Jangan Sampai Kesalahan Ini Ada Di CV Kamu

Jangan Sampai Kesalahan Ini Ada Di CV Kamu

Hai Sobat Barrier Magazine !!! gimana nih kabarnya hari ini, semoga sehat dan baik-baik saja ya. Semoga hati dan fikiran masih tetap sejalan ya, hehe..

Okeyy kali ini kita akan membahas tentang kesalahan yang sering ditemukan saat membuat cv.

Sebelum kamu memutuskan untuk melamar pekerjan, akan lebih baik jika kamu mempersiapkan  CV (Curicullum Vitae) terlebih dahulu. CV adalah satu dari beberapa senjata untuk mendapatkan pekerjan impian. Jangan sampai melakukan kesalahan membuat CV.

Jangan pernah meremehkan kekuatan CV, jika Anda ingin mendapatkan pekerjan maka buat sebuah CV yang mempesona. Setidaknya kamu sudah  berbuat maksimal untuk masuk seleksi rekruitmen selanjutnya.

Hampir sebagian pelamar pekerjaan tidak masuk pada proses seleksi selanjutnya. Selain dikarenakan tidak memenuhi kualifikasi, sebagian karena proses pembuatan CV yang asal-asalan.

Nah, agar kemungkinan kamu di panggil untuk masuk seleksi selanjutnya, maka jangan lakukan kesalahan-kesalahan dalam membuat CV seperti berikut

1. Salah ketik alias typo saat membuat CV

Jika diibaratkan, CV itu adalah wajah kamu yang akan pertama kali dilihat oleh tim rekruter. Barang salah satu huruf pun seharusnya tidak terjadi di tulisan sifatnya formal, apalagi CV.

Bayangkan kalau CV adalah wajah kamu, typo kurang lebih akan sama posisinya dengan garis eyeliner yang menukik terlalu tinggi ke atas saat wawancara. Mengganggu dan sangat berpengaruh sekali tentunya pada kesan pertama rekruter terhadap kamu.

Untuk menghindari typo atau salah penulisan saat membuat CV, kamu perlu meneliti kembali setelah CV selesai diketik. Beruntung jika kamu bisa menemukan teman yang bersedia untuk membaca hasil ketikan CV kamu dan mau menjadi editor.

2. Membuat CV dengan format kreatif

Membuat CV harus disesuaikan dengan perusahaan yang kami tuju. Perusahaan di industri kreatif seperti stasiun radio, perusahaan startup, e-commerce, dan media biasanya tidak terlalu kaku dalam format CV.

Namun kalau kamu akan melamar ke BUMN atau ikut seleksi CPNS, jangan sampai membuat CV kreatif yang penuh warna dan kolom ya! Akan lebih tepat kalau kamu membuat CV sederhana namun tetap modern dari segi format.

Tips membuat CV yang menarik walau formatnya bukan CV kreatif, pilih font yang tidak kaku namun tetap mudah dibaca. Hindari Times New Roman karena font ini sungguh terlalu mudah membuat rekruter illfeel dengan kepribadian yang terpancar dari CV kamu.

Detail karir bisa kamu jelasan secara lugas dengan poin-poin yang tertata elegan.

3. Menuliskan sesuatu yang tidak valid

Misalnya, IPK kamu hanya 3.00 tapi karena syarat minimal pekerjaan yang dituju adalah IPK 3.20. Lantas kamu menuliskan yang tidak sesuai fakta.

Bisa saja tim rekruter memang tidak meminta langsung ijazahmu, tapi kesalahan ini sangat fatal kalau kamu terapkan saat membuat CV. Jujur dari hal kecil seperti ini akan jadi modal untuk mendapat kepercayaan yang lebih besar.

4. CV bukanlah esai, jangan terlalu panjang

Pada awal mencari kerja di acara jobfair, sering terlihat calon pelamar yang membawa CV berlembar-lembar. Bahkan ada yang sampai 4 lembar, belum termasuk surat lamaran kerja atau cover letter.

Membuat CV bukan menuliskan esai, perlu diingat oleh kamu ya, para jobseeker. CV yang terlalu panjang juga tidak menjamin kamu diterima oleh perusahaan, malah tim rekruiter akan sulit menemukan hal yang mereka butuhkan dari CV kamu.

Laszlo Bock, mantan Senior Vice President of People Operations Google menyebutkan seharusnya pengalaman sepanjang 10 tahun sekalipun bisa dirangkum di satu halaman CV.

Nah, kalau hal ini agak sulit bagi kamu, setidaknya kamu bisa membuat CV dalam 2 halaman saja supaya profil diri kamu efektif untuk dibaca.

5. Hindari menuliskan hal yang menyangkut privasi

Sekalipun kamu punya kesan buruk dengan kantor atau perusahaan terdahulu, mencatumkan konten yang sifatnya tertutup untuk kalangan terbatas adalah sama sekali salah.

