Youtuber !!! Ini Penghasilan Yang Bisa Didapatkan Selain Dari AdSense

Cara Dapet Duit Dari Youtube !

Dunia YouTuber kini telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa saat ini sudah bisa mengakses video YouTube bahkan banyak yang sudah mempunyai channel sendiri. Seperti apa yang sudah saya singgung sebelumnya, bahwa konten video yang anda upload bisa menjadi ladang pemasukan untuk menambah uang saku bahkan bisa menjadi sumber penghasilan utama Anda yang jauh lebih besar dibanding Anda bekerja di kantoran. Namun untuk mewujudkan hal tersebut bukanlah suatu perkara yang mudah.

Video yang dihasilkan harus benar-benar mempunyai kualitas tinggi dengan tingkat keorganilitas mencapai 100%. Dalam arti lain, jangan sampai anda hanya melakukan repuload (mengupload ulang video orang lain tanpa izin) hanya demi uang, uang, dan uang. Tak hanya itu video anda harus benar-benar unik dan memiliki nilai lebih yang bisa diunggulkan dan bisa menarik perhatian pemirsa YouTube. Dengan begitu peluang mendapatkan banyak subscribers dan penonton video Anda menjadi lebih terbuka. Mungkin sebagian dari pembaca menganggap hanya Google AdSense satu-satunya sumber penghasilan dari YouTuber yang sudah memiliki nama besar.

Berikut ini kamu bisa temukan lima cara mendapatkan uang dari YouTube selain dari AdSense :

1. Bergabung di Program Partner YouTube

Ini nih cara paling umum yang memungkinkan video di channel-mu untuk menghasilkan duit: periklanan AdSense lewat YouTube Partner Program.

Nantinya pendapatan dari iklan akan dibagi: 40% untuk YouTube dan 60% jadi jatahmu.

Meski begitu, kamu bisa menikmati beberapa kemudahan ketika bergabung dengan Partner Program ini. Antara lain:

  • tidak perlu mencari sponsor sendiri karena YouTube sudah menjembataninya;
  • kamu dapat mengatur berapa kali iklan muncul;
  • imbalan PPC (jumlah iklan yang diklik) dan CPM (bayaran per 1000 views)-nya kompetitif.

Nah, kalau uang yang terkumpul sudah setara dengan US$100 atau sekira Rp1,4 juta, bisa tuh langsung dicairkan.

Hanya saja, untuk menampilkan AdSense kamu harus memenuhi beberapa syarat dulu. Hal ini tidak seperti beberapa tahun yang lalu di mana tidak ada syarat sama sekali. Kriteria apa saja yang perlu kamu penuhi?

  • Usiamu minimal harus 18 tahun atau mencari wali yang usianya sudah legal untuk menransfer pembayaran
  • Punya minimal 1000 pelanggan
  • Channel-nya telah ditonton lebih dari 4000 jam dalam setahun (akumulasi)
  • Tidak melanggar syarat dan ketentuan monetisasi

Ada lagi nih yang perlu diingat, di aturan baru ini, tidak semua channel bisa lolos seleksi. Kalau kanalmu dianggap tidak ramah pengiklan (advertiser-friendly) iklan pun tidak akan muncul.

Contoh video yang tidak advertiser-friendly, misalnya video tentang kriminal, aksi berbahaya, maupun teori konspirasi.

Terus, apa tandanya kalau sudah diterima di program ini?

Nah, kalau merasa sudah memenuhi syarat minimum, kamu bisa menuju ke menu monetisasi di YouTube-mu kemudian mengklik permintaan bergabung.

2. Channel memberships

Cara kedua ini masih dari internal YouTube. Semisal kamu produktif menghasilkan video-video berkualitas dan kebetulan juga banyak yang nonton serta berlangganan, jangan ragu untuk mengaktifkan fitur ini.

Di sini, audiensmu akan membayar biaya bulanan demi bisa mengakses konten-konten eksklusif.

Sama dengan program partner, ada beberapa persyaratan untuk dapat bergabung, antara lain:

  • Berusia minimal 18 tahun
  • Harus berasal dari negara yang sudah memiliki program ini
  • Bukan channel khusus untuk anak-anak
  • Minimal memiliki 30.000 pelanggan untuk channel umum atau 1.000 untuk kanal gaming
  • Sudah mengaktifkan YouTube Partner Program
  • Tidak memiliki banyak video yang diklaim pihak lain. Misalnya karena menggunakan musik tertentu yang memiliki copyright

Lumayan banyak ya syaratnya? Memang, sih. Tapi kalau bisa lolos, lumayan tuh bisa dapat pemasukan ekstra.

Nantinya, para “pelanggan premium”-mu akan memperoleh badges sesuai dengan biaya yang dikeluarkan. Mereka pun bisa mengakses fitur video eksklusif, live chat, hingga emoji.

Ingat, kalau mengaktifkan fitur ini, pastikan kamu memang menawarkan “nilai lebih” supaya mereka betah dan tidak sia-sia sudah mengeluarkan biaya ekstra.

Oh iya, ada tambahan sedikit. Poin ini selain bisa diterapkan lewat fitur langsung dari YouTube, juga bisa kamu coba menggunakan website sejenis. Misalnya Patreon. Konsepnya sama, supporters-mu akan membayar biaya tertentu setiap bulannya.

3. Jualan merchandise

Sangat mungkin pendapatan dari AdSense saja tidak cukup. Apalagi kalau ternyata video-videomu banyak yang kena demonetisasi. Kacau, deh!

Otomatis, kamu pun mesti putar otak biar ada sumber penghasilan lain. Di poin ini, kamu bisa jualan merchandise!

Satu hal yang perlu kamu ingat, pastikan bahwa merchandise-mu bakal laku. Kalau enggak begitu, malah bisa rugi. Gimana caranya biar laku?

Kalau sudah punya pelanggan banyak, lumayan tuh, kamu sudah punya audiens. Apalagi kalau engagement-nya tinggi, mereka biasanya jadi rela buat beli.

Selain itu pastikan merchandise-mu memang bagus. Baik secara kualitas maupun desain.

Merch yang laku biasanya adalah yang bisa dipake di mana-mana dan nggak malu-maluin. Bisa pakaian, tote bag, phone case, buku catatan, dan sebagainya. Sudah ada gambaran kan ya?

Kalau nggak punya modal di awal buat produksi gimana, dong? Gampang! Sekarang sudah banyak website yang menyediakan layanan on-demand—dibuat kalau ada pesanan.

Jadi sudah tidak ada alasan lagi untuk tidak mencoba, ya?

4. Influencer marketing

Cara ini tidak untuk semua orang—apalagi kalau baru saja memulai. Akan tetapi, ketika kamu sudah mengumpulkan subscribers berjibun dengan tingkat interaksi yang mengesankan, jangan ragu buat memanfaatkannya!

Di tingkat “influencer”, kamu dapat mengontak brands agar mereka mensponsori video-video yang dibuat. Berbeda dari AdSense, uang yang kamu peroleh dari ini bisa 100% masuk ke kantongmu!

Meski terlihat enak banget, kamu tetap harus mematuhi syarat dari YouTube untuk konten yang disponsori. Salah satunya adalah dengan mencentang pilihan bah

wa videomu mengandung promosi berbayar sewaktu mengunggahnya.

Terus, kemas video promosinya dengan baik. Kalau videonya dibuat asal-asalan dan diulang-ulang, audiensmu bisa jadi malah merasa kesal. Bahkan brand lain pun jadi pikir-pikir kalau mau ajak kerja sama.

Oh ya! Satu lagi, karena di sini kamu bebas melakukan negosiasi brand, tetap pastikan bahwa semua prosesnya berjalan profesional. Hal ini berguna untuk menjaga reputasi sehingga membuka pintu untuk tetap diajak dalam promosi-promosi selanjutnya.

5. Mengikuti program afiliasi

Tau nggak sih kalau program afiliasi ini serupa tapi tak sama dengan influencer marketing?

Gambarannya begini, jumlah bayaran influencer marketing umumnya sudah disepakati di awal. Sedangkan afiliasi memungkinkanmu memperoleh hasil sesuai dengan performa videomu.

Jadi, semakin banyak audiens-mu yang melakukan transaksi melalui tautan afiliasimu, semakin besar pula komisi yang diperoleh. Menarik, bukan?

Jangan salah, afiliasi ini sudah jadi trend besar di luar negeri. Bahkan perolehannya bisa menyaingi pendapatan dari sumber-sumber lainnya.

Biar hasilnya optimal, pastikan gunakan afiliasi yang memang nyambung dengan topik video yang dibuat. Jangan bikin vlog tentang jam tangan tapi link afiliasinya ke website penyedia jasa hosting dan domain. Salah strategi, dong!

6. Melakukan Live Speaking

Seiring dengan berjalannya waktu, semakin rutin anda mengupload video ke youtube berkualitas maka otomatis subscribers bakal bertumbuh dengan pesat. Bahkan para subscribers ini mungkin tidak mungkin menjadi fans setia anda. Apabila sudah memiliki fan base sendiri, anda bisa mengadkaan meet and great secara rutin agar komunitas bisa berkembang. Di komunitas tersebut, anda juga dapat menjual produk atau mempromosikan konten-konten lainnya pada ketika acara sedang berlangsung. Adanya meeting dan greeting dapat meningkatkan engagement anda dengan para subscriber.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *