Erdogan Di Tuntut Mundur, Mata Uang Turki Runtuh !

Erdogan Di Tuntut Mundur, Mata Uang Turki Runtuh !

Sekitar 250 pengunjuk rasa turun ke jalan di distrik Kadikoy Istanul mendesak Presiden Recep Tayyip Erdogan untuk mundur meneriakkan  “pemerintah mundur!” Dan “kita tidak bisa mencari nafkah.”

Polisi mencoba membubarkan protes mencegah ratusan pengunjuk rasa maju ke alun-alun utama Istanbul.

Seorang fotografer AFP melaporkan bahwa setidaknya 30 pengunjuk rasa ditahan oleh polisi selama protes. Beberapa pengunjuk rasa  termasuk di antara puluhan pengunjuk rasa yang ditahan oleh polisi.

Protes mulai muncul di kota-kota esar Turki setelah inflasi pound terus melonjak hingga  15 persen terhadap dolar AS pada Selasa 23 November.

Saat ini 1 dolar AS bernilai lebih dari 13 lira. Awal tahun lalu 1 dolar AS masih bernilai 8 lira.

Di ibu kota Ankara puluhan pengunjuk rasa juga turun ke jalan untuk memprotes kenaikan harga arang dan kebutuhan  akibat inflasi.

“Setiap hari kami bertanya pada diri sendiri: bagaimana saya akan membayar sewa bagaimana saya akan bertahan hidup di akhir bulan berapa harga makanan di supermarket esok” kata guru Ayse Demirel.

“Itulah yang kami pikirkan sepanjang waktu dan itu sangat sulit” tamahnya.

“Pada titik ini Anda (Erdogan) mewakili masalah keamanan nasional fundamental Repulik Turki” katanya kepada Reuters.

Mantan Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mantan sekutu Erdogan melihat kebijakan ekonomi presiden sebagai bentuk “pengkhianatan dan bukan masalah ketidaktahuan”.

Erdogan sejauh ini telah memangkas suku unga bank sentral yang menurutnya dapat meningkatkan ekspor investasi dan lapangan kerja. Di sisi lain beberapa ekonom melihat penurunan suku bunga sebagai kebijakan yang “ngawur”.

Orang Turki mengatakan penurunan lira telah mengganggu anggaran rumah tangga dan rencana untuk masa depan.

Namun Erdogan membela kebijakan ekonominya dan memperingatkan warganya bahwa Turki saat ini sedang dalam “perang untuk kemerdekaan ekonomi”.

Erdogan juga dengan tegas menolak untuk mengadakan pemilihan parlemen dini meskipun ada tekanan dari oposisi dan rakyat. Ia mengatakan pilkada tetap akan digelar sesuai jadwal yakni pada Juni 2023.