Angka Kecelakaan di Jabodetabek Meningkat, Imbas WFO ?

Tingkat kecelakaan lalu lintas di kawasan Jadetabek (Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi) pada bulan Januari 2024 mengalami peningkatan, demikian data dari Integrated Road Safety Management System (IRSMS). Dalam rentang waktu 1 hingga 31 Januari 2024, tercatat sebanyak 962 kasus kecelakaan lalu lintas di kawasan tersebut.

Angka ini naik sekitar empat persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023 yang hanya mencatat 853 kasus. Peningkatan tersebut menjadikan Jadetabek sebagai salah satu dari sedikit kawasan yang mengalami peningkatan jumlah kecelakaan pada bulan tersebut, meskipun sebagian besar provinsi di Indonesia cenderung mengalami penurunan jumlah kecelakaan.

Faktor Penyebab Peningkatan Kasus Kecelakaan di Jabodetabek

Beberapa faktor utama yang memengaruhi peningkatan jumlah kecelakaan termasuk kondisi jalan, cuaca, populasi kendaraan, dan intensitas arus lalu lintas.

Menurut Kasubditlaka Korlantas Polri Kombes Pol Hotman Sirait, salah satu alasan utama peningkatan kecelakaan di Jadetabek adalah berlakunya kembali sistem kerja Work From Office (WFO), yang meningkatkan arus lalu lintas dan jumlah kendaraan di jalan.

Hal ini menyebabkan peningkatan mobilisasi kendaraan dan akhirnya peningkatan angka kecelakaan.

Kepadatan Arus Lalu Lintas di Dominasi Oleh Pekerja

Hotman juga menekankan bahwa kepadatan arus lalu lintas karena aktivitas masyarakat, terutama golongan pekerja, adalah situasi yang biasa terjadi.

Oleh karena itu, pengaturan lalu lintas secara sistematis dan upaya preventif menjadi sangat penting untuk memastikan keselamatan pengguna jalan.

Evaluasi jangka panjang dan pemantauan terus menerus terhadap kondisi lalu lintas juga diperlukan untuk meminimalkan risiko kecelakaan.