Merayakan Hari Kucing Sedunia ! Ini Rekomendasi Film Bertema Karakter Kucing

Merayakan Hari Kucing Sedunia ! Ini Rekomendasi Film Bertema Karakter Kucing

Hari Kucing Sedunia disebut juga Hari Kucing Internasional adalah hari untuk merayakan persahabatan antara manusia dengan kucing yang dirayakan hampir di seluruh dunia pada tanggal 8 Agustus setiap tahunnya.

Perayaan ini pertama kali dicetuskan oleh International Fund for Animal Welfare (IFAW) dan beberapa kelompok hak asasi hewan pada tahun 2002 untuk memperbaiki kesejahteraan kucing-kucing yang ada di seluruh dunia.

Hari Kucing Sedunia untuk pertama kalinya pada tahun 2002 oleh Dana Internasional untuk Kesejahteraan Hewan (IFAW), sebuah organisasi kesejahteraan hewan, salah satu yang terbesar di dunia, yang berbasis di Kanada.

Hari Kucing Internasional diperingati untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kucing, untuk belajar tentang cara memelihara dan melindungi mereka.

Nahh rekomendasi film bertema karakter kucing dibawah ini diterbitkan untuk ikut serta dalam perayaan Hari Kucing sedunia yang jatuh pada hari ini.

Terlebih karena sedang dalam kondisi pandemi jadi tidak bisa untuk membawa kucing jalan-jalan atau sekedar bermain ke petshop, jadi cukup dirumah aja dan sambil menonton film bertema tentang kucing.

Yukk simak rekomendasinya !

Rent-a-Cat

Bagi para pecinta kucing, film ini highly recommended karena Rent-a-Cat (Rentaneko) bercerita tentang rental hewan yang lucu itu. Karakter utama di film ini adalah Sayoko, diperankan oleh Mikako Ichikawa. Dia menghabiskan hari-harinya dengan berjalan menarik gerobak di tepi sungai dan berteriak lewat megaphone, “Rentaaaaaneko,..neko neko”. Gerobak itu berisi kucing yang ia sewakan, setiap orang yang berminat harus melalui seleksi ketat. Mulai dari menanyakan alasan, memeriksa lingkungan agar kucing tetap terjaga dan sehat. Secara garis besar akan diceritakan 3 orang yang menyewa kucing Sayako, wanita tua yang kesepian, seorang pekerja yang terpisah dari keluarganya, dan karyawan rental mobil yang bosan dengan rutinitasnya. Di bagian akhir, cerita lebih terfokus pada Sayako sendiri, ketika dia berjumpa dengan teman sekolahnya dulu. Refleksi tentang hidup Sayako dan masa lalunya, serta kucing yang mampu menemani kesendiriannya.

Sayoko adalah gadis yang aneh dengan selera berpakaian yang unik dengan mimpinya untuk segera menikah lalu bulan madu di Hawaii. Individu yang mandiri yang terpinggir dari kehidupan sosial dan menemukan dunianya sendiri ketika bertemu kucing-kucingnya.  Ia  gadis yang baik tidak hanya kepada hewan, tetapi juga kepada orang di sekitarnya. Setiap menyewakan kucing, Sayako selalu berkata, “Let this cat fill the hole in your heart”.

Garfield the Movie 2

Menceritakan tentang seekor kucing pemalas dan suka berbuat seenaknya sendiri yang bernama Garfield (Bill Murray).

Kali ini, Garfield tengah dipusingkan dengan rencana dari majikannya yaitu Jon (Breckin Meyer) yang akan menikahi tunangannya Liz Wilson (Jennifer Love Hewitt).

Untuk membuktikan hal tersebut, Jon akan pergi ke London dan melamar Liz.

Garfield kemudian mengajak sahabat anjingnya yaitu Odie untuk ikut bersama Jon pergi ke London.

Di sisi lain ada seekor kucing yang dimiliki oleh bangsawan bernama Prince (Tim Curry).

Ratu dari kerajaan di Inggris ternyata begitu mencintai Prince sehingga ketika ia meninggal dunia maka tampuk kerajaan diberikan oleh Prince.

Ternyata salah satu anggota kerajaan menjadi iri dan membuatnya memiliki rencana jahat yaitu akan menyingkirkan Prince agar tampuk kekuasaan diberikan kepadanya.

Rencana tersebut berhasil dijalankan dan membuat Prince jatuh ke dalam sebuah selokan.

Namun Prince berhasil diselamatkan oleh Jon dan mengiranya sebagai Grafield yang selama ini menghilang.

Sedangkan Garfield sendiri yang tengah tersesat di London ditemukan oleh salah satu pegawai kerajaan yang mengiranya adalah Prince.

Garfield: A Tail of Two Kitties adalah film bergenre Animation, Comedy, dan Family yang dirilis pada tanggal 16 Juni 2006 .

Disutradarai oleh Tim Hill.

Dibintangi oleh Breckin Meyer, Jennifer Love Hewitt, dan Billy Connolly.

Mendapat rating cukup tinggi sebesar 5.0/10 di IMDb.

Serta apresiasi yang baik di situs rottentomatoes sebesar 11% dengan audience score 43%.

Cat a Wabb (Cat A.W.O.L) [2015]

Film ini bercerita tentang Mayo, seorang mahasiswi yang memutuskan untuk magang di sebuah agensi iklan.  Disana, ia bertemu dengan sutradara tampan bernama Mor dan jatuh hati padanya, mungkin bisa dibilang cinta padapandangan pertama. Suatu hari Agensi iklan mereka ditugaskan untuk membuat iklan ramen yang diperankan oleh kucing dengan bintang utama seekor kucing bernama Johnny milik seorang gangster jepang. Membuat kucing bisa berakting bukanlah hal mudah sehingga Mayo dan Mor pun kewalahan untuk membujuk kucing tersebut agar mau berakting, namun karena hal itu pula keduanya semakin dekat dan tampaknya perasaan Mayo kepada Mor mulai bersambut. Namun, suatu hari Mor kembali bertemu dengan mantan pacarnya dan membuatnya kembali gagal move on. Saat menyadari bahwa Mor belum bisa sepenuhnya melupakan mantannya, Mayo pun bersedih merasa bahwa cintanya bertepuk sebelah tangan. Lalu apakah akhirnya Mor kembali pada mantannya? Atau berakhir bahagia dengan Mayo?

Kalo dilihat-lihat mungkin jalan ceritanya cukup simpel dan lumayan mainstream. Buat para pecinta thai movie pasti tau banget kalo sineas thailand selalu berhasil bikin film bergenre romantic-comedy. Ntah kenapa, kalo nonton film Thailand selalu berhasil dibikin ngakak dengan sense of humor nya, padahal mungkin Cuma sekedar guyonan biasa dan nggak ketinggalan dengan penggunaan kucing dan sedikit budaya jejepangan sebagai background dari cerita ini yang bisa dibilang cukup unik.

Cat a Wabb (Cat A.W.O.L) cocok untuk kamu yang sedang mencari rekomendasi film kucing yang memiliki cerita ringan, komedi dan ada romansanya. Selain itu, plot dan pengemasan cerita yang menarik akan membuat kamu terhibur saat menonton Cat a Wabb (Cat A.W.O.L). Apalagi kalau kamu penggemar Pimchanok Luevisadpaibul, Cat a Wabb tak boleh kamu lewatkan.

Stand By Me Doraemon 2 (2020)

Nobita menemukan boneka beruang tua yang diketahui adalah pemberian neneknya.

Selanjutnya, Nobita memilih untuk kembali ke masa lalu agar bisa bertemu dengan sang nenek. Namun, saat Nobita mendatangi sang nenek, neneknya malah ingin bertemu dengan calon istri Nobita di masa depan.

Nah, tentu Anda tak asing lagi dengan sosok anak perempuan bernama Shizuka yang berhasil membuat Nobita jatuh cinta. Di masa depan, Nobita akan menikah dengan Shizuka.

Meskipun akhir ceritanya ‘happy ending’ dan mudah ditebak, namun para penggemar Doraemon masih bisa merasakan momen haru sekaligus membahagiakan saat keduanya melangsungkan pernikahan.

Dalam film dengan poster Shizuka dan Nobita berbalut gaun pengantin itu menceritakan kisah keduanya menuju pelaminan yang tak berjalan mulus. Pada film tersebut, dikisahkan bahwa Nobita sempat kabur menjelang hari pernikahannya karena mengalami serangan panik dan ketakutan.

Nobita lantas mencari Doraemon dan mengungkapkan perasaannya itu, ia takut jika dirinya bukanlah orang yang baik dan tepat untuk Shizuka.

Bahkan beberapa netizen melalui cuitannya di Twitter mengungkapkan bahwa Nobita mengaku jika Shizuka adalah segalanya untuknya, namun akan lebih baik jika Shizuka tak bersamanya.

Rilisnya film ini juga bertepatan dengan perayaan 50 tahun komik Doraemon. Walaupun terbilang baru, tetapi film ini cukup mendapatkan tanggapan yang baik.

Pets United (2019)

https://www.youtube.com/watch?v=NRU4MaEFeNc

Anjing jalanan dan kuncing peliharaan yang memimpin kelompok pahlawan untuk menyelamatkan kota dari walikota jahat dan pasukan robot.

Film dengan tokoh berani dan mandiri, berempati besar dan rela berkorban, mengajarkan bahwa kelompok terbuang bisa menyelamatkan kota.

Nilai kepemimpinan, kerjasama dan persahabatan yang terjalin antar status sosial berbeda di tengah kondisi bencana.

Gambaran bahwa tidak ada yang sempurna. Untuk hasil kerja yang baik selain akal budi, diperlukan juga hati. Butuh keseimbangan dalam mengelola teknologi canggih dan lingkungan.

Banyak perkelahian menendang wajah, dipukul hingga pingsan, kepala robot terlepas, melempar pisau dan menembak.

Aksi berbahaya bagi anak seperti melaju menerobos lalu lintas, jatuh dari ketinggian, terbentur kaca hingga pecah, dan tertimpa benda jatuh dari langit.

Adanya dilema moral, hidup dari mencuri untuk menolong sesama yang lemah. Tokoh sombong dan ambisius, memberi pelajaran yang salah bahwa emosi perlu diabaikan untuk menjadi sempurna. Ungkapan untuk berfikir positif, bahwa kebahagian hidup ditentukan dari bagaimana cara kita memandang.

Terdapat adegan meramal, percakapan tentang Dog Heaven, jalan menuju neraka dan mahluk jelmaan iblis.

Dengan cerita yang agak kaku, nilai positif film ini terasa terbatas, penonton perlu menggali untuk menarik lebih banyak nilai positif. Di sisi lain, konten negatif lebih mudah terlihat dengan kekerasan ala animasi yang konsisten muncul sampai akhir.

Butuh pendampingan orangtua bagi anak hingga usia teens, agar pesan positif dapat diserap lebih dari hal negatif yang ada.

The Secret Life of Pets 2 (2019)

Film ini adalah sekuel lanjutan dari The Secret Life of Pets, mengisahkan tentang keseharian binatang peliharaan berinteraksi antarsesama hewan, suatu hal yang tidak diketahui oleh pemiliknya.

Jika film pertama mengisahkan tentang dunia lain binatang peliharaan saat manusia tidak melihat, sama seperti halnya Toy Story tetapi dalam bentuk binatang, maka film kedua ini menyajikan alur cerita yang lebih baru.

Di film pertama, Max (Patton Oswalt), anjing jack russel terrier merasa tersaingi karena datangnya peliharaan baru, Duke (Eric Stonesteet), mirip seperti kisah Woodie dalam Toy Story saat Buzz Lightyear datang ke rumah, dikutip dari The Guardian.

Film kedua kembali menampilkan Max yang gelisah saat pemiliknya Katie (Ellie Kemper) menikah dan kini memiliki bayi. Max memiliki ketakutan bahwa bayi bernama Liam itu akan melukainya, atau paling tidak menjauhkannya dari Katie.

Kemudian Max mulai memberi afeksi kepada bayi tersebut dan ketakutannya berubah menjadi, bagaimana kalau ada yang menyakiti bayi tersebut.

Karakter Max dalam sekuel film ini, seperti dilansir IGN menunjukkan gejala gangguan kekhawatiran. Lalu ketika keluarga tersebut berlibur mengunjungi sebuah peternakan, ia bertemu Rooster (Harrison Ford), anjing gembala yang pemberani dan macho.

Pertemuannya dengan Rooster membuatnya melangkah dari zona nyamannya dan bersama Rooster ia berjuang melawan ketakutan yang sama. The Secret Life of Pets 2 juga menampilkan plot dari kawan-kawan Max di film pertama, seperti Gigdet (Jenny Slate), anjing manja berbulu yang naksir Max menghilangkan mainan favorit Max di apartement Crazy Cat Lady. Ingin mengambil mainan itu kembali, ia mengikuti kelas perilaku kucing dari tetangganya yang seekor kucing, Chloe (Lake Bell). Ada juga kisah Snowball (Kevin Hart), seekor kelinci pemarah di film pertama yang diadopsi oleh seoraang gadi dan menhiasinya dengN kostum superhero. Ia pun mulai berpikir bahwa ia superhero sungguhan dan seekor anjing bernama Daisy (Tiffany Hadish) sebagai superhero yang akan menyelamatkan seekor harimau dari sirkus.

Cats and Dogs 2

Seekor kucing botak berniat menguasai umat manusia dan menghancurkan ras anjing! Owww, sepertinya ini masalah yang serius!

Begitulah reaksi yang ditunjukkan ras anjing saat mengetahui bahwa Kitty Galore (Bette Midler) sedang mengumpulkan kekuatan untuk menciptakan sebuah alat yang dapat membuat ras anjing menjadi musuh manusia. Reaksi yang sama pun ditunjukkan oleh ras kucing. Organisasi rahasia MEOWS memutuskan untuk menawarkan kerja sama dengan ras anjing (pertama kali dalam sejarah hubungan anjing dan kucing) untuk menghentikan Kitty Galore. Hhm..siapakah sebenarnya Kitty Galore?

Kitty Galore adalah mantan agen MEOWS yang terbukti berkhianat. Saat sedang bergulat dengan sesama anggota MEOWS, Kitty terlempar ke adonan kosmetik, membuat bulu di sekujur tubuhnya rontok. Dengan sedih, ia bermaksud kembali ke rumah tuannya. Namun, tuannya justru mengusirnya karena jijik melihat penampakan Kitty yang buruk. Rasa sakit dan dendam yang disimpannya membuatnya ingin menaklukan manusia dan memisahkan ras anjing dari manusia.

Di saat yang bersamaan, markas agen rahasia anjing, HQ, memutuskan untuk merekrut seekor anjing shephern Jerman bernama Diggs (James Marsden). Diggs adalah seekor anjing polisi yang diberhentitugaskan karena sikapnya yang semau gue. Tidak ingin menghabiskan hidupnya di dalam kandang, Diggs menerima tawaran dari dua agen HQ, Butch (Nick Nolte) dan Lou (Neil Patrick Harris), untuk bergabung bersama mereka.

Tugas pertama Diggs adalah menemukan narasumber penting, seekor burung merpati bernama Seamus (Katt Wiliams) yang menjadi kejaran Kitty. Seamus dikabarkan memiliki sebuah informasi penting yang dibutuhkan Kitty untuk menjalankan rencananya. Diggs dan Butch ditugaskan untuk melindungi Seamus.

Namun, usaha mereka berusaha digagalkan oleh seekor kucing Russian Blue bernama Catherine (Christina Applegate). Setelah menginterogasi Catherine, Diggs, Butch, dan Seamus mengetahui bahwa Catherine adalah agen MEOWS yang juga memiliki tujuan untuk menghentikan usaha Kitty. Mengetahui bahwa mereka memiliki tujuan yang sama, MEOWS dan HQ memutuskan untuk bekerja sama! Maka, misi menghentikan Kitty jatuh kepada Caterine, Diggs, Butch, dan Seamus. Sepertinya Kitty akan mendapatkan banyak kesulitan!

Nine Lives (2016)

Film keluaran tahun 2016 tersebut bercerita tentang seorang suami yang terperangkap di tubuh kucing.

Film Nine Lives mengisahkan kehidupan Tom Brand, salah seorang miliarder di Amerika. Dia cukup sukses dalam karir. Perusahaannya sempat membikin gedung pencakar langit tertinggi di Amerika Utara. Namun, ketika seseorang menjadi pekerja keras, biasanya ada hal yang terabaikan. Dalam hidup Brand, keluarga menjadi korban kesibukannya dalam berbisnis. Hubungannya dengan sang istri, Lara dan anaknya, Rebecca tidak begitu bagus.

Suatu hari, Rebecca akan merayakan ulang tahun yang ke-11. Dia secara spesifik meminta hadiah kucing dari ayahnya. Namun, Brand tidak suka kucing. Jadi hadiah itu cukup mustahil untuk Brand kabulkan. Brand semula sudah berencana pulang kerja lebih cepat untuk merayakan ulang tahun Rebecca, tetapi ia tetap terlambat.

Lara lantas menelepon Brand untuk meminta suaminya itu membeli hadiah yang bagus. Hadiah itu setidaknya bisa menjadi permintaan maafnya kepada Rebecca. Maka, Brand memutuskan membeli kucing. Walaupun tidak suka, setidaknya Brand bisa membayar kesalahannya. Dengan mengikuti GPS, Brand sampai di toko kucing yang misterius. Banyak kucing eksotis sekaligus aneh. Pemilik toko itu bernama Felix Perkins. Setelah melihat-lihat, Brand menemukan salah satu kucing bernama Mr. Fuzzypants. Namun hal aneh terjadi setelahnya.

Entah apa yang terjadi, Brand terjebak di tubuh kucing. Setelah masuk ke tubuh kucing, Brand hanya bisa berkomunikasi dengan pemilik toko, Perkins. Menurut Perkins, salah satu cara agar bisa keluar dari tubuh kucing dengan membangun kembali hubungan keluarga yang lama terabaikan. Ada waktu beberapa hari untuk itu.

Apabila Brand gagal, ia akan terjebak dalam tubuh kucing selamanya. Dengan berbagai usaha, akhirnya Brand dalam bentuk kucing bisa masuk ke rumah. Dia kemudian diadopsi oleh anaknya sendiri. Mulai saat itulah, petualangan “kucing” Brand dimulai.

Kedi (2016)

Kedi (dari Bahasa Turki, berarti kucing) karya sutradara Ceyda Torun menyoroti bagaimana interaksi manusia dengan kucing jalanan Istanbul yang jumlahnya mencapai ribuan. Mulai “membanjiri” kota sejak era Ottoman melalui kapal-kapal pelaut Norwegia, mamalia ini awalnya hadir membantu warga mengatasi serangan tikus.

Dalam Kedi, kita melihat kucing-kucing liar berkeliling kota, berinteraksi dengan warga yang daripada terganggu, malah bersikap senang hati. Entah sekedar menggoda, membelai, sampai menyediakan makanan walau bukan hewan peliharaan sendiri. Kucing bak sahabat, bahkan cinta bagi orang-orang ini. Jika umat Hindu di India memandang sapi hewan suci, kucing Istanbul amat dicintai karena dianggap membentuk kehidupan di sana. Torun mampu memunculkan suasana damai lewat harmoni antar makhluk hidup, ketika manusia mendapat kebahagiaan berkat kemauan mencintai hal-hal sederhana, termasuk merawat kucing. Begitu hangat dan syahdu Torun menggambarkan Istanbul. Di satu adegan, seorang warga menemukan kucing kecil terluka lalu cepat tanggap membawanya ke rumah sakit. Sebuah momen unscripted yang berdampak besar menyuntikkan emosi.

Selain suasana, nyatanya kucing turut membentuk manusia di dalam kota ini. Beberapa interviewee sekilas mengungkapkan pernah mengalami gangguan psikis di masa lalu dan kegiatan mengurus kucing menjadi obat mujarab. Misalnya seorang pria yang menyatakan dahulu sempat terserang nervous breakdown, tak mampu bersosialisasi apalagi tersenyum. Sampai aktivitas memberi makan ratusan kucing liar di seluruh penjuru kota mengobatinya, menghadirkan tawa bahagia. Sedangkan kisah warga lain turut menautkan kucing dengan perkembangan beragam sisi sosial Istanbul. Mulai isu feminisme berisi kegundahan sesosok wanita, hingga modernisasi yang mengancam keharmonisan alam dan populasinya.

Penonton diajak mengenal tujuh ekor kucing, yakni Sari, Duman, Bengü, Aslan Parçasi, Gamsiz, Psikopat, dan Deniz, dengan kisah berlainan dari masing-masing warga. Ciri khas, sifat, sampai tingkah polah detail setiap kucing dideskripsikan lengkap. Bahkan memori pertemuan pertama masih tersimpan jelas. Seperti yang kita semua pernah lakukan, mereka gemar melakukan ad-lib, merangkai cerita berdasarkan observasi terhadap situasi dan tingkah laku kucing. Ada betina galak yang “menguasai” sang suami, ada pula perebutan teritori dua ekor kucing. Torun pandai bermain visual, jeli menangkap momen tepat sehingga penonton berujung meyakini peristiwa-peristiwa di atas nyata, benar adanya. Penataan kamera duo sinematografer Alp Korfali dan Charlie Wuppermann juga bergerak lincah sekaligus sanggup menempatkan penonton di bermacam perspektif termasuk sejajar dengan para kucing, bagai tengah membuntuti mereka.

Kedi jelas sempurna bagi pecinta kucing. Bisa berupa hiburan ringan hasil dari melihat kelucuan mereka, atau proses observasi dan pemahaman lebih dalam mengenai si hewan kesayangan di belahan dunia lain. Bagi penonton umum sejatinya serupa, meski akhirnya berpotensi sedikit melelahkan karena di samping sederet informasi yang mungkin didapat, mayoritas film hanya diisi kucing berkeliaran di tiap sudut kota. Termasuk epilog lima menit tatkala cerita sejatinya telah usai namun Torun memaksa menambahkan scenery shot repetitif yang berkepanjangan. Tapi pada masa di mana cinta kasih antara makhluk hidup seolah makin langka, Kedi yang mendamaikan perasaan ini perlu disimak.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *