Ini Cara Jadi Manajer yang Baik dan Profesional

Ini Cara Jadi Manajer yang Baik dan Profesional

Hai Sobat Barrier Magazine !!! gimana nih kabarnya hari ini, semoga sehat dan baik-baik saja ya. Semoga hati dan fikiran masih tetap sejalan ya, hehe..

Okeyy kali ini kita akan membahas tentang cara menjadi manajer yang sukses.

Peran manajer dalam suatu tim memegang peran penting dalam keberlangsungan cara kerja suatu tim. Peran manajer yang ideal biasanya telah memiliki rencana maupun proyeksi terkait bagaimana tim yang ia kepalai dapat berkontribusi dan meraih target dalam perusahaan.

Peran manajer juga untuk mengatur apa yang menjadi prioritas tim agar pekerjaan yang dilakukan lebih terarah. Selain itu, peran manajer yang ideal juga memperhatikan perkembangan karir anggota timnya. Peran manajer secara langsung maupun tidak langsung juga mengatur kultur kerja yang ideal dalam suatu tim.

Berikut kami sudah merangkum beberapa tipsnya, yukk simak !!!

1. Mendelegasi dengan bijak

Kunci untuk sukses dalam leadership dan menjadi manajer yang baik adalah dengan belajar untuk mendelegasikan secara efektif baik tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas maupun otoritas yang diperlukan untuk menyelesaikannya.

Banyak manajer yang merasa bahwa mereka perlu mengontrol setiap hal kecil yang karyawan lakukan. Hal ini justru bisa menjadi bencana. Ketika kamu mendelegasikan pekerjaan pada bawahanmu, kamu akan terbantu dan tentunya mengembangkan kepercayaan diri mereka.

2. Menentukan tujuan

Setiap karyawan memiliki tujuan bekerja, Tak hanya membuat tujuan sendiri, tetapi tugas manajer juga untuk mengarahkan karyawan kepada tujuan tersebut. Tapi, pastikan bahwa karyawanmu bekerja sesuai tujuan organisasi perusahaan. Buat tujuan spesifik dan monitor secara teratur perkembangan mereka dalam mencapai target tersebut.

3. Komunikasi

Banyak manajer yang tidak memfokuskan pada hal ini. Padahal komunikasi merupakan salah satu aspek dari cara menjadi manajer yang baik dalam suatu perusahaan. Komunikasi di sini bukan sekadar kamu berbicara dengan bawahanmu saat ingin memberikan tugas.

Komunikasi harus terjadi dua arah, saling bertukar informasi. Ada saatnya mereka yang berbicara dan kamu benar-benar mendengarkan aspirasi mereka. Komunikasi tak hanya dapat membuat proses pekerjaan menjadi lebih mulus, hubunganmu dengan bawahanmu pun akan baik.

4. Luangkan waktu untuk tim

Meluangkan waktu untuk tim atau bawahan tak hanya menunjukan sisi leadershipmu saja. Tetapi dengan adanya diskusi tim dan waktu yang lebih banyak diberikan pada timmu, kamu bisa mendapatkan berbagai ide dan solusi masalah dari pekerjaan.

Ingatlah akan pepatah, “put your work aside for a moment, put down your smartphone, and focus on the person standing in front of you.”

5. Memahami Aspek Keuangan Bisnis

Memahami aspek keuangan bisnis dan menetapkan tujuan dan ukuran serta mendokumentasikan kemajuan dan kesuksesan staf.

Hal ini memungkinkan tim untuk merasakan kemajuan, bahwa mereka mencapai tujuan dan melebihi harapan. Orang ingin tahu bagaimana kinerja mereka terhadap ekspektasi di tempat kerja.

Tujuan keuangan dan lainnya memberi tahu mereka. Melukis gambar yang dapat disepakati oleh karyawan efektif untuk mencatat kemajuan ketika tujuan numerik tidak ada.

Manajer yang baik memahami dan memainkan peran yang sesuai dalam menciptakan gambaran, umpan balik, dan komunikasi ini.

6. Kenali pencapaian, berikan apresiasi

Setiap karyawan ingin melakukan pekerjaan yang baik dan ketika mereka melakukannya, karyawan tentu menginginkan hal tersebut diketahui bosnya. Sayangnya, beberapa bos atau manajer tidak fokus pada hal tersebut. Dengan mengenali pencapaian yang dilakukan karyawanmu dan memberikan apresiasi tentunya akan membuat semangat tim meningkat.

7. Berikan motivasi pada karyawan

Salah satu tugas manajer adalah menanyakan secara teratur pada karyawan bagaimana mereka menyukai pekerjaannya. Doronglah mereka untuk jujur padamu. Lalu, ambil tindakan berdasarkan apa yang mereka utarakan. Tawarkan bonus yang akan membuat karyawan menghargainya.

Jika kesehatan adalah hal yang penting untuk mereka, berikan mereka waktu untuk pergi ke gym dan berolahraga. Jika keluarga adalah sesuatu yang penting, hargailah waktu yang mereka butuhkan untuk mengantar anak ke sekolah di pagi hari atau menjemput di sore hari.

8. Ambil tanggung jawab atas kesalahan karyawan

Ketika salah satu bawahan membuat kesalahan, jangan bersikap seolah-olah kamu berkuasa atas mereka. Ambil kesalahan itu sebagai kesalahanmu, bahkan meskipun secara teknis bukan kesalahanmu. Apa yang sedang kamu lakukan adalah menciptakan sebuah budaya di mana karyawan merasa nyaman saat melakukan kesalahan.

Ini adalah konsep yang sangat penting karena hal ini akan memungkinkan karyawan untuk berinovasi dan pada akhirnya belajar untuk berkembang. Pekerja yang belajar dari kesalahannya akan tumbuh menjadi pekerja yang lebih baik. Sedangkan mereka yang tidak membuat kesalahan di tahap awal biasanya akan bermain terlalu aman, tidak pernah berani masuk ke dalam hal yang lebih menantang.

9. Perlakukan setiap karyawan dengan setara

Kebanyakan dari kita tidak bisa bersifat egaliter seperti yang kita inginkan. Seringkali, tindakan pilih kasih terjadi secara tidak sadar. Tendensinya adalah memberikan pengakuan yang lebih positif pada orang yang mengingatkan kita tentang diri kita, dan pada orang-orang yang membuat kontribusi terbesar untuk organisasi.

Dalam jangka panjang, orang-orang yang memberi kontribusi tersebut yang akan membuat progres paling besar dalam mencapai tujuan organisasi. Jadi, pastikan kamu memerlakukan setiap karyawan dengan setara sehingga tidak menimbulkan konflik atau kecemburuan.

10. Konsisten

Sebagai manajer yang baik penting bagi kamu untuk konsisten dalam pekerjaan. Aturlah standar untuk mengukur seberapa efektif dan sukses kinerja kamu dan tim secara konsisten.

Dengan menjadi konsisten kamu bisa menjaga performa tim tetap pada target Dengan begitu baik tim dan kamu sebagai manajer tetap dipandang baik oleh tim lain ataupun perusahaan secara keseluruhan.

11. Berorientasi pada perkembangan karyawan

Tips menjadi pemimpin yang baik lainnya adalah dengan fokus untuk membantu karyawan kamu agar bisa lebih maju baik secara individu atau kolektif.

Kenali mereka secara pribadi sehingga kamu dapat membantu meningkatkan minat dan bakat mereka. Identifikasi pula hambatan yang dihadapi karyawan sehingga mereka pun dapat melakukan yang terbaik dalam pekerjaannya.

12. Berikan contoh yang positif

Memberikan contoh yang positif bagi karyawan adalah salah satu tips menjadi pemimpin yang baik dan penting untuk kamu perhatikan. Pasalnya, karyawan tentu akan mencari manajer yang dapat mereka hormati. Karena itu evaluasi diri dan perhatikan bagaimana cara kamu menampilkan diri dan berinteraksi dengan karyawan.

Berikanlah contoh yang baik dengan membuktikan keterampilan, pengetahuan, dan prestasimu sebagai pemimpin. Tunjukkan pula sikap yang mengayomi dengan memberikan dukungan, memperhatikan kekhawatiran karyawan, menjadi orang yang dapat dipercaya, dan mendorong karyawan untuk memperlakukan satu sama lain dengan cara yang sama. 

13. Mintalah umpan balik dari manajer atau eksekutif lainnya

Agar kamu dapat mengetahui apakah kerjamu selama ini sudah tepat, penting agar kamu terus melakukan evaluasi diri. Salah satunya bisa kamu lakukan dengan selalu meminta umpan balik dari sesama manajer atau eksekutif lainnya yang mungkin sudah memiliki waktu kerja yang lebih lama dibandingmu.

Mintalah saran tentang apa yang boleh dan tidak boleh kamu lakukan. Kamu juga dapat mencari mentor dari manajer yang lebih senior atau eksekutif lainnya yang bisa kamu jadikan tempat belajar dan menginspirasimu untuk terus berusaha menjadi manajer yang baik bagi tim dan perusahaan.

Itu dia beberapa tips / rekomendasi yang sudah kami rangkum. Jika tips atau rekomendasi diatas sangat membantu, ada baiknya bila membagikannya juga artikel ini ke teman-teman Anda yaa.

Selamat mencoba & semoga berhasil !

Sampai Jumpa di artikel Tips & Trick dan rekomendasi kami selanjutnya..

Salam Hangat…


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *