagi kamu yang memang kebetulan mendapatkan pertanyaan tersebut, sebaiknya tetap percaya diri. Jika memang sudah bekerja, sebutkan dengan lantang nama perusahaan atau tempatmu bekerja. Perlihatkan rasa banggamu atas pekerjaan yang kini sedang kamu geluti.

Jika belum bekerja, maka jawab dengan lantang pula, bahwa kamu tidak akan berhenti berusaha untuk segera mendapatkan perkerejaan impian kamu.

Busungkan dadamu, tunjukkan kepada mereka, bahwa kamu adalah seorang pekerja keras yang layak diperhitungkan. Mudah bukan?

6. Udah Keterima Kuliah Dimana?

Pasti topik ini akan jadi topik hangat yang dibicarakan dalam momen kumpul-kumpul keluarga saat lebaran. Karena biasanya lebaran kadang bertepatan dengan kenaikan kelas maupun kelulusan sekolah. Bagi kamu yang sudah jelas mau diterima dimana, selamat! Kamu sudah aman dari cecaran pertanyaan yang mengiris hati ini.

Tapi buat kamu yang belum tahu akan melanjutkan pendidikan di institusi mana, baliklah momen pertanyaan itu jadi bahan bercanda santai. Nyari kuliah udah susah, gak perlu mikirin jawaban yang susah-susah lagi kan?

7. Sudah lulus apa belum?

Pertanyaan menyebalkan saat lebaran selanjutnya adalah ketika kamu ditanya sudah lulus apa belum. Jika lebaran tahun lalu kamu bilang sedang nyusun tugas akhir, kemudian lebaran kali ini masih belum lulus juga, maka solusi terbaiknya adalah segera menyelesaikan tugas akhirmu, jangan pernah menunda-nunda. Selesaikan, dan kamu tidak akan pernah mendapatkan lagi pertanyaan yang sama.

8. Kelas atau Semester Berapa Sekarang?

Pertanyaan wajib lain yang menyapamu setiap lebaran adalah keingin tahuan keluarga soal perkembangan studi. “ Udah semester berapa?” atau “ Udah kelas berapa?” seakan jadi pertanyaan template yang pasti mampir.

Kalau studimu lancar-lancar aja sih gak pertanyaan ini gak akan jadi masalah. Tapi kalau kamu masih terseok-seok menyelesaikan studimu tentu akan lain cerita. Salah jawab, bisa-bisa kamu menerima gempuran nasihat karena dianggap tidak serius belajar.

Nah, biar pertanyaan ini tidak membuatmu terkaget-kaget jawablah saja dengan kalem sembari menyelipkan harapan agar orang yang bertanya juga ikut mendoakan kelancaran studimu.

Jika kamu ditanya, “ Udah semester berapa sekarang?”

Ketika kamu adalah seorang mahasiswa tingkat akhir yang tak kunjung lulus, alangkah baiknya kamu menjawab, “ Hehe udah semester akhir Om/tante. Doain dong makanya biar cepat lulus”

9. Bagaimana Skripsinya?

Kalau pertanyaan “ Kapan lulus” itu masuk pertanyaan sensitif tingkat 2, maka pertanyaan tentang skripsi sudah masuk pertanyaan bahaya yang menempatkanmu di status “ Siaga”. Buat mahasiswa tingkat akhir skripsi itu ibarat lumpur hisap yang bisa membuatmu terjebak bertahun-tahun lamanya.

Pertanyaan mengenai skripsi memang tidak bisa dihindari. Ketika pertanyaan ini menghampirimu kamu hanya bisa menyiapkan senyum manis sembari bilang, “ Ini lagi dikerjain kok. Doain aja ya cepat kelar”

10. Loh, Kok Makin Gendut?

Jika kamu ditanya, “ Loh, kok kamu gendutan?” Jawab saja dengan candaan,  “ Ah masak sih? Ini cuma segeran doang, kali. Bahagia sih emang aku kerja di Bali” (padahal dalam hati pengen ngamuk).

Tips untuk menghadapi pertanyaan tentang kenaikan berat badan tanpa emosi:

  • Ganti kata gendut dengan segar, seksi, sehat,montok.
  • Pasang senyum lebar
  • Berusaha yakinkan orang yang bertanya padamu kalau berat badanmu naik karena kamu bahagia
  • Pakai baju longgar (lebaran saat yang tepat untuk pakai kaftan dan gamis, kan?) biar lemakmu gak kelihatan kemana-mana
  • Pasang senyum manis sepanjang acara agar mereka yakin kalau kamu memang bahagia.

Itu dia beberapa tips / rekomendasi yang sudah kami rangkum. Jika tips atau rekomendasi diatas sangat membantu, ada baiknya bila membagikannya juga artikel ini ke teman-teman kamu yaa.

Selamat mencoba & semoga berhasil !

Sampai Jumpa di artikel Tips & Trick dan rekomendasi kami selanjutnya..

Salam Hangat…


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *