Sejarah mudik lebaran

Sejarah Mudik Lebaran dan Asal-Usulnya !

Sejarah mudik lebaran tentu menjadi topik menarik untuk disimak, terlebih pada momentum mendekati hari raya Idul Fitri, mudik menjadi perbincangan yang hangat di tengah-tengah masyarakat.

Banyak masyarakat Indonesia yang melakukan tradisi mudik pada saat hari raya Idul Fitri, dan melakukan perjalanan darat, laut hingga udara, demi untuk sampai ke kampung halaman mereka tercinta dan bertemu dengan keluarga.

Sejarah Mudik Lebaran

Buat kalian yang tinggal jauh dari keluarga untuk bekerja ataupun sudah berkeluarga, tentunya Sebagian besar bakal melakukan mudik saat lebaran untuk mengunjungi sanak saudara di kampung halan.

Lalu, Bagai mana sebenarnya sejarah mudik lebaran ? dan mengapa sekarang orang menyebutnya dengan kata Mudik ?

Arti Kata Mudik

Mudik bisa diartiken sebagai kegiatan pulang kampung, baik itu buat perantau atau orang yang sudah tinggal di kota lain dan memiliki keluarga di kampung kelahiran.

Tradisi mudik sudah dilakukan sejak zaman dahulu, tepatnya pada masa kerajaan Majapahit, dimana para petani Jawa yang merantu akan pulang kampung untuk membersihkan makam para leluhur yang sudah berpulang mendahului mereka.

Tradisi tersebut disebut Mudik, karena diambil dari dua kata “Mulih Dilik” artinya adalah pulang sebentar.

Ada juga Mudik dalam tradisi Betawi, tepatnya pada tahun 1970-an banyak orang desa yang merantau ke Jakarta untuk mengadu Nasib agar bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dan mengubah kehidupan menjadi lebih baik.

Lalu pada saat momen Hari Raya Idul Fitri, mereka yang sudah memiliki pekerjaan akan mendapatkan libur panjang dan dimanfaatkan untuk pulang ke kampung halaman, istilah tersebut disebut dengan “Menuju Udik” artinya adalah Menuju Kampung.

Lalu, semenjak saat itu istilah Mudik kian populer dan banyak orang yang melakukannya.