Film bertema Islam sangat diminati oleh hamper semua masyarakat di Indonesia. Dengan menonton film bertema Islam ini kalian juga akan diberikan banyak sekali ilmu dan wawasan baru tentang agama Islam.
Terlebih kalian menontonnya pada saat bulan Ramadan, pasti bakal naikin level keimanan kalian.
Gak sedikit film bertema Isam dari Indonesia yang tentunya memudahkan kalian untuk mengetahui sejarah dan wawasan tentang Islam secara lebih menyenangkan dengan menonton filmnya.
Oleh karena itu, berikut ini adalah 10 Rekomendasi Film Bertema Islam Terbaik Sepanjang Masa !
10. 99 Nama Cinta
Film bertema Islam yang satu ini ditulis oleh Garin Nugroho, bercerita tentang Talia seorang pembawa acara si stasiun televise yang sedang meniti karier sebagai presenter acara gossip.
Semula, kehidupan Talia sangatlah tinggi dan terkesan glamor, namun semua itu berubah saat ia bertemu dengan teman masa kecilnya bernama Kiblat yang merupakan seorang guru agama.
Kiblat hadir didalam hidup Talia saat kariernya berada pada posisi drop.
9. Sang Kiai
Film ini cocok banget buat kalian yang mencari film yang kental dengan alur cerita sejarah perkembangan Islam di Indonesia.
Sang Kiai mempunyai latar belakang masa penjajahan Jepang, saat masyarakat Indonesia kala itu dipaksa untuk menganut ajaran Sekerei (aliran pemuja matahari).
Pada masa itu, tentara Jepang sangat melarang masyarakat Indonesia untuk mengibarkan bendera merah putih dan menganut ajaran Islam.
Hal itu tentu di tentang oleh masyarakat Indonesia yang sebagian besar adalah penganut agama Islam.
8. Assalamualaikum Beijing
Rekomendasi film religi selanjutnya adalah Asalamualaikum Beijing yang berkisah tentang Kenny seorang pemuda keturunan Tionghoa-Medan yang jatuh cinta dengan Fidya, seorang gadis muslim soleha keturunan Batak-Melayu.
Saat mereka sudah saling mencintai satu sama lain, ciinta mereka pun harus terhalang oleh perbedaan budaya dan agama dari masing-masing mereka.
7. Negeri 5 Menara
Film bertema Islam yang satu ini di angkat dari novel roma karya Ahmad Fuadi dengan judul yang sama.
Mengisahkan tentang kehidupan 6 santri yang berasal dari 6 daerah berbeda, mereka semua sama-sama sedang menuntut ilmu di Pondok Madani, Ponorogo, Jawa Timur.
Mereka mempunyai mimpi yang sama, yaitu menjadi sosok yang berguna dan bermanfaat bagi banyak orang.
6. Ayat-Ayat Cinta
Ayat-Ayat Cinta adalah film yang populer pada masa itu serta berhasil memperoleh 3jt lebih penonton.
Film ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo yang mengisahkan percintaan seorang mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di Mesir.
5. The Fetih 1453
Film bertema Islam paling populer sepanjang masa berikutnya adalah The Fetih 1453.
Film ini juga termasuk sebagai film termahal yang pernah dibuat sepanjang sejarah perfilman di Turki. Film yang bercerita tentang sejarah Turki ini bahkan memakan biaya sebesar US$ 17 juta atau jika dirupiahkan sekitar Rp.158 Miliar.
Mengisahkan tentang Sultan Mehmed II yang menjalankan kampanye untuk mengakhiri Kekaisaran Bizantum dan merebut Konstantinopel untuk Ottoman pada tahun 1453.
4. Surga yang Tak Dirindukan
Film bertema Islam selanjutnya mengisahkan tentang seorang pria yang melakukan poligami tanpa diketahui oleh istrinya.
Film ini diproduksi oleh MD Entertainment pada tahun 2015 dan masuk kedalam deretan film religi terpopuler di Indonesia.
3. Sang Pencerah
Film ini mengisahkan kehidupan KH Ahmad Dahlan, seorang pejuang, tokoh Islam dan pendiri Muhammadiyah.
Dengan menonton film ini, kalian akan belajar tentang toleransi, koeksistensi, hingga bagaimana menghadapi kekerasan. Bahkan film ini akan mengenalkan Islam secara lebih terbuka lho!
2. Ketika Cinta Bertasbih
Film bertema Islam selanjutnya adalah Ketika Cinta Bertasbih, film ini di angkat dari novel best seller karya Habiburrahman El Shirazy dengan judul yang sama.
Menceritakan tentang perjalanan mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Mesir.
1. Perempuan Berkalung Sorban
Film bertema Islam selanjutnya mengisahkan tentang Anissa, seseorang yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga dan tradisi yang kental dengan Islam dan sangat konservatif.
Saat menginjak dewasa, ia berusaha untuk mendobrak beberapa aturan yang mengekang kehidupan perempuan untuk bisa mandiri dan bebas berkarya.
Leave a Reply