TikToker Dikirimi 60 iPhone 15 Pro Max oleh Apple!

Baru-baru ini, seorang pengguna TikTok bernama @legends_gio menjadi viral setelah membagikan pengalamannya yang tak terduga. Ia memesan beberapa iPhone 15 Pro Max untuk kebutuhan pekerjaannya, namun ia malah menerima 60 unit iPhone 15 Pro Max 1TB secara tak sengaja!

iPhone yang Datang Justru Lebih Banyak Dari Jumlah Pembelian

Awalnya, @legends_gio memesan satu iPhone 15 Pro Max 1TB untuk dirinya sendiri dan tiga iPhone 15 Pro Max 256GB untuk timnya. Ketika paketnya tiba, ia menemukan iPhone miliknya sesuai pesanan, namun ada “kejutan” di balik tiga paket lainnya.

Ternyata, alih-alih mendapatkan tiga iPhone 15 Pro Max 256GB, ia malah menerima tiga kotak besar berisi 20 kotak iPhone di dalamnya. Total, ia menerima 60 unit iPhone 15 Pro Max, semuanya varian paling tinggi dengan penyimpanan 1TB!

Kesalahan Pengiriman

Kesalahan pengiriman ini tentu saja membuat @legends_gio kebingungan. Satu unit iPhone 15 Pro Max 1TB dibanderol dengan harga sekitar Rp 25 juta. Jika dihitung, nilai total iPhone yang ia terima mencapai Rp 1,5 miliar!

Meskipun ini merupakan kesalahan dari pihak Apple, @legends_gio tidak dapat menjual atau membagikan iPhone tersebut. Apple memiliki kemampuan untuk mengunci iPhone yang diperoleh secara ilegal dari jarak jauh, sehingga tidak dapat digunakan.

Videonya Viral Hingga 14 Juta Ditonton

Video TikTok @legends_gio mengenai “iPhone nyasar” ini telah ditonton lebih dari 14 juta kali dan mendapat 1,6 juta likes dalam waktu 2 hari. Netizen pun membanjiri kolom komentar dengan berbagai pertanyaan dan tanggapan.

Beberapa bertanya apakah ia akan menjual iPhone tersebut atau mengadakan giveaway gratis. Ada pula yang berkomentar, “Jika aku jadi kamu, aku tidak akan membuat video ini. Aku hanya diam saja dan menyimpan semuanya sendiri.”

Kisah @legends_gio ini tentu menjadi viral dan menarik perhatian banyak orang. Keberuntungannya mendapatkan 60 iPhone 15 Pro Max secara tak sengaja menjadi bukti bahwa kesalahan pengiriman bisa saja terjadi, bahkan pada perusahaan besar seperti Apple.