Perusahaan Jerman Sedang Uji Empat Hari Kerja Dalam Seminggu!

Banyak negara, termasuk Jerman, menghadapi tantangan dalam mengelola jam kerja yang efisien terutama di masa krisis ketenagakerjaan.

Namun, mulai bulan Februari ini, terobosan baru muncul di Jerman, di mana sejumlah perusahaan mulai menerapkan empat hari kerja tanpa pengurangan gaji untuk periode uji coba selama 6 bulan.

Konsep ini dikembangkan oleh lembaga konsultan Intraprenr bekerja sama dengan organisasi global, 4 Day Week Global (4DWG), dengan keyakinan bahwa pengurangan jam kerja akan meningkatkan produktivitas karyawan.

Sudah Diuji Coba di Berbagai Negara

Courtesy of Freepik

Konsep ini sebenarnya telah diuji coba di berbagai negara seperti Inggris, Afrika Selatan, Australia, Irlandia, dan Amerika Serikat, dengan hasil yang menunjukkan peningkatan produktivitas dan kesejahteraan karyawan.

Di Inggris, misalnya, pengurangan jam kerja berhasil mengurangi tingkat absensi dan stres karyawan, serta meningkatkan omset perusahaan.

Namun, ada juga keraguan terkait keabsahan konsep ini. Sejumlah ekonom meragukan keberlanjutan studi yang minim data, serta potensi meningkatnya intensitas kerja bagi karyawan.

Apakah Berlaku Secara Universal ?

Beberapa bahkan berpendapat bahwa konsep ini mungkin tidak berlaku secara universal dan dapat menimbulkan defisit kapasitas produksi.

Meskipun demikian, beberapa sektor, seperti pertukangan, melihat konsep empat hari kerja sebagai solusi yang menjanjikan untuk menarik tenaga kerja berkualitas.

Namun, untuk beberapa perusahaan, solusi individual yang disesuaikan mungkin lebih sesuai daripada intervensi negara.

Meskipun masih diperdebatkan, inisiatif empat hari kerja ini menunjukkan bahwa ada upaya untuk menemukan keseimbangan antara produktivitas dan kesejahteraan karyawan dalam mengelola jam kerja.