Penjelasan Kain Denim Dan Beberapa Jenis Denim

Denim itu awalnya adalah sebuah bahan yang berasal dari sebuah kota di Prancis, bernama Nimes. Awalnya bahan ini disebut Serge de Nimes, lalu kemudian dipersingkat menjadi denim (de Nims). Denim merupakan material kain yang kokoh terbuat dari katun twill. Dulu, denim sebenarnya merupakan paduan dari wool dan cotton atau wool dan silk ( tidak tahu mana yg benar) tetapi setelah abad ke-19, hanya memakai cotton saja. Warna biru dari jeans merupakan hasil dye dari tanaman indigo yang telah dipergunakan sejak 2500 tahun sebelum masehi.

Pabrik-pabrik jeans mengimport indigo plant dari India sampai akhirnya karena permintaan produk yang tinggi, dan untuk menjadikan produk ini lebih ekonomi maka dibuatlah sintetik indigo, sintetik indigo itu sendiri ditemukan oleh Adolf Von Baeyer pada tahun 1878. Sebuah sumber mengatakan bahwa Indonesia dulu merupakan salah satu penyuplai Indigovera (emas biru). Ambarawa dan sekitarnya merupakan ladang terbesar Indigovera.

Natural indigo yang harganya  sangat mahal tetapi masih bisa ditemui pada jeans-jeans sekarang. Teksturnya mirip karpet namun lebih tipis dan halus. Pertama kali diciptakan, denim hanya memiliki satu warna yaitu indigo. Tapi seiring berkembangnya zaman, dibuatlah warna-warna lain seperti hitam, abu-abu, putih khaki, dan warna-warna terang di antaranya pink, hijau dan biru terang.

Untuk celana jeansnya sendiri pertama kali dibuat pada tahun 1560-an di kota Genoa, Italia, untuk keperluan Angkatan Laut setempat, dan belum ada data spesifik soal jeans itu berasal dr genoa atau prancis. Denim pada mulanya digunakan untuk keperluan pelayaran dan bukan untuk busana. Penggunanya kebanyakan industri pelayaran Perancis dan Republik Genoa yang sekarang menjadi bagian Italia modern.

Pada tahun 1800 an di Genoa dicoba membuat celana dari bahan kain denim ini. ternyata celana dari denim ini banyak yang menyukai tidak hanya masyarakat Genoa melainkan juga warga Perancis. dari sinilah penyebutan istilah jeans berasal. masyarakat Perancis menamai celana dari denim buatan Genoa dengan nama Genes (Celana dari Genoa), karena banyak orang yang tertarik dengan barang ini, maka beberapa pedagang dari  inggris dan amerika ada yang membawa barang ini kembali ke negara meraka, orang Inggris dan Amerika yang menggunakan celana ini melafalkannya menjadi Jeans. Jadi jelaslah kain denim itu bahan untuk membuat celana yang dinamai Jeans atau di indonesia disebut Jins. memang baru pada tahun 1850-an denim pertama kali digunakan sebagai bahan dasar jins oleh Levi`s Strauss sebagai salah satu pioneer.

Bahan denim bisa dibilang hampir sama dengan bahan kulit, jenis-jenis denim juga beragam. Jenis-jenis ini biasanya dibedakan dari karakter fisiknya yang tentu memengaruhi kenyamanan atau kecocokan kain denim itu ketika dipakai nantinya.

Kelebihan Kain Denim pada Pakaian

Kain ini memang sangat popouler. Hampir semua kalangan menyukainya untuk dipakai ke banyak agenda. Mulai acara kasual hingga formal, pakaian ini memang sangat direkomendasikan. Berikut ini ada kelebihan-kelebihan dari kain denim, seperti :

Bahan Kuat

Kain denim merupakan salah satu jenis kain yang tebal dan kuat. Jadi, kain ini tidak akan mudah rusak meski dipakai  untuk jangka waktu yang lama.

Nyaman Dipakai Pria dan Wanita

Warna hingga desain pakaian dari bahan ini bisa dipakai semua umur baik pria dan wanita. Variasi renda atau bordir pun bsia diaplikasikan untuk memberikan kesan lebih feminim.

Tidak Mudah Sobek

Untuk kegiatan traveling atau touring, pakaian dari bahan ini sering kali jadi pilihan. Alasannya ialah karekater serta kain yang tidak mudah sobek. Jadi, pakaian bisa lebih melindungi kulit dari goresan maupun dari cuaca panas dan dingin.

Kekurangan Kain Denim pada Pakaian

Model Kain Denim Cenderung Monoton

Kekurangan denim ialah model kain cenderung monoton yang berubah mungkin hanya warnanya saja, namun begitu, produsen tidak kehilangan akal dengan membuat berbagai produk turunan dari denim yang tidak hanya dipakai untuk membuat celana saja namun juga dapat digunakan untuk bahan pembuatan jaket, rompi, tas, hingga dompet.

Harga Lebih Mahal

Kain denim termasuk salah satu jenis kain yang cukup mahal harganya, bahkan untuk bahan denim premium seperti selvedge bisa dibandrol Rp. 100.000 – Rp. 150.000 per meternya.

Sebelum kita menyesal salah membeli sebuah produk denim lantaran tidak mengerti apa aja jenis-jenisnya, ada baiknya kita mengenal denim dari karakter bahannya.

1. Raw Denim/ Dry Denim

Biasanya setelah diwarnai denim akan dicuci dulu supaya kainnya lebih lentur dan nggak mengalami penyusutan ketika dicuci oleh pemiliknya. Jenis raw denim atau dry denim ini adalah kain denim yang nggak melalui proses pencucian itu, nggak heran kainnya lebih keras dan kaku, bahkan ada kemungkinan mengalami penyusutan. Karena masih kaku, ada baiknya kita menggunakan denim ini beberapa kali supaya kainnya lebih lentur dan nyaman saat dikenakan.

Selain itu warna pada jenis raw denim ini juga solid atau nggak akan luntur. Namun setelah dipakai selama beberapa bulan, warna denim ini akan luntur, tapi hanya di bagian-bagian tertentu sesuai dengan perilaku pemakaian pemiliknya. Ini membuat kain denim terlihat unik, natural, dan keren.

2. Pre-washed denim

Kebalikan raw denim, jenis denim ini udah melalui proses pencucian. Kainnya udah lentur dan langsung nyaman sejak pertama kali dikenakan. Selain itu pre-washed denim ini juga nggak akan mengalami penyusutan, kita kita nggak usah khawatir lagi karena denim nggak akan menyusut setelah dicuci.

Nah, kalau soal warna, pre-washed denim biasanya sudah memiliki beberapa bagian yang luntur. Pola lunturnya pun biasanya udah ditentukan oleh penjahit atau pembuat denim. Walaupun nggak senatural raw denim, tapi masih keren kok.

3. Poly Denim

Bahan denim yang satu ini dicampur dengan polyster. Bahan ini juga membuat kain deni lebih ringan dan cocok digunakan untuk acara formal atau semi formal. Selain itu, jenis denim ini juga lebih cepat kering ketika dicuci.

4. Ramie Denim

Denim in masih menggunakan bahan campuran, yaitu serat tanaman rami. Campuran ini membuat denim jadi lebih halus dan bisa mengurangi kerutan-kerutan pada kainnya. Jelas denim ini juga nggak mudah kotor dan mudah menyerap air sehingga menjadi lebih kuat saat basah. Kita juga nggak akan kehilangan bentuknya walaupun denim ini sudah lama.

5. Waxed Denim

Denim jenis ini justru dilapisi dengan akrilik hitam yang berfungsi untuk mengawetkan ke kain denimnya sehingga denim lebih tahan lama. Saat dikenakan denim ini secara otomatis terlihat hitam mengkilap seolah kita mengenakan celana kulit. Namun kelemahan pada denim jenis ini adalah warna akan luntur seiring pemakaian.

6. Selvedge Denim

Jenis kain Denim yang satu ini sebenarnya merupakan jenis kain Denim yang bagian pinggirannya sudah teranyam dengan sangat rapi.

7. Stretch Denim

Kain stretch denim merupakan jenis kain Denim yang telah dicampur dengan campuran bahan elastis. Yakni dari bahan spandek dengan kadar sekitar dua sampai dengan tiga persen saja. Pencampuran tersebut membuat jenis denim ini kerap dipakai untuk membuat celana jeans, khususnya jenis jeans wanita.

8. Colored Denim

Colored Denim merupakan jenis kain Denim yang memiliki dua teknik pewarnaan yaitu memakai pewarnaan tradisional yang memberikan warna biru untuk jenis kain jeans. Dan yang kedua yaitu dengan cara membuat pewarnaan sulphur untuk membuat warna kain selain berwarna biru.

Itulah beberapa penjelasan mengenai denim dan jenis-jenisnya, semoga kalian bisa mengenal denim lebih baik lagi agar tidak keliru ketika membeli denim. Thank you!


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *