Pengguna Vape di Indonesia Jadi yang Terbanyak di Dunia!

Penggunaan vape di Indonesia mengalami peningkatan signifikan, meningkat hampir seratus kali lipat dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia, Dr. Agus Dwi Susanto, mengungkapkan data tersebut hasil dari survei yang dilakukan, menyoroti bahwa prevalensi perokok elektronik di Indonesia naik.

Lonjakan Prevalensi

Menurut Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2021, prevalensi perokok elektronik dewasa (>15 tahun) di Indonesia mencapai 3 persen.

Angka ini naik sepuluh kali lipat dalam dekade terakhir. Sementara itu, prevalensi perokok elektronik pada remaja (10-18 tahun) tahun 2018 mencapai 10,9 persen, mengalami peningkatan hampir sepuluh kali lipat dalam dua tahun (2016-2018).

Perbandingan dengan Negara Lain

Dr. Agus Dwi Susanto menyoroti bahwa situasi penggunaan vape/rokok elektronik di Indonesia jauh melampaui negara-negara maju eropa seperti Swiss, Kanada, dan lainnya.

Sehingga menempatkan Indonesia sebagai negara dengan penggunaan vape terbanyak di Dunia.

Alasan Penggunaan Vape

Courtesy of Unsplash – Ryan Grice

Survei yang dilakukan pada tahun 2021 menunjukkan bahwa alasan penggunaan vape di antara responden adalah karena dianggap lebih aman dibandingkan rokok konvensional.

Mereka berpendapat bahwa kadar nikotin pada rokok elektronik lebih rendah dan dapat digunakan sebagai terapi untuk berhenti merokok. Beberapa responden juga menyebutkan alasan berkaitan dengan selera dan tren.

Dr. Agus menekankan bahwa persepsi ini keliru, dan sebaliknya, rokok elektronik tetap memiliki risiko kesehatan yang serius. Meskipun dianggap tidak menyebabkan kanker, risiko kesehatan lainnya tetap ada.

Pengaruh Media Sosial

Pentingnya media sosial dalam memengaruhi remaja untuk menggunakan rokok elektronik juga disoroti, dengan 84% responden mengakui pernah melihat iklan vape melalui platform media sosial.