Membuat CV bukan bertujuan untuk menimbulkan kontroversi atau membuka rahasia perusahaan ke ranah publik, makan kamu harus bijak memilih info yang akan dimasukkan ke CV.

Alamat blog, nama orang, dan pengalaman kerja yang berkaitan dengan hal rahasia sebaiknya tidak usah kamu tulis, sekalipun kamu berperan penting dalam hal tersebut. Tentu kamu tidak mau nama kamu juga disalahgunakan oleh orang lain, bukan?

6. Terlalu banyak informasi

Sejak kuliah sudah aktif dengan freelance dan organisasi eksternal kampus, ditambah lagi penghargaan sebagai vokalis terbaik di festival band fakultas. Prestasi itu memang membanggakan dan patut dikenang, tapi tidak semua perlu kamu masukkan dalam CV. Terlalu banyak informasi akan menyamarkan poin utama yang mau kamu tampilan.

Jadi, usahakan kamu membuat CV sesuai dengan posisi yang akan kami lamar. Prestasi dan pengalaman kerja yang tidak berhubungan langsung, bisa kamu simpan dulu di benak.

Biasanya sewaktu sesi wawancara akan ada pertanyaan yang memberikan kamu kesempatan untuk menjelaskan sedikit tentang kepribadianmu di luar hal profesi.

7. Membuat CV tapi lupa melampirkan cover letter

CV dan cover letter adalah dua surat yang berbeda, dan sering kali perusahaan juga tidak langsung meminta calon pelamar untuk menyertakan cover letter saat mengirimkan aplikasi. Namun, kalau kamu membuat CV dan menyertakan juga cover letter tentu ada nilai tambah yang membedakan kamu dengan pelamar lainnya.

Sesuai dengan namanya, cover letter akan menjadi tempat kamu menjelaskan lebih banyak profil diri kamu yang tidak terlalu penting dijelaskan di CV. Kamu bisa gunakan cover letter sebagai ajang promosi diri dengan cara yang lebih berkelas tentunya, gunakan bahasa yang lugas dan tidak banyak basa-basi.

8. Konten CV yang terlalu objektif

Beberapa hal dalam membuat CV memang cukup personal, misalnya tentang kecenderungan pilihan kata, penjelasan, dan pernyataan.

Namun perlu kamu ingat, tujuan kamu membuat CV adalah menarik rekruter untuk memanggil kamu mengikuti tes dan tentunya bisa lolos seleksi. Kamu butuh penerimaan secara profesional oleh perusahaan.

Maka dari itu, ada baiknya kalu CV yang kamu buat juga tidak terlalu objektif, melainkan lebih banyak konten yang sesuai dengan profesi. Keinginan kamu untuk bekerja di suatu kota misalnya, bisa dijelaskan secara verbal di wawancara tanpa harus nyata-nyata menuliskannya di CV.

9. Berikan penjelasan spesifik

“Memberikan kontribusi terbaik bagi perusahaan Anda.”

Sebaris kalimat ini sudah kehilangan gaungnya sejak lama di ranah pembuatan CV. Lebih baik kamu menuliskan kontribusi nyata yang bisa kamu tuliskan sebelum mulai membuat CV.

Perusahaan akan lebih tertarik pada deskripsi pencapaian dan karakter diri kamu yang spesifik dibanding kalimat positif yang abstrak. Sekali lagi, ternyata kamu memang harus jujur pada diri sendiri juga saat membuat CV.

10. Satu CV untuk semua

Seperti yang sudah sempat Glints bahas di poin sebelumnya, format saat membuat CV yang kamu pilih harus sesuai dengan perusahaan atau jenis pekerjaan yang diincar.

Poin ini berkaitan dengan persediaan CV di perangkat elektronik kamu. Menggunakan satu CV untuk melamar semua jenis pekerjaan tidak akan efektif.

Misalnya, kamu punya pengalaman di bidang marketing dan bidang pendidikan. Jika kamu akan melamar ke pekerjaan yang berhubungan dengan perusahaan penjualan/retail, lebih baik kamu membuat satu versi yang berbeda.

Dengan begitu, waktu kamu melamar untuk pekerjaan di bidang edukasi kamu tidak akan mengirimkan CV yang isinya lebih menonjolkan kemampuan kamu saat menjadi seorang marketer.

Itu dia beberapa tips / rekomendasi yang sudah kami rangkum. Jika tips atau rekomendasi diatas sangat membantu, ada baiknya bila membagikannya juga artikel ini ke teman-teman kamu yaa.

Selamat mencoba & semoga berhasil !

Sampai Jumpa di artikel Tips & Trick dan rekomendasi kami selanjutnya..

Salam Hangat…


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *