Jangan Salah Jawab !! Ini Cara Menjawab Pertanyaan Soal Gaji Saat Interview

Jangan Salah Jawab !! Ini Cara Menjawab Pertanyaan Soal Gaji Saat Interview

Salah satu pertanyaan yang paling sulit dijawab ketika wawancara kerja adalah mengenai gaji yang diharapkan. Baik fresh graduate maupun kandidat yang sudah berpengalaman kerap merasa kebingungan saat mendapat pertanyaan, “Berapa gaji yang Anda inginkan?’ dalam wawancara kerja. Padahal, jika jawaban kurang tepat, maka akan mempengaruhi penilaian pewawancara terhadap kandidat.

Cara Menjawab Pertanyaan Gaji yang Diharapkan

1. Riset terlebih dahulu

Seperti dilansir dari The Balance Careers, ada kalanya dalam proses melamar kerja atau interview, terdapat pertanyaan mengenai ekspektasi gaji atau gaji yang diharapkan.

Untuk mengisinya, tentu kamu tidak bisa sembarangan menulis angka tertentu. Kamu perlu melakukan riset agar angka yang kamu tulis tidak merugikan kedua pihak.

Akan lebih mudah jika kamu telah memiliki pengalaman kerja, karena kamu bisa mengacu pada gaji terakhir yang kamu terima.

Namun apabila kamu belum memiliki pengalaman kerja, kamu bisa dengan memulai riset beberapa hal ini:

  • UMR di daerah tempatmu melamar
  • kebutuhan hidup minimal
  • upah minimal dari pekerjaan sejenis

Kamu bisa membaca e-book terbaru Glints, Laporan Gaji Indonesia 2020 untuk mengetahui kisaran gaji paling update di tahun 2020.

2. Berikan kisaran

Setelah kamu mengetahui jumlah upah yang kamu inginkan, dalam menjawab pertanyaan ini sebaiknya jangan mengungkapkan angka yang pasti.

Ungkapkanlah gaji yang kamu harapkan secara kisaran, hal ini agar pewawancara dapat memiliki pertimbangan dan juga lebih mengetahui kemampuanmu.

Dengan memberikan kisaran pula, kamu berkesempatan mendapatkan upah lebih dari yang kamu ekspektasikan. Tapi pastikan juga, batas bawah dan batas atas kisaranmu tidak terlalu jauh nilainya, ya.

3. Naikkan sedikit

Tak ada salahnya dalam menjawab ekspektasi gaji dari recruiter kamu menaikkan sedikit angkanya. Hal ini bertujuan agar kamu bisa mendapatkan kenaikan upah dari pekerjaanmu sebelumnya.

Namun, dalam memberikan kenaikan jangan terlalu berlebih.

Hal ini justru akan membuat recruiter merasa angka yang ditawarkan terlalu tinggi dan merugikanmu. Kamu bisa menaikkan angkanya sekitar 15-20%.

4. Sesuaikan dengan kemampuan

Angka yang kamu sebutkan tentulah harus berdasarkan hasil riset dari apa yang telah kamu lakukan.

Namun, untuk meyakinkan lebih recruiter terhadap angka yang kamu sebutkan, kamu tunjukkan pula kemampuan dan hasil kerjamu sebelumnya.

Hal ini akan membuat recruiter merasa angka yang kamu sebutkan adalah angka yang wajar dan kamu dapatkan.

Bahkan, tak menutup kemungkinan dengan menyebutkan kemampuan dan pencapaianmu, recruiter justru memberikan yang lebih dari gaji yang kamu harapkan.

5. Tunjukkan gaji terakhirmu

Kalau kamu sudah pernah bekerja sebelumnya, ada cara lain yang bisa kamu gunakan.

Cara lain yang bisa kamu lakukan ketika mendapat pertanyaan mengenai gaji yang diharapkan adalah dengan menunjukkan gaji terakhirmu.

Dengan menunjukkan ini, recruiter akan bisa menilai standar upahmu seharusnya.

Kamu juga sangat mungkin untuk mendapatkan gaji lebih tinggi dari sebelumnya karena kemampuan dan pencapaian kinerjamu.

6. Pastikan angka tersebut bisa dinegosiasi

Dalam menyampaikan gaji yang kamu harapkan, pastikan pula bahwa angka tersebut bukanlah angka yang pasti.

Menurut Comeet, hal ini agar memperbesar peluang bagi recruiter untuk menegosiasi gajimu apabila kamu memiliki kemampuan yang dibutuhkan.

Dengan menyebutkan bahwa angka tersebut bisa dinegosiasi bukan berarti kamu menjual murah atau tidak yakin dengan apa yang kamu katakan.

Hal tersebut sebenarnya membuka kesempatan lebih untuk mendapatkan pekerjaan yang kamu impikan.

Ketika kemudian gajimu pun ditawar oleh recruiter, kamu harus memastikan bahwa angka tersebut masih sesuai dengan apa yang telah kamu riset.

Jangan sampai hanya karena demi membuka kesempatan bekerja, kamu rela dinegosiasi dengan angka yang kurang baik untukmu.

7. Jual kemampuan dan hindari alasan pribadi

Kamu harus fokus pada menjual nilai dan keterampilan yang kamu miliki. Karena hal tersebut harus menjadi dasar negosiasi yang kamu lakukan dengan pihak perusahaan.

Di samping itu, hindari untuk menggunakan alasan pribadi untuk menegosiasikan gaji mu. Seperti, biaya tanggungan hidup, hutang, cicilan kendaraan, dan hal lainnya. Ingat! perusahaan menggaji kamu bukan berdasarkan hal-hal pribadi, melainkan dari kinerja dan kemampuan yang kamu miliki.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *