Mitos Tentang Kanker Serviks yang Harus Kalian Ketahui !

Mitos Tentang Kanker Serviks yang Harus Kalian Ketahui !

Mitos tentang kanker serviks harus diketahui terutama untuk kalian para wanita, guna menghindari pernyataan-pernyataan tidak benar seputar kanker serviks.

Kanker serviks merupakan salah satu penyakit yang menyerang organ reproduksi dan sangat ditakuti oleh wanita. Bahkan resiko yang paling fatal dari penyakit ini adalah kematian.

Apa Penyebab Kanker Serviks ?

Penyebaran kanker serviks ini bisa dipicu oleh beragam hal, yang paling beresiko adalah berganti-ganti pasangan berhubungan intim, hal itu sangat tidak dianjurkan karena kurang aman untuk organ reproduksi wanita maupun laki-laki.

Bahkan penggunaan WC umum juga bisa memicu penyebab penyebaran virus Human Papillomavirus (HPV) yang juga menjadi penyebab kanker serviks.

Berikut ini adalah Mitos seputar kanker serviks yang harus kalian ketahui !

Penderita kanker serviks gak punya harapan hidup ?

Kalau kanker serviks bisa terdeteksi sejak dini, peluang untuk sembuh pasti masih ada bahkan bisa tergolong bisa disembuhkan. Bahkan beberpa peneletian menunjukkan bahwa rata-rata pengidap kanker serviks masih punya peluan untuk sembuh sebesar 92% jika terdeteksi dari awal.

Namun berbeda halnya kalau terlambat untuk mendeteksi penyakit ini, apalagi bila terdiagnosis masuk ke stadium lanjut, peluang untuk sembuh dari kanker serviks pun jadi rendah.

Jadi buat kalian para wanita yang udah aktif secara seksual, perlu untuk rutin menjalani pemeriksaan ya.

Sudah vaksin HPV, gak perlu pakai kondom pas lagi berhubungan ?

Pernyataan ini adalah Mitos. Walaupun sudah vaksin HPV, tetap di anjurkan untuk memakai kondom saat berhubungan seksual, guna untuk mencegah penularan penyakit berinfeksi.

Sangat tidak dianjurkan juga untuk seks bergonta-ganti pasangan.

Gak ada gejala kanker berarti terhindar dari resiko kanker serviks

Pada stadium awal, kanker serviks gak menimbulkan gejala apa-apa, namun baru terdeteksi saat memasuki stadium lanjut dan akan menimbulkan gejala.

Gejala tersebut diantaranya, nyeri panggul, pendarahan setelah berhubungan seksual hingga penurunan berat badan.

Seperti yang sudah disebutkan tadi, pemeriksaan untuk kalian yang sudah aktif berhubungan seksual sangatlah penting untuk mendeteksi kanker serviks dan penyakit lainnya.

Penanganan kanker serviks bisa berakibat kemandulan

Mitos yang satu ini masih 50/50. Gak semua metode saat penanganan kanker serviks ini bisa mengganggu kesuburan. Namun penanganan berupa operasi pengangkatan Rahim dan terapi radiasi pada area panggul memang bisa menyebabkan kemandulan.

Prosedur yang jauh dari resiko kemandulan adalah trakelektomi atau pengangkatan leher Rahim, karena penanganan tersebut tidak melibatkan pengagkatan Rahim.

Gak perlu menjalani pap smear setelah mendapatkan vaksin HPV

Menjalani pap smear tetap perlu dilakukan guna untuk mendeteksi secara dini kanker serviks, jadi walaupun sudah mendapatkan vaksin HPV dan hal itu memang bisa mengurani risiko terkena kanker serviks, tetap harus menjalani pap semear ya!

Untuk wanita berusia 21 – 29 tahun, dianjurkan untuk melakukan pap smear 3 tahun sekali, dan untuk wanita berusia 30-65 tahun, disarankan untuk menjalani pap smear 5 tahun sekali.

Kalau sudah terinfeksi HPV berarti menderita kanker serviks

Tidak semua virus HPV bisa memicu terkena kanker serviks, hanya ada 2 jenis yaitu tipe 16 dan tipe 18.

Namun lokasi tubuh yang terinfeksi HPV juga menjadi pengaruh resiko terkena kanker serviks. Resiko terkena kanker serviks pada wanita akan meningkat bila terkena virus HPV pada bagian kelamin.

Kanker serviks gak bisa di cegah

Kanker serviks sangat bisa di cegah dengan vaksin HPV dan deteksi dini melalui pap smear, jadi pernyataan diatas tidak benar.

Bahkan kanker serviks merupakan jenis kanker yang bisa dicegah menggunakan vaksin. Selain itu, bergonta-ganti pasangan saat berhubungan seksual tidak dianjurkan dan selalu gunakan kondom saat berhubungan intim.

Jadi jangan khawatir ya, kanker serviks sangat bisa di cegah kok.

Sumber : aladokter


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *