Metode Kakeibo Menyimpang Uang Dari Jepang!

Metode Kakeibo Menyimpang Uang Dari Jepang!

Setiap orang pasti memiliki cara tersendiri dalam menghemat keuangannya. Entah itu dengan menerapkan hidup irit, lebih banyak memprioritaskan hal yang penting, ataukah justru lebih banyak menyimpan uang. Dalam hal menyimpan uang masing-masing orang memiliki cara-cara yang unik, ada yang di celengan, di bawah kasur, menabungnya di bank. Nah ngomongin cara menyimpan uang, orang Jepang memiliki metode tersendiri dalam menyimpan uangnya, yaitu dengan menggunakan metode “Kakeibo”

Apa itu kakeibo?

Kakeibo secara terminologi berarti buku catatan rumah tangga. Secara lebih luas, kakeibo dapat diartikan pula sebagai alat untuk mencatatkan segala pendapatan dan pengeluaran, serta pengalokasian anggaran untuk pengeluaran dan tabungan. Jadi sederhananya, kakeibo merupakan teknik menyimpan uang ala Jepang.

Apa istimewanya kakeibo? Cara kerjanya memang sederhana bahkan tergolong konvensional, di mana pencatatan pendapatan dan pengeluaran dilakukan secara manual dalam buku. Untuk menerapkan teknik ini, hanya dibutuhkan buku catatan, pulpen, penggaris, dan stabilo saja. Bahkan, setiap orang bisa membuat desain kakeibo sebagai buku catatan rumah tangga versinya sendiri.

Meski cara kerjanya konvensional, namun teknik kakeibo terbukti mampu menghemat uang hingga 35 persen. Benarkah? Faktanya masyarakat Jepang masih menggunakannya untuk melakukan penghematan hingga saat ini. Artinya, teknik kakeibo ini memberikan hasil yang efektif untuk berhemat.

Secara historis, teknik Kakeibo ditemukan oleh jurnalis Jepang, Hani Motoko pada tahun 1904. Awalnya teknik kakeibo berkembang di kalangan masyarakat Jepang dari mulut ke mulut. Kini, teknik menyimpan uang ala Jepang tersebut telah mendunia bahkan populer di beberapa negara di benua Eropa. Popularitas kakeibo ini tak lepas dari jasa Fumiko Chiba yang menjabarkannya dalam buku berbahasa Inggris bertajuk “Kakeibo: The Japanese Art of Saving Money”.

Cara kerja Kakeibo

Sebenarnya bagaimana kakeibo bekerja? Pada prinsipnya kakeibo tak berbeda jauh dari teknik penyusunan anggaran secara umum. Hanya saja pencatatan pendapatan dan pengeluaran pada kakeibo cenderung lebih detail, karena dilakukan dalam bentuk catatan harian, mingguan, bulanan, bahkan hingga tahunan.

1. Ambil buku catatan

Daripada menggunakan aplikasi pada smartphone, lebih baik pakai buku catatan untuk mengatur keuangan.

Penelitian menunjukkan bahwa kita lebih bisa menghafal informasi, jika kita benar-benar menuliskannya daripada mengetiknya di layar.

Kakeibo sebenarnya diterjemahkan menjadi “buku rekening rumah tangga”, dan sudah ada sejak 1904.

Ada juga notebook khusus kakeibo yang dapat kita beli, tetapi pakai buku catatan biasa juga tak masalah!

2. Tulis rencana pendapatan bulanan

Pertama dan terpenting, mulailah dengan menuliskan semua sumber pendapatan dalam sebulan.

Buat 4 kolom yang menggambarkan minggu-minggu dalam sebulan.

Di awal bulan, tulis pendapatan yang kita yakin akan didapat (misalnya gaji bulanan) menggunakan pulpen bertinta merah.

Kemudian, catatlah penghasilan tambahan apa pun yang kita dapatkan setelah gaji bulanan.

Semua itu harus dicatat dengan warna atau huruf cetak yang berbeda. Catat setiap pendapatan yang datang, apakah itu gaji, barang yang dijual, upah freelance, dan sebagainya.

3. Tulis rencana menabung bulanan

Setelah itu, gambarlah tabel lain yang akan diisi rencana berhemat yang akan kita lakukan di setiap minggu pada bulan tersebut.

Penting untuk memutuskan jumlah uang yang ingin dihemat sebelum kita mulai merencanakan pengeluaran.

4. Tulis rencana pengeluaran bulanan

Langkah selanjutnya adalah menuliskan rencana pengeluaran bulanan.

Tuliskan pengeluaran tetap pada bulan itu, seperti sewa rumah, tagihan listrik, tagihan telepon, atau tagihan internet.

5. Tuliskan rencana pengeluaran yang tersisa

Setelah menulis semua itu, jumlahkan dana untuk menabung dan pengeluaran.

Kemudian, kurangilah pendapatan dengan total dana tersebut.

Uang sisa itu merupakan dana yang bisa pakai untuk berbelanja. Namun, kita harus membaginya menjadi 4 kategori.

Pertama untuk biaya hidup, seperti makanan, pakaian, bensin, produk rumah tangga, dll.

Kategori kedua mencakup biaya budaya dan pendidikan, yang bisa terdiri dari tiket pameran museum atau kursus pendidikan.

Kategori ketiga adalah hiburan, dan di sinilah kita perlu mencatat setiap makan siang atau makan malam yang dihabiskan.

Dan kategori terakhir adalah “lainnya”, dan di situlah kita akan menghitung semua pengeluaran lain yang tidak sesuai dengan kategori yang disebutkan di atas.

Rasio di antara empat kategori terserah kepada kita.

6. Analisis catatan tersebut

Di akhir bulan, analisislah catatan tersebut dan lihat apakah kita tetap dalam batas.

Kita dapat memiliki gambaran yang lebih baik tentang berapa banyak yang kita belanjakan untuk hal-hal yang tidak kita butuhkan.

Dengan itu, kita dapat merencanakan anggaran dengan lebih baik untuk bulan mendatang.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *