Hal Yang Harus Diketahui Sebelum Membangun Perusahaan Start Up

Hal Yang Harus Diketahui Sebelum Membangun Perusahaan Start Up

Startup adalah perusahaan rintisan yang belum lama beroperasi. Dengan kata lain, startup artinya perusahaan yang baru masuk atau masih berada pada fase pengembangan atau penelitian untuk terus menemukan pasar meupun mengembangkan produknya.

 Saat ini, istilah perusahaan startup biasanya mengacu pada perusahaan-perusahaan yang layanan atau produknya berbasiskan teknologi. Perkembangan perusahaan rintisan di Indonesia memang cukup kencang dalam beberapa tahun belakangan ini.

Tak ada jalan pintas dalam membangun sebuah startup. Masa-masa awal merintis pasti banyak tantangan dan kendala yang akan dihadapi. Tapi jangan ciut hati dulu. Anda bisa mulai dengan membangun pondasi yang kuat agar bisnis yang akan Anda jalankan sukses dan langgeng.

Berikut ini adalah hal yang harus diketahui sebelum membangun perusahaan startup

1. Identifikasi masalah yang layak dipecahkan

Ide untuk membuat startup sejatinya hanyalah solusi, karena itu, ada dua pilar utama dari setiap startup: masalah dan solusi. Solusi yang sangat inovatif tanpa permasalahan tidak akan ada artinya. Tagetkan ide Anda untuk menyelesaikan masalah yang belum ada penyelesaiannya.

Untuk melakukannya, Anda bisa melakukan riset pasar, mengamati pesaing, dan melakukan wawancara dengan calon customer untuk mengenali apa kebutuhan dan keinginan pengguna nantinya. Dengan mengenali apa kebutuhan pengguna, Anda bisa mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang masalah yang ingin diselesaikan dengan aplikasi Anda.

2. Buat rencana bisnis

Business plan adalah hal wajib yang harus Anda miliki. Rencana bisnis membuat strategi pemasaran menjadi lebih konkret. Begitu pula dengan rencana jangka panjang dan target capaian.

Namun selain memuat hal-hal yang sifatnya rencana, business plan memiliki manfaat yang lebih praktis. Dokumen ini bisa mempermudah Anda untuk mendapatkan pinjaman dana dan sokongan investasi. Hal ini karena rencana bisnis bisa menunjukkan seberapa prospek sebuah startup.

3. Cari sumber dana

Meski startup tergolong sebagai bisnis yang idealis, bukan berarti dana tak penting. Bisnis tetaplah bisnis. Anda membutuhkan uang untuk memberi penghargaan ke orang-orang yang bekerja di bawah Anda, membayar kebutuhan bulanan, serta berinovasi untuk mengembangkan bisnis.

Umumnya, ada enam sumber dana yang bisa dipakai untuk membiayai startup. Keenam sumber dana tersebut, yaitu simpanan pribadi dan kredit, dana teman dan keluarga, pendanaan perusahaan, investasi personal, bank, dan crowdfunding.

4. Temukan orang yang ‘sepemikiran’

Di masa awal membangun startup, dengan siapa Anda berdiskusi menjadi hal krusial dalam proses ke depannya. Orang-orang yang memiliki visi serupa akan banyak membantu Anda di proses awal ini.

Mereka tak harus menjadi orang yang selalu setuju dengan semua yang Anda pikirkan. Sepemikiran di sini berarti orang-orang itu memiliki visi yang sama untuk membangun startup dan ikut berkontribusi bagi masyarakat. Maka dari itu, mereka bisa saja memiliki pendekatan dan insight yang berbeda. Hal inilah yang harus Anda syukuri karena mereka bisa menyumbang ide dan inovasi untuk memperbaiki startup.

Di masa awal terbentuknya startup, jangan lupa untuk berdiskusi dengan pengacara, akuntan, dan penasihat finansial. Ketiga orang ini akan sangat membantu Anda menetapkan pondasi kuat untuk bisnis ke depan.

Baru setelah itu, rekrut orang-orang yang kreatif dan ber-passion untuk ikut mengembangkan bisnis digital Anda.

5. Bangun keberadaan offline dan online

Ketika startup sudah terbangun, tentunya Anda menginginkan usaha Anda eksis dan diketahui banyak orang. Maka itulah, membangun keberadaan offline dan online menjadi suatu hal yang teramat esensial.

Untuk keberadaan offline, sudah pasti Anda membutuhkan kantor. Desainlah kantor yang nyaman untuk semua talent Anda. Sediakan berbagai fasilitas yang mendukung kebutuhan kerja. Jika Anda memiliki budget berlebih, menyediakan fasilitas hiburan juga bisa membantu mengusir kejenuhan saat bekerja.

Nah, soal keberadaan online ─ akan lebih banyak dibahas di bagian Tips Mengembangkan Startup. Tetapi intinya, jangan lupa untuk memiliki website dan terus aktif di beberapa channel media sosial.

6. Kenali pesaing pasar dan buat hal yang berbeda

Sebelum mengembangkan ide aplikasi, ada baiknya Anda mengenali dulu kondisi pasar dan siapa yang nanti akan menjadi saingan pasar Anda. Dengan mengenali ‘lawan’, Anda bisa menawarkan solusi yang berbeda agar menjadi lebih menarik untuk aplikasi Anda.

7. Identifikasi siapa pembeli idealnya nanti

Ketika melakukan wawancara, gunakan kesempatan ini untuk menandai karakteristik calon pelanggan Anda nantinya. Proses wawancara sangat penting untuk mengembangkan startup karena tidak hanya mengidentifikasi pasar, namun juga target utama dari aplikasi yang akan dikembangkan.

8. Buat visi kedepannya

Anda perlu membuat sebuah visi yang jelas agar nantinya ketika ide Anda mulai berubah, visi yang ingin dicapai tetap dapat berjalan meskipun dengan jalan yang lain.

9. Mulailah membangun dan uji fitur inti aplikasi

Buat catatan mengenai fitur apa saja yang menjadi inti dari aplikasi Anda. Pada awal-awal pengembangan aplikasi, fokuskan pada pengembangan fitur-fitur inti tersebut. Di sini Anda juga perlu menguji kemungkinan terburuk dari aplikasi Anda dan bagaimana solusinya. Versi pertama tidak harus berjalan secara otomatis, yang penting Anda bisa menguji fitur-fiturnya dan permasalahan yang sudah diidentifikasi di awal bisa diselesaikan.

10. Jaga hubungan dengan konsumen

Pengusaha baru biasanya sibuk menjaring konsumen baru. Terkadang mereka lupa bahwa penting juga  mempertahankan konsumen hingga menjadi loyal. Karena faktanya, upaya promosi untuk pelanggan baru lebih besar modalnya dibandingkan menjadi konsumen itu loyal.

Maka dari itu, jangan lupakan memasukkan loyalty card atau sistem poin ke sistem perusahaan Anda. Siapkan juga inovasi-inovasi baru agar pelanggan Anda terus kembali menggunakan produk atau jasa Anda. Sisanya, baca artikel ini untuk mendapatkan insight soal strategi marketing.

11. Jangan menyerah

Tips satu ini terdengar klise. Ya, kami paham. Tapi, Anda akan sangat membutuhkannya di masa depan.

Bisnis bukan matematika. Di bisnis 1+1 bisa sama dengan 2, 3, 0, -1 atau berapa pun. Bisnis memang sering kali berhubungan dengan angka. Tapi, tak ada rumus pasti yang menjamin bisnis bisa sukses. Begitu pula, menggelontorkan dana dalam jumlah banyak takkan menjamin Anda bisa menggandakan keuntungan.

Maka dari itu anggaplah bisnis sebagai seni. Kadang insting, intuisi, dan emosi juga memegang peranan penting dalam mempertahankan bisnis. Kadang bisnis bisa maju pesat, stagnan, dan melemah. Kalau sudah begitu ingat mantranya: jangan menyerah.