Jepret Foto Jadi Cuan !!! Situs Ini Tempatnya

Jepret Foto Jadi Cuan !!! Situs Ini Tempatnya

Di Era saat ini, dunia kreatif khususnya fotografi sudah menjadi bagian hidup yang tak terpisahkan. Setiap orang pasti punya kamera di gadgetnya masing-masing. Meski tidak sekolah fotografi, ternyata banyak orang yang berhasil membuat foto yang indah dengan belajar sendiri. Namun, foto ini hanya diunggah di sosial media atau pengisi memori di laptop saja.

Daripada berbagai jepretanmu memenuhi harddisk atau hanya terpampang di media sosial kamu aja, lebih baik kamu menjualnya. Tak hanya akan mendapat penghasilan pasif, kamu juga bisa mendapat berbagai klien atau jaringan baru yang datang dari berbagai penjuru dunia.

Berikut ini kami sudah merangkum beberapa website ciamik untuk mengubah fotomu menjadi pundi-pundi cuan, yukk simak !!

1. Shutterstock

Memiliki lebih dari 200 juta foto, video, dan musik, Shutterstock menjadi salah satu penyedia karya digital tertua. Telah ada sejak 15 tahun lalu, Shutterstock mengklaim telah memberikan lebih dari USD 500 juta (Rp7 triliun) kepada seluruh penggunanya. Melalui Shutterstock, kamu akan mendapat pendapatan pasif sebesar 20 hingga 30 persen dari berapapun harga setiap foto yang terjual. Sama dengan Adobe Stock, Shutterstock tidak membatasimu untuk hanya menjualnya di platform mereka saja.

2. iStockphoto.com

Kontributor mendapatkan 15 persen keuntungan dari harga unduhan. Kalau statusnya eksklusif, bisa mendapatkan sampai 22-45 persen. Dalam seminggu bisa minta dua kali pembayaran lewat PayPal, Moneybookers, atau Payoneer Mastercard. Tapi syaratnya kamu mesti punya saldo minimum sebanyak 100 dolar AS.

3. Adobe Stock (Fotolia)

Pembagian royalti bervariasi dari 20% hingga 60%, bergantung pada popularitas dan komitmen kamu serta pembayaran kepada kontributor dilakukan setiap bulan.

Kelebihan :

  • “Adobe-ness.” Platform ini terintegrasi dengan program Cloud Creative Adobe terkenal lainnya, khususnya Lightroom.
  • Interface yang modern. Sistem manajemen konten indah, intuitif, dan modern. Ini juga memberi Anda semua data yang mungkin Anda perlukan tentang penjualan fotografi Anda.
  • Review pengiriman cepat. Biasanya, seseorang tidak perlu menunggu lebih dari satu atau dua hari untuk mendapatkan feedback pada gambar Anda.
  • Penghasilan yang layak.
  • Non-eksklusivitas. Anda benar-benar bebas untuk menjual foto Anda secara online di mana pun Anda mau.

Kekurangan :

  • Kebijakan persetujuan konten yang ketat. Mereka tampaknya memperhatikan segalanya, dari pencahayaan hingga fokus ke masalah kekayaan intelektual.
  • Biaya pembatalan. Hati-hati jika Anda mendaftar untuk trial karena banyak orang mengeluh tentang Adobe membebankan biaya pembatalan awal yang tidak masuk akal.

4. 500px

Salah satu platform online yang masih baru, 500px, tak hanya memberikanmu komisi setiap foto yang telah terjual, tetapi juga berbagai layanan analitik dan tracking. Berbeda dengan berbagai platform jual beli foto lainnya, 500px didesain seperti sebuah portofolio. Setiap foto yang terjual, kamu akan mendapat 30 persen. Kecil memang, tetapi kamu akan tahu seberapa banyak orang yang mengunjungi portofoliomu atau foto mana yang paling banyak dikunjungi.

5. Etsy

Etsy dikenal sebagai tempat jual beli berbagai barang. Tetapi, dengan lebih dari 30 juta pengguna, Etsy bisa dijadikan sebagai alternatif tempatmu menjual karya-karya fotografimu. Di Etsy, selain bentuk digital, kamu juga bisa menjual foto dalam bentuk cetaknya. Tetapi, kamu juga perlu memperhatikan harga packing dan pengirimannya.

6. Alamy

Hak-hak kamu sebagai kreator akan dilindungi dan kamu tidak akan memiliki masalah menganai hak cipta.

Alamy tampaknya memiliki tingkat kompensasi yang lebih tinggi daripada kebanyakan situs lain karena Anda mendapat 50% dari setiap foto yang terjual.

Alamy memiliki kelemahan yang sangat mengkhawatirkan. Baru-baru ini, ada banyak ulasan yang menuduh perusahaan melakukan perilaku tidak etis, berbohong, butuh waktu lama untuk membayar fotografer, dan tidak menghormati hak cipta. Alamy juga memiliki proses peninjauan pengajuan yang sangat ketat jadi bersiaplah untuk ditolak beberapa kali.

7. SmugMug Pro

Berbeda dengan nomor 1, SmugMug Pro memberikan komisi yang lebih tinggi lagi. Dimana, setiap foto yang berhasil terjual, fotografer akan memperoleh 85% markup.

Maksudnya gimana ya? Maksudnya begini. Jika ada foto yang berhasil terjual dengan harga $100 maka fotografer akan mendapatkan upah sebesar $85.

Sayangnya, untuk bisa memperoleh komisi yang besar itu, fotografer harus menjadi member premium, dengan biaya sekitar $12,50  per bulan atau sekira 150-an ribu rupiah.

Akun Pro memungkinkan kamu untuk mendapatkan tambahan royalti dari foto-foto yang berhasil terjual. Di SmugMug Pro tidak tersedia akun gratis sehingga kamu harus membuat akun Pro.

Yang paling keren lagi, Smugmug pro cukup transparan memberikan perkiraan harga suatu foto.

Misalnya begini, Anda menjual foto Anda dengan ukuran 5×7, harganya $ 10,79 dan harga Default di SmugPro adalah $ 0,79. Markupnya adalah $ 10,00.

Yang berarti komisi yang anda dapatkan adalah $ 8,50 atau 85% dari $ 10 tersebut. Cukup tinggi untuk situs penjualan foto saat ini.

Setelah mendaftar, kamu akan menunggah foto, lalu memilih produk yang ingin Anda jual sekaligus untuk menentukan harganya.

Dengan sistem demikian, saya menganggap situs web ini merupakan suatu situs web yang sesuai dengan pola pikir seorang wirausaha, karena kamu harus dapat menentukan biaya yang cocok untuk gambar kamu sendiri.

8. Dreamstime

Platform tempat menjual foto ini sudah berdiri cukup lama, yaitu dari tahun 2000. Penggunanya pun juga sudah tembus angka 34 juta dengan hampir 700.000 kontributor.

Karena itu pula, konten yang diterima Dreamstime juga lebih bervariasi. Mulai dari foto, ilustrasi, vektor, video, hingga klip audio.

Besarnya komunitas Dreamstime, membuat Anda harus menaati beberapa peraturan untuk meng-upload konten. Seperti, bukan foto plagiat, bukan konten yang berbahaya, memiliki deskripsi yang relevan, dll.

9. FreeDigitalPhotos.net

Platform tempat jual foto online asal Hong Kong ini memiliki taktik marketingnya sendiri.

Awalnya foto konten kamu akan dipasarkan secara gratis, tapi dengan resolusi minim. Jika pelanggan membutuhkan resolusi yang tinggi, barulah foto konten kamu akan dapat dibeli.

Kekurangannya, siapa pun bisa dapat dengan bebas menggunakan foto kamu tanpa membayar. Namun, versi gratis tetap dalam resolusi rendah dan mencatut nama Anda sebagai hak cipta.

Kelebihannya, FreeDigitalPhotos.net memberikan royalti 70% dari setiap penjualan! cukup besar dibanding beberapa platform ternama lainnya.

Setiap gambar juga akan dijual dengan resolusi yang berbeda, mulai dari 10 hingga 50 dolar. Misalnya kecil, sedang, dan besar. Jadi, pendapatan Anda juga akan bervariasi dari tiap foto yang terjual.

Tips Agar Fotomu Cepat Laku !

1. Jual Foto yang sedang trend atau banyak di cari

Jangan buang waktu kamu untuk mengambil foto yang sepi peminat. Lebih baik mulai atur strategi agar lebih maksimal dalam mendapatkan konsumen dan meraup cuanmu.

Hal Pertama, yang harus kamu lakukan adalah coba melihat dari sudut pandang konsumen. Sebelum take foto, tanya dulu ke diri sendiri:

  • Alasan kenapa orang ingin membeli foto ini?
  • Bagaimana mereka akan menggunakannya?
  • Akan digunakan untuk apa foto yang sudah mereka beli?

Dari sana, kamu bisa lebih memetakan gambar mana yang layak diambil dan mana yang kurang potensial.

Misalnya, foto lapangan sepak bola yang dapat digunakan untuk featured image blog atau kegiatan belajar mengajar yang berguna untuk keperluan brosur, dll.

Yang kedua, kamu bisa memanfaatkan Google Trends. Pastinya, kamu bisa menganalisis topik-topik yang sedang trend dan paling diminati.

Selain itu, Google Trends memberikan fitur filter lokasi, sehingga kamu bisa melakukan targeting lebih spesifik. Jadi, foto kamu bisa bertemu dengan orang yang cocok!

2. Manfaatkan Aplikasi Edit Foto

Sebagai fotografer, tentunya kamu harus akrab dengan berbagai aplikasi edit foto. Untungnya, zaman sekarang sudah banyak aplikasi editing foto, baik yang gratis maupun berbayar.

Biasanya, tiap fotografer memiliki ciri khas hasil jepretannya masing-masing. Nah, kamu bisa bebas mengatur saturasi, brightness, kontras, dll, sehingga membangun feel foto yang diinginkan.

Apalagi dengan adanya fitur preset di beberapa aplikasi, semua foto kamu akan otomatis bisa memiliki tone yang seragam. Misalnya, di aplikasi Lightroom, Photoshop, dll.

3. Optimasi

Cara agar foto kamu lebih bisa “terlihat” di Google adalah dengan teknik SEO. Hal ini adalah keunggulan yang bisa kamu dapatkan jika membuat web portofolio sendiri.

kamu bisa mengoptimasi semua gambar kamu supaya lebih ramah algoritma Google. Sehingga website kamu bisa naik ke peringkat teratas pencarian Google.

4. Konsisten

Hal terakhir yang sudah pasti harus kamu lakukan yaitu konsisten. Sebagus apapun foto kamu, kalau hanya upload satu atau dua saja ya masih kurang.

Semakin banyak jam terbang, ditambah portofolio fotografi yang lengkap, angle foto yang bagus, kualitas resolusi foto, maka semakin banyak juga yang percaya dan membeli foto kamu.

Jangan ragu untuk selalu berkarya dan konsisten mengupload foto. Setiap ada event besar, fenomena unik, atau sebagainya. Semua momen bisa kamu manfaatkan untuk menambah konsumen.

Itu dia beberapa rekomendasi website untuk menguba hasil karya fotomu menjadi pundi-pundi cuan dan juga beberapa tips agar foto kamu cepat laku di pasaran. Jika tips atau rekomendasi diatas sangat membantu, ada baiknya bila membagikannya juga ke teman-teman kamu yaa.

Selamat mencoba & semoga berhasil !

Sampai Jumpa di artikel Tips & Trick dan rekomendasi kami selanjutnya..

Salam Hangat…


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *