Cara Membuat Brand Sendiri

Cara Membuat Brand Sendiri, From Zero to Hero !

Ada beberapa langkah untuk membuat brand sendiri, yang pasti harus memiliki komitmen dan mindset yang bagus dalam memahami sebuah bisnis.

Seperti yang kita ketahui, membangun sebuah brand adalah hal yang tidak mudah, ada beberapa cara membuat brand sendiri yang harus kalian ketahui, simak selengkapnya dibawah ini.

Apa itu Brand ?

Freepik

Brand artinya sebuah ciri khas dan karakter khusus dalam sebuah bisnis, hal tersebut bisa terkait dengan logo, warna, atau kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh sebuah merk untuk menimbulkan identitas dan keunikan mereka sendiri dibanding kompetitor.

Kali ini kita ambil contoh pada brand minuman dengan merk Aqua, CocaColla, Sprite dan Starbucks.

Dengan membaca masing-masing merk diatas, tentu kalian sudah mengetahui produk apa yang mereka jual, identitas warna, dan bentuk logonya seperti apa, walaupun kalian belum pernah membeli setidaknya kalian sudah mengetahui produk apa yang mereka jual bukan ?

Nah, dalam hal ini berarti merk minuman diatas sudah berhasil membentuk brand mereka, sehingga dapat dengan mudah diingat oleh masyarakat luas.

Cara Membuat Brand Sendiri

Point pentingny dalam membangun brand adalah, brand nggak hanya sekedar nama dan logo bisnis saja, melainkan semua hal yang ada didalamnya, mulai dari produk hingga pelayanannya.

1. Mindset

Cara membuat brand sendiri yang pertama adalah kalian harus memiliki mindset yang baik, jangan berfokus pada hasil namun berfokuslah pada bagaimana system yang bagus untuk membangun sebuah brand sehingga menjadi besar.

Ingatlah, bahwa kesuksesan sebuah brand tentu melalui proses yang panjang banyak hal yang harus dilalui dan yang paling penting adalah konsisten.

2. Riset yang Mendalam

Langkah kedua dalam membangun brand sendiri adalah dengan melakukan riset, riset dan riset.

Riset menjadi pondasi yang sangat penting karena disinilah kalian membentuk bisnis seperti apa yang akan kalian bangun, perkiraan risiko yang akan kalian hadapi nanti, plus dan minus produk yang akan kalian jual, apakah sudah banyak kompetitornya, dengan siapa kalian akan membangun brand ini.

Sangat penting, bahkan kalian harus sampai akar-akarnya dalam melakukan riset agar meminimalisir kegagalan saat membuat brand sendiri.

3. Tentukan Produk

Kita punya point of view sendiri kenapa menentukan produk menjadi cara ketiga dalam membuat brand, karena dengan mengetahui produk yang akan kalian jual, menjadi bekal untuk bagaimana bentuk logo yang akan dibuat nantinya, target marketnya, identitas warna, hingga cara brandingnya.

4. Tentukan Targe Market

Setelah kalian mengetahui produk yang akan kalian jual, misalnya kalian akan menjual produk fashion dengan tema karakter-karakter horror, maka kalian bisa menentukan siapa yang menjadi target market yang pas.

Mulai dari penggemar film horor, hingga penggemar musik keras bisa menjadi target market brand fashion dengan tema horror.

5. Tentukan Keunikan dari Brand

Sebuah brand yang besar tentunya memiliki Unique Selling Point sendiri-sendiri, misalnya saja brand fashion internasional Bernama Supreme.

Pada awal-awal merintis, mereka menggunakan keunikan logo mereka yang simple dan mudah diingat yaitu tulisan Supreme miring, berwarna hitam putih, lalu dikombinasikan dengan artwork-artwork yang simple dan street.

Mereka juga melakukan cara unik dalam berkampanye,yaitu melakukan coret-coret dinding secara liar bertuliskan Supreme untuk mencuri atensi publik, namun cara ini bisa saja menimbulkan stigma negatif.

Maka dari itu penting untuk menentukan target market, karena target market Supreme adalah kalangan orang-orang bebas, seperti pemain Skateboard, BMX, Musisi hingga Seniman, maka sah-sah saja jika mereka melakukan strategi diatas.

6. Mulai Memilih Nama Brand

Selanjutnya, kalian mulai bisa menentukan nama bisnis, pastinya pilih nama brand yang mencerminkan bagaiman bisnis kalian akan berjalan nanti dan yang paling penting adalah mudah untuk diingat.

7. Membuat Tagline

Membuat tagline nggak kalah pentingnya dengan membuat nama brand, pastikan tagline juga mencerminkan bisnis, produk dan nama brand, punya karakter penyebutan yang unik, dan mudah untuk diingat.

Terkadang ada beberapa kasus, dimana masyarakat tidak mengingat nama brand, melainkan hanya ingat dengan taglinenya, oleh karena itu kedua point ini sangat erat hubungannya.

8. Tentukan Identitas Warna Brand

Simplenya, kalian bisa melihat beberapa merk raksasa teknologi, seperti Samsung yang memiliki identitas warna biru, Xiaomi yang memiliki identitas warna orange, dan OPPO yang memiliki identitas warna hijau.

Maka kalian bisa mengambil kesimpulan, bahwa menentukan warna yang tepat bisa menjadi salah satu pendorong kesuksesan sebuah brand.

Warna apa yang akan kalian pakai ?

9. Membuat Logo Brand

Selanjutnya, kalian bisa mulai membuat logo untuk brand bisnis kalian.

Logo adalah cerminan dari sebuah brand, punya bentuk yang unik, simple, mudah diingat, dan mudah untuk diterapkan dalam berbagai media promosi, seperti banner hingga flyer media sosial.

Kalian bisa riset, bagaimana bentuk logo yang bagus dan bagaimana bentuk logo yang gagal dan susah untuk diterapkan dalam branding.

Atau untuk lebih efisien waktu, kalian bisa mempercayakan pembentukan sebuah logo kepada para professional designer yang memang sudah menggeluti bida desain logo.

10. Mulai Menerapkan Branding

Setelah semua langkah diatas kalian lakukan, maka kalian bisa menerapkannya kepada semua produk bisnis yang kalian jalankan.

Menerapkan branding bisa kalian lakukan secara maksimal melalui media sosial, karena sekarang sudah eranya teknologi.

Mulai ngiklan dimana-mana, timbulkan brand awareness agar calon konsumen kalian mulai mengenal produk-produk dari bisnis kalian.

Menerapkan branding harus konsisten dan jangan setengah-setengah, lakukan dengan penuh totalitas dan konsisten.