Rekomendasi Film Tentang Semangat Olimpiade

Rekomendasi Film Tentang Semangat Olimpiade

Ajang Olimpiade Tokyo 2020 akan segera dimulai. Para penggemar olahraga di seluruh dunia menantikan tim dan atlet favorit mereka untuk berkompetisi dan berharap membawa pulang medali emas. Walaupun pandemi masih berlangsung, semangat para atlet dan pendukungnya terus berkobar.

Meskipun Olimpiade tahun ini tidak bisa ditonton secara langsung, para warga dunia dapat turut mendukung atlet favoritnya melalui siaran langsung. Sebagai penambah semangat, menonton film tentang Olimpiade dapat menjadi aktivitas pilihan.

Bagi kamu pecinta olahraga dan juga seni peran, tahukah kamu bahwa ada banyak film yang bertemakan kegiatan menyehatkan tersebut?

1. Fists of Freedom (1999)

Saat pertandingan musim panas 1968 di Mexico City digelar, terjadi kerusuhan sipil yang hebat. Perang Vietnam berkecamuk, seperti halnya gerakan hak-hak sipil di Amerika Serikat. Meksiko juga terhuyung-huyung dari protes kekerasan menentang korupsi politik.

Pertandingan yang paling diingat pada momentum ini adalah Tommie Smith dan John Carlos yang berhasil memenangkan lomba lari 200 meter. Film dokumenter yang menarik ini lantaran merinci perjuangan para atlet Afrika-Amerika ini menjelang pertandingan, pengalaman mereka di Mexico City, dan akibat dari sikap berani mereka yang berujung kepada pengusiran dari arena olahraga.

2. One Day in September (1999)

Pada 1972, Jerman sangat ingin menghapus memori memalukan dari pertandingan 1936 dengan Olimpiade di Munich yang memamerkan Jerman Barat yang demokratis. Rencana mereka hancur ketika sebuah kelompok ekstremis Palestina bernama Black September menyelinap ke kompleks Desa Olimpiade yang indah. Mereka menyandera 11 anggota delegasi Israel.

Kebuntuan berikutnya menjadi “sirkus” media global, serta perseteruan politik yang pahit antara kepemimpinan Jerman dan Israel. Film dokumenter mendebarkan yang disutradarai oleh Kevin MacDonald ini memenangkan Academy Awards. Sementara peristiwa tragis itu sendiri mengilhami operasi rahasia Mossad yang dirinci dalam film mengerikan Steven Spielberg yang dirilis pada 2005  berjudul Munich.

3. Foxcatcher (2014)

Film ini merupakan kisah nyata mengerikan dari pegulat peraih medali emas Olimpiade, Mark dan David Schultz, Hubungan mereka semakin beracun dengan dermawan eksentrik John du Pont, adalah fokus dari drama besutan sineas Bennett Miller ini.

Dipicu oleh rasa iri, kesepian, dan adanya hak istimewa, Du Pont (diperankan oleh Steve Carell) mempekerjakan juara bersaudara (Channing Tatum dan Mark Ruffalo) untuk melatih tim gulat pribadinya demi kejayaan Olimpiade pada masa depan.

Apa yang terungkap pada film ini adalah proses mengejutkan dari apa yang mendorong seseorang untuk menuju kemenangan, kesuksesan, serta  kekuatan destruktif yang menyertainya. Miller memperoleh penghargaan sebagai sutradara terbaik di Cannes kala itu.

4. Race (2016)

Olimpiade musim panas 1936 yang difilmkan Riefenstahl juga menjadi subjek drama Stephen Hopkins. Film ini mencatat pencapaian sprinter Afrika-Amerika, Jesse Owens.

Aktor Stephan James berperan sebagai atlet berusia 22 tahun yang menghadapi prasangka rasial di rumah, bahkan sebelum dia menang di tim Olimpiade AS. Film ini mengikuti pertimbangan politik menjelang pertandingan, bagaimana Amerika Serikat (AS) mempertimbangkan untuk memboikot mereka sebagai protes atas diskriminasi Nazi Jerman terhadap atlet kulit hitam dan Yahudi. Serta, bagaimana National Association for the Advancement of Colored People menekan Owens untuk tidak bertanding juga menjadi bagian dari cerita ini.

Film ini memiliki drama yang sangat serius. Namun tidak dapat disangkal, Race berpuncak pada kemenangan empat medali emas bersejarah Owens di depan Hitler yang marah.

5. I, Tonya (2017)

Komedi kelam dari Craig Gillespie ini mendramatisasi figur skater Olimpiade, Tonya Harding, yang seolah-olah hidupnya adalah film gangster Martin Scorsese. Aktris Margot Robbie tampil luar biasa dalam pseudo-dokumenter bergaya yang mempertanyakan setiap elemen kehidupan kelas pekerja, dari ibunya yang kejam (Allison Janney pemenang Oscar), suaminya (Sebastian Stan), hingga tuduhan bahwa dia mendalangi serangan terhadap saingan skating-nya Nancy Kerrigan. I,Tonya tidak ada hubungannya dengan semangat Olimpiade, namun tetap tidak kalah menghibur.

6. 6,9 Detik (2019)

Dari jajaran film tanah air. 6,9 Detik ini film yang mengangkat kisah nyata atlet panjat tebing Aries Rahayu Susanti ketika memenangkan medali emas di Asian Games 2018.

Saat itu waktu puncak yang dicapai Aries Rahayu adalah 6,9 detik. Dalam film tersebut Aries memerankan sendiri tokohnya, sedangkan sutradara film ini yaitu Lola Amaria.

7. Susi Susanti: Love All (2019)

Rekomendasi film tentang olimpiade berikutnya masih dari dalam negeri yaitu Susi Susanti: Love All, kisah pebulutangkis ternama Indonesia dengan segudang prestasi.

Dalam filmnya, Susi Susanti diperankan Laura Basuki yang berfokus pada perjalanan karier dan hidupnya selama menjadi atlet. Film besutan sutradara Sim F ini meraih banyak penghargaan.

8. I Am Bolt (2016)

I Am Bolt adalah film biografi dokumenter yang diangkat dari kehidupan sprinter asal Jamaika, Usain Bolt. Ia berhasil medali emas olimpiade dan pemegang Rekor Dunia untuk lari estafet dan dinobatkan sebagai manusia tercepat dalam catatan sejarah.

I Am Bolt menggambarkan perjalanan Bolt dalam memenangkan sembilan medali emas dan insiden seputar gelar olimpiade. Film arahan sutradara Benjamin dan Gabe Turner ini menerima banyak ulasan positif dari para kritikus film.

9. 3 Srikandi (2016)

Film biopik ini mengisahkan tiga atlet pemanah asal Indonesia yang berhasil meraih medali pertama di olimpiade, yaitu Nurfitriyana (Bunga Citra Lestari), Lilies (Chelsea Islan), dan Kusuma (Tara Basro).

Sutradara Imam Brotoseno mengajak para penonton untuk melihat kegigihan para atlet demi mengharumkan nama bangsa lewat film 3 Srikandi. Kisah inspirasi film 3 Srikandi dapat disaksikan lewat Vidio.

10. Tracktown (2016)

Tracktown mengisahkan Plumb Marigold, seorang atlet lari wanita terkenal yang mempersiapkan dirinya untuk berlaga di pertandingan besar meski terhalang cedera.

Selain perjuangan merebut kemenangan, sutradara Alexi Pappas yang menggarap film ini juga menceritakan bagaimana perjalanan hidup Plum.

11. Eddie the Eagle (2016)

Eddie the Eagle termasuk film adaptasi karya Dexter Fletcher, dari kisah nyata Eddie Edwards, atlet ski-jumper asal Inggris yang dipandang sebelah mata karena memiliki keterbatasan.

Sosok Eddie diperankan oleh Hugh Jackman dan Taron Egerton, di mana ia berusaha keras untuk memenangkan kejuaraan demi mematahkan stigma orang lain tentang dirinya

12. The Gabby Douglas Story (2014)

The Gabby Douglas Story besutan sutradara Gregg Champion berkisah mengenai atlet senam berkulit hitam asal Amerika.

Meski mendapat diskriminasi, Gabby Douglas (Imani Hakim) yakin bahwa kemampuannya layak diperjuangkan. Film menginspirasi ini dapat disaksikan lewat Amazon Prime.

13. Bhaag Milkha Bhaag (2013)

Rekomendasi film tentang olimpiade ini datang dari ‘Flying Sikh’ yaitu atlet pelari juara dunia Milkha Singh (Farhan Akhtar) yang digarap oleh sutradara Rakeysh Omprakash Mehra.

Berasal dari keluarga miskin, kehidupan masa kecil Milkha diwarnai dengan kekacauan dan kekerasan. Meski tunawisma, usaha dirinya patut diapresiasi karena mampu menjadi sosok atlet ikonis dari India.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *