Ini Nih Pengeluaran Berkedok Self Reward Ujung-ujungnya Bikin Boros

Pengeluaran Berkedok Self Reward Ujung-ujungnya Bikin Boros

Self reward adalah salah satu bentuk penghargaan untuk diri sendiri. Misalnya, ketika kamu berhasil mencapai goal atau impianmu, jangan lupa untuk memberikan selamat pada diri sendiri. Bukan hanya ucapan selamat, cara menghargai diri sendiri dengan self reward juga bisa dilakukan dengan cara membeli barang atau sesuatu yang memang diinginkan.

Nahh tapi juga harus hati-hati dalam melakukannya, bukan berarti self reward di lakukan dengan bar-bar atau tidak aturan yang alahasil terjadilah pemborosan

Menjadi boros itu jelas bukanlah hal baik. Jangan sampai gara-gara keseringan transaksi cashless membuat Anda tak punya tabungan dan investasi. Jangan biarkan pengeluaran tak terkendali dan utang menumpuk gara-gara keseringan transaksi nontunai untuk keperluan konsumtif.

Jangan sampai gaji Anda hanya numpang lewat setiap bulan karena sudah habis atau pas-pasan untuk biaya hidup dan bayar cicilan. Saatnya Anda merubah kebiasaan boros menjadi kebiasaan baik agar Anda bisa menabung dan berinvestasi.

Berikut ini adalah pengeluaran yang berkedok self reward

1. Beli kopi di pagi hari

Bagi sebagian orang, kopi adalah minuman wajib agar bisa beraktivitas sepanjang hari. Biasanya minuman ini juga diminum di pagi hari. Beli kopi ini bisa banget berubah pengeluaran boros berkedok self reward. Anda mungkin berpikir sangat penting minum kopi enak di pagi hari, dan itu memerlukan biaya tak sedikit karena Anda terbiasa beli kopi di coffee shop ternama. Padahal harga satu gelas di coffee shop bisa buat beli 2-3 kardus kopi instan, yang rasanya tak jauh beda!

2. Makan siang di luar

Ini juga self reward yang biasa dilakukan pekerjaan kantoran. Mungkin karena Anda habis meeting atau habis dimarahi bos, maka Anda pun makan siang di luar kantor daripada menikmati nasi kotak dari perusahaan. Wah, padahal harga makan siang di luar berkisar 50-150 ribu di sebuah café atau restoran keren. Coba hitung berapa kali Anda makan siang di luar bulan ini? Jangan heran kalau gaji Anda habis di tengah bulan, ya.

3. Beli baju setiap bulan

Dulu saya pernah terjebak dalam siklus ini. Sebagai reward, saya selalu membeli 1 baju setiap bulannya. Namun, coba pikir dan hitung. Jika saya beli 1 baju tiap bulan, berapa banyak baju yang saya beli selama 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun?! Selain tak baik untuk lingkungan, kebiasaan ini juga tak baik untuk dompet.

4. Beli printilan nggak jelas di online shop

Terkadang saat bosan, saya sering iseng membuka e-commerce dan menemukan benda-benda lucu tapi nggak penting. Tergoda harganya yang murah, saya pun langsung check-out dengan pikiran “Ah, cumin 10ribuan aja, kok.” Iya, kalau beli cuma sekali tapi kalau tiap dua hari sekali? Lama-lama uang pun bisa habis.

5. Traktir teman

Ada beberapa orang yang self reward-nya dilakukan dengan berbagi. “Eh, makan di luar yuk, gue yang bayar,” atau “Gue baru gajian, nih, gw traktir kopi, deh!” Sebenarnya tak ada salahnya berbagi, tapi lihat juga kemampuan dan kondisi keuangan Anda. Sesekali dilakukan mungkin masih masuk akal, tapi jika seminggu sekali dilakukan, wah, Anda bisa menderita di akhir bulan.

6. Pesan layanan antar

Banyaknya pesanan layanan antar juga terkadang membuat self reward Anda kebablasan. Kemudahan yang ditawarkan, membuat Anda semakin gampang memesan makanan dan minuman dari layanan antar ini. Padahal jika Anda membuat makanan dan minuman di rumah pun bisa lebih murah, lho.

7. Beli skincare sebelum habis

Produk-produk skincare sekarang memang tambah banyak dan bagus, terutama produk-produk skincare lokal. Ini bisa mendorong Anda untuk mencoba produk baru, padahal serum atau toner Anda juga belum habis. Lapar mata skincare ini diyakini sudah menjadi penyakit mayoritas wanita, lho. Waspada!

8. Akhir pekan ke mall, coffee shop, atau staycation

Nah, biasanya self reward juga bisa dilakukan di akhir pekan, tapi biasanya juga pengeluaran self reward akhir pekan ini lebih besar. Mulai dari sekadar jalan ke mal dan makan-makan, sampai staycation dengan teman. Pilih-pilih saja aktivitas mana yang sesuai dengan kemampuan finansial Anda tanpa membuyarkan mimpi Anda untuk kaya di usia muda.

9. Gonta-Ganti Gadget

Bagi pecinta teknologi terkini, pasti merasa kalau tidak memiliki gadget terbaru akan merasa tertinggal. Teknologi akan terus berkembang dan setiap tahunnya pasti akan ada gadget terbaru dirilis. Contohnya, gadget ponsel pintar. Bila diamati, kurang dari satu tahun, setidaknya satu brand merk ponsel ternama akan merilis satu produk terbaru.

Disadari atau tidak, masyarakat zaman now jadi lebih suka gonta-ganti gadget seperti ponsel pintar karena mengikuti tren terkini. Hal ini jelas termasuk dalam pemborosan, dan masuk dalam kategori kebutuhan konsumtif. Sebaiknya Anda lebih bijak lagi sebelum memutuskan untuk beli gadget. Pastikan alasan Anda membeli adalah karena kebutuhan bukan keinginan. Pahami bahwa gadget itu bukanlah sebuah aset investasi karena nilai barang dari suatu teknologi (gadget) akan mengalami penurunan.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